44 : Adel Pamit

7.8K 314 4
                                    

......

Jenata memeluk lututnya, menunggu Jayden menyelesaikan pekerjaannya. Seperti yang sudag diduga Jenata, Jayden tak jadi mendatangi Calvin.

Jenata hanya menatap Jayden cemberut, Jenata kira pekerjaan Jayden hanya duduk santai tenyata, Jayden yang paling sibuk. Menyiapkan berkas untuk meeting, menyutujui dokumen, meninjau keuangan, dll. Jenata merasa menyesal ikut kekantor Jayden karena tak ada yang boleh ia lakukan kecuali duduk berdiam diri.

"Jay, apa aku harus menggodamu dulu baru kita pulang?" kesal Jenata, karena daritadi Kerjaan Jayden tak selesai-selesai.

Jayden mengangkat kepalanya menatap Jenata, "Boleh dicoba Sayang?" tawar Jayden mempersilahkan Jenata menggodanya.

Jenata menatap jengkel Jayden, sambil melipat tangan didada. "Aku pulang duluan tak boleh, ingin pulang bersamamu nanti."

Jayden menatap Jenata, "Jika kau berhasil membuat libido ku naik. Kita pulang." seru Jayden sambil menatap nakal Jenata.

Jenata menendang-nendang udara, karena sudah kelewat kesal dengan Jayden.

"Yasudah jika tak ingin pulang." acuh Jayden membaca beberapa dokumen kembali.

Jenata yang merasa dipermainkan oleh Jayden turun tangan. Jenata mendekati Jayden dan dengan sengaja meniup telinga Jayden dengan tangan kanan yang meremas pelan rambut Jayden dan tangan kiri yang asik membelai belakang leher Jayden. Tidak lupa Jenata duduk dipangkuan Jayden sambil terus menghembus nafas kasar ditelinga Jayden.

Jayden mencengkam kuat tangan Jenata yang ingin melepas satu persatu kancing kemejanya, "Ayo pulang sayang. Kita punya malam yang panjang!" ajak Jayden membawa Jenata keluar dari ruangannya.

Melihat Jayden keluar dari ruangan, Algar ingin mencegat tapi takut gajihnya dipotong jadi Algar hanya membiarkan.

Jayden sungguh mengagumi Jenata yang sangat berbakat dalam menggodanya. Jenata sangat tepat saat menyentuh bagian-bagian sensitifnya.

Didalam mobil Jayden menahan sekuat tenaga agar tak menerkam Jenata, karena ingat dimobil sangat susah bercinta apalagi saat ini Jayden tak cukup hanya satu ronde saja, Jayden perlu lebih dan lebih.


......

Sesampainya diapart, Jayden langsung menghempas tubuh Jenata ke sofa, mencium, melumat bibir Jenata, membuka baju Jenata sampai terlihat Jenata hanya mengenakan bra dan CD saja.

Jayden menciumi leher Jenata, "Nghh." desahan lolos begitu saja dari mulut Jenata membuat Jayden semakin gencar menciumi Jenata, tak lupa Jayden melepas bra Jenata dan membuangnya kesembarang arah.

Jayden menciumi puncak payudara Jenata, sampai Jenata meraung kenikmatan ingin dibelai lebih dan lebih.

Tangan kanan Jayden, ia gunakan untuk menyingkap CD Jenata, dan memasukan satu persatu jarinya, ke lubang kenikmatan itu. Mengocok pelan jari-jarinya yang sudah tertaman dalam sana.

"Ahhh, Nghh.." jeritan dan lengkuhan nikmat tak bisa Jenata tahan, bahkan jari-jari Jenata menarik kencang rambut Jayden karena tak tahan dengan nikmat yang diberikan Jayden pada kemaluannya.

Perlahan Jayden melepas CD Jenata, dan Jayden mendekat untuk menciumi vagina Jenata. Sampai rasanya Jenata tak tahan lagi, cairan bening itu keluar begitu saja, dan dijilati Jayden tanpa sisa sedikitpun.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang