EXTRA PART II - SEAN & SELLA (END)

10.8K 414 59
                                    

“🍑”


“Mom, i need money!!” teriak Sean yang menjejeng tasnya sambil membuka dua tangannya di depan Adel yang hanya menatap Sean bingung.

“Jangan dikasih mah, Sean cuma buat taruhan tuh sama anak cowok.” Sella mencela menatap sinis Sean.

Sean ingin memukul Sella, tapi, ia urungkan. Menatap kearah Adel lagi untuk memohon.

“Kasih mama, 10 alasan kenapa harus kasih kamu uang.” Adel membuka suara, membuat Sean menatap kesal Adel yang hanya tertawa sinis melihat Sean yang kebingungan.

“Oke yang pertama, karena itu kewajiban mama sebagai mamanya Sean.” Sean memberi jeda pada ucapannya, dan menatap Sella yang sudah duduk disebelah Adel.

Sella menggeleng, Sean menarik nafas kasar. “Yang kedua?” tanya Adel yang melihat Sean masih berfikir.

“Yang kedua, Sean perlu uang ma! Yang ketiga, Sean mau uang, yang keempat Sean harus punya uang, yang ke lima Sean mau punya sepeda mamah! Yang ke enam Sean sayang mama, yang ketujuh udah ah capek udah Sean capek.” Sean sudah tidak sanggup, dan ingin beranjak pergi tapi mendengar tawa mamanya pecah Sean berbalik lagi.

“Kok malah ketawa!” kesal Sean.

Itu hanya lucu bagi Adel, jarang-jarang anaknya itu berbicara sepanjang itu.

“Emang Sean uangnya buat apa?” tanya Adel lagi.

“Buat beli karpetnya aladin. Ya buat main lah!” judes Sean yang sudah sebal dengan Adel.

“Sell, tadi Sean mau taruhan sama siapa?” Adel bertanya pada Sella yang bermain ponselnya.

Sella menatap Adel dan Sean bergantian, “Sean mau taruhan ps 4 mah.” kata Sella tanpa memperdulikan tatapan kesal Sean padanya.

“SEAN!” teriak Adel keras, Sean berlari kekamarnya tidak ingin dapat amukan dari Adel.

Adel menggelengkan kepalanya, sudah cukup sulit melihat Sean yang tumbuh dewasa perlahan sedikit demi sedikit tanpa mengingat siapa ibunya.

Adel kembali duduk disebelah Sella, “Kamu gak mau uang juga?” tanya Adel pada Sella yang asik pada dunianya.

Sella menatap Adel serius, “Emang kalo Sella minta uang buat beli album mama kasih?” tanya Sella, Adel langsung menggeleng.

“Umur kamu berapa sih. Pinter banget.” ledek Adel pada Sella.

Sella hanya memutar bola matanya malas, “Sella mau nherjain PR dulu, btw aku gak liat Grace kemana dia?” tanya Sella yang bingung adiknya tak ada.

Adel tersenyum, “Grace lagi tidur, makan dulu gih panggil Sean.” suruh Adel pada Sella.

Sella hanya mengangguk paham dan berjalan menuju kamarnya.

“🍑”

Jayden berdiri didepan sebuah makam, “Sudah berapa tahun?” tegur Jayden, duduk berjongkok sambil mengelus batu nisan itu.

“Aku menikah, memiliki seorang puteri dan istrinya tentunya. Belum selesai dihantui rasa bersalah akan kehilanganmu, istriku pergi membuat rasa bersalahku padamu dan dia. Rasa bersalah karena tak bisa membahagiakanmu, dan rasa bersalah karena tidak bisa memberikannya cinta sampai akhir.” Jayden terkekeh sambil menangis.

Kemudian seseorang datang menepuk punggung Jayden, “Hari ini sudah tujuh tahun, aku datang karena itu.” ucapnya. Jayden menoleh mendapati Bir yang membawa bunga, Jayden berdiri menyesuaikan tingginnya pada Bir.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang