25 : Sahabat?

8.4K 410 36
                                    

......

Pagi ini Jayden dan Jenata dikejutkan dengan pengakuan Adel, lebih tepatnya bukan pengakuan, tapi, seperti bualan yang diciftakan Adel dengan tangisnya.

Bahkan Jenata terasa lemas melihat Adel yang seperti itu, Jenata tak mengira Adel akan melakukan cara licik ini agar memisahkannya dengan Jayden. Sungguh hal yang diluar akal sehat manusia normal.

Adel melakukan kontroversi pers, dengan judul "Calon tunanganku cepat kembali!". Bahkan awalnya Jayden tak tahu menahu tentang ini, jika bukan Algar yang menelponnya pagi buta, mengatakan ada yang gawat.

Jenata dan Jayden menonton serius kontroversi pers Adel.

"Hallo, mungkin kalian tahu kenapa aku ingin melakukan ini!" air mata Adel jatuh, Adel langsung menyapu air matanya dengan tissue yang ada.

Kamera dan puluhan wartawan yang siap meliput berita ini hadir, dengan masing-masing laptop dan kamera mereka.

"Benarkah acara pertunangan itu palsu?" tanya salah satu wartawan perempuan, dengan satu laptop didepannya.

Adel yang berdiri diatas podium sambil sesekali menyapu air matanya.

"Aku akan menjawabnya setelah menceritakannya." sahutan Adel membuat beberapa wartawan yang ingin bertanya mengurungkan niatnya. Menunggu Adel membuka suara.

"Namaku Delvina Anjani, seperti yang kalian ketahui akhir-akhir aku akan melakukan acara pertunangan dengan Jayden Alexander. Tapi, seperti yang kalian tahu acara itu tidak terjadi karna Jayden tak datang dihari spesial itu." Adel menjeda ucapannya karna harus menyapu air matanya lagi.

"Mungkin hanya aku yang menganggap ini spesial dan menunggunya, tapi malam itu dia tak datang seperti yang kami janjikan."

Adel menarik nafasnya, tampak menguatkan dirinya sanggupkah untuk melanjutkannya.

"Aku baru mengetahuinya beberapa hari kemudian, dia pergi dengan seseorang yang tak bisa kusebutkan namanya. Orang itu juga spesial bagiku, tapi kenapa dia tega seperti ini? Aku selalu bertanya-tanya apa salahku sehingga pantas mendapatkan ini?"

Tak ada yang berani menjawab, wartawan seakan bisu. Adel terus menangis.

"Apa karna aku tidak datang lebih awal dalam hidupnya dan pantas mendapatkan ini? Apa karna aku terlambat? Aku selalu bertanya-tanya kesalahanku, sehingga Jayden tak pernah melihatku. Akhirnya aku tahu, Jayden memiliki seseorang yang todak bisa ku lepaskan. Mungkin terdengar jahat saat aku menginginkan Jayden yang sudah memiliki seseorang dihatinya."

Lagi Adel menjeda ucapannya dan menangis tersedu.

"Tapi, seperti katamu Jenata, setiap orang pantas bahagia. Itu yang selalu kau ucapkan padaku, aku pantas bahagia. Aku ingin bahagia, tak bisakah membiarkanku bahagia? Aku tahu Jayden hanya sumber uang bagimu. Ku mohon, biarkan aku bahagia juga!"

"Gadis gila!" teriak Jayden yang melempar Ipad didepannya sampai terpental jatuh.

Jenata hanya menatap kosong dan menarik nafas pelan. "Aku akan menemuinya." ucap Jenata, Jenata berlari keatas untuk mempersiapkan dirinya.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang