.......
Jenata sedang gugup menunggu sang pemilik gedung tempatnya tinggal. Setelah Jayden memberitahunya tempat pertemuan serta jamnya Jenata langsung bergegas.
"Jenata?"
"Induk semang?"
"Boleh saya duduk?"
Jenata mengangguk. "Sebelumnya saya ingin berterima kasih karena anda begitu baik pada saya." ucap Jenata.
"Tak perlu sungkan. Lagian Jayden sudah menceritanmu padaku. Jadi, santai saja." oke lancar sekali sandiwara bodoh ini.
"Hm," sungguh Jenata canggung sekali untuk membuka obrolan. Bahkan Jenata tak tahu apa yang harus ia katan saat ini.
"Jenata, sepertinya aku tidak bisa lama-lama ada berbagai hal yang harus ku urus. Kau jangan sungkan, tinggalah dengan baik disana. Oke?" ucap Jordi, dengan senyuman khas miliknya.
Sesaat Jenata terpana, tapi beberapa detik kemudian menggelengkan kepalanya.
"Terimakasih sekali lagi." ucap Jenata berdiri, mempersilahkan Jordi pergi.
Jordi pergi dengan langkah santai, dan memberi kode untuk Jayden agar secepatnya keluar dari persembunyiannya itu.
Jayden paham dan langsung menghampiri Jenata.
"Jord, sudah pergi?" tanya Jayden tiba-tiba membiat Jenata menatap kearah Jayden yang duduk ditempat Jordi tadi
"Ah aku lupa memperkenalkan diri!" heboh Jenata memukul kepalanya sendiri.
Jayden hanya menatap Jenata jengkel. "Bodoh! Stupit!"
"Jayden husst!"
"Apa?"
Jenata menatap lurus kebelakang Jayden yang melihat Adel.
"Jangan menoleh!" titah Jenata dengan pelan saat Jayden ingin menggerakkan kepalanya untuk melihat kearah pandangan Jenata.
Jenata menghapiri Jayden dan menutup muka Jayden dengan rambutnya.
Entah kenapa Jenata tak ingin Adel melihatnya bersama Jayden. Urusannya akan berat nanti.
"Kenapa?" bisik Jayden heran melihat kelakuan aneh Jenata ini.
"Ayok kita pergi." ajak Jenata sambil memeluk pinggang Jayden. Keluar dengan mengendap-endap, bukannya tidak ketahuan malah semakin mencolok. Orang-orang bingung melihat aksi dua manusia ini.
Tapi Jenata tetap memeluk Jayden dan menutupi muka Jayden dengan rambutnya. Jenata sendiri berlindung dibalik Jas Jayden.
Jayden sebenarnya tak paham tapi ikut saja apa yang dilakukan Jenata.
Setelah keluar Jenata langsung melepas pelukan tiba-tibanya dengan gugup. Berharap Jayden tak pernah mendengar sekencang apa degup jantungnya sekarang.
"Kenapa? Ada sesuatu?" tanya Jayden sedikit khawatir karena Jenata sedikit berbeda dari ekspresinya.
Jenata menggeleng. Jenata memikirkan apa yang ia lakukan barusan, bukankah sedikit diluar nalar? Kenapa membawa Jayden kabur karena ada Adel? Kenapa?
"Ahh. Aku bisa gilaa!!" kesal Jenata pada dirimya sendiri. Yang bisa dibilang tak waras karena sesuatu yang ia lakukan barusan tampak seperti pasangan selingkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Любовные романы21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...