—🍭—
10 Tahun Kemudian
“Rasanya masih terasa genggaman hangat tangannya, rasanya masih terasa dia ada disampingku.” ucap Jayden sambil mengelus lembut foto Jenata yang masih tersimpan rapi di apart mereka.
Jayden menatap apart yang mungkin sudah 5 tahun lebih tak pernah ia kunjungi lagi. Kepergian Jenata menjadi akhir dari perjalanan cinta Jayden, setelah Jenata tak ada lagi cinta untuk Jayden. Mungkin benar, cinta Jayden sudah habis untuk Jenata. Jayden menatap kosong ruangan tak berpenghuni ini.
“Inilah akhirnya, aku harus mengikhlaskanmu. Butuh waktu yang sangat lama, ya, Jen?” katanya sambil memasukkan sedikit-sedikit foto Jenata kedalam kotak.
17 tahun bukan waktu yang singkat, Jayden harus bertarung hebat setiap harinya untuk melepas sosok wanita yang mengisi harinya di usia 20-an.
Jayden tersenyum filu, walau bagaimanapun ia harus mengikhlaskan Jenata. Rasanya mungkin masih sakit mengingat bagaimana wanita itu ia cintai dengan tulus tapi harus berakhir perpisahan untuk selamanya.
Sangat menyakitkan, tapi, Jayden tidak tahu harus apa. Katanya mengikhlaskan adalah satu-satunya jalan agar Jayden bisa bahagia lagi.
Selama ini Jayden selalu mengkonsumsi obat tidur, untuk mengatasi rasa sakitnya. Sekarang mungkin sudah tidak lagi, Jayden harus benar-benar mengikhlaskan Jenata kali ini.
Jayden berbenah, apart ini harus dibersihkan sudah saatnya ia merelakan.
—🍭—
“Hari ini cukup cerah.” ucap Bir sambil menyesap kopinya, menatap Adel yang ada didepannya.
“Hari ini peringatan kematiannya, dan aku harus membawa Sean dan Sella mengunjungi ibunya.” kata Adel menyahut ucapan Bir.
“Sampai kapan kau ingin membohongi mereka?” tanya Bir, menatap Adel lama.
Adel tersenyum samar, “Ini permintaan Jenata, permintaan terakhir Jenata, kau tau itu.” kata Adel.
Bir masih menatap Adel, “Seolah-olah anak-anak itu tak perlu tau, mungkin jika salah satu dari mereka tahu dengan sendirinya ia akan membencimu melebihi apapun.” kata Bir memperingatkan.
Adel tersenyum filu, “Andai aku bisa, aku ingin mengatakan bahwa ibu mereka sudah mati dan ayah mereka adalah Jayden Alexander. Andai aku bisa, aku ingin!” teriak Adel tak peduli dengan tatapan aneh orang-orang yang ada di cafe itu.
“Aku menyayangi mereka, melebihi dari yang kau tau. Biarlah selamanya mereka menjadi anakku.” putus Adel ingin meninggalkan tempatnya.
“Lebih baik mereka tau darimu, dari pada orang lain Del.” saran Bir.
“Dan kau jangan pernah jadi orang lain itu.” Adel meninggalkan tempatnya berjalan menjauh.
—🍭—
“Sean, jangan bengong!” ucap Sella memukul belakang kepala Sean.
“Sell?” panggil Sean sambil menatap Sella.
Mereka sedang dikelas, pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling dibenci keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Romance21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...