15 : Permainan

16K 415 3
                                    

....

Matahari sudah terbiat di upuk timur, Jenata membuka matanya pelan, mencari-cari keberadaan ponselnya. Setelah menemukan ponselnya Jenata melihat jam yang tertera di layar depan.

"What! Jayden, sudah pukul 9!" teriak Jenata, padahal ia berencana untuk pulang pagi-pagi sekali.

"Terus?" tanya lemah Jayden yang masih setia menutup matanya, tak perduli kehebohan Jenata.

"Kau tak kerja?" tanya Jenata, yang sudah terduduk menatap heran Jayden yang teramat sangat tenang sekarang.

Jayden membuka matanya dan duduk mengikuti Jenata, "Aku bossnya, sayang. Kau lupa?"

Jenata menggeleng, "Terus?"

Jayden yang sudah bosan menghadapi sikap bodoh bawaan lahir dari Jenata, hanya menggeleng lemah, "Nothing, aku libur hari ini." jawab Jayden beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Jenata mengikuti Jayden, "Berarti kita masih bisa liburan?" tanya senang Jenata, yang dapat anggukan dari Jayden, "Aku sudah memblock nomer Algar, tenang saja."

Jayden mandi bersama Jenata.

...

Jayden menggandeng tangan Jenata sambil berlarian di pantai. Tawa tak pernah lepas dari bibir Jenata, ia terus tertawa tanpa henti, bahagia itulah yang Jayden rasakan saat melihat Jenata tertawa.

"Sini aku foto," tawar Jayden, melihat Jenata yang memegang ponselnya, Jenata memberikan ponsel itu dan perpose sedemikian rupa, tanpa peduli kekehan Jayden.

"Yeah! Kau cocok jadi model sayang." puji Jayden, terus memotret tanpa henti, berbagai pose Jenata coba sampai ia lelah.

"Sudahlah, aku lapar." keluh Jenata mengambil alih ponselnya, mengajak Jayden ke tempat makan.

Jayden tak pernah makan di pinggir pantai seperti ini, "Kau mau makan apa?" tanya Jenata yang melihat daftar menu, mencari-cari makanan yang tak pernah ia coba.

"Apa saja," sahut Jayden yang tak tau harus memakan apa.

"Aku pesan saus tiram kepiting, kerang goreng dengan bumbu, ikan panggang dan 2 jus jeruk, satu air putih, ini lagi cumi-cumi!"

Melihat Jenata yang sebegitu banyaknya memesan Jayden hanya menggeleng, "Bisa habiskan?" Jenata mengangguk semangat, Jayden tersenyum.

"Sungguh lama aku tak pernah makan itu lagi," Jenata berucap sambil membayangkan makanan-makanan enak itu di lahap langsung oleh mulutnya, pasti rasanya lezat.

Jayden menggenggam tangan Jenata, "Kau tau, kau seperti sepupuku Jihan, dia sangat suka sea food." kekeh Jayden, mengingat betapa miripnya Jenata dan Jihan saat menunggu makanan datang.

"Seafood sangat enak Jayden, siapa yang tak suka?" tawa Jenata terdengar, Jayden mengusap pelan tangan Jenata.

"Aku, aku tak suka seafood." jawab Jayden tanpa peduli dengan wajah melongo Jenata, "Kenapa tak bilang?!" teriak Jenata, "Lantas kau makan apa?" tanya Jenata masih dengan kekesalannya nyatanya ia tak banyak tahu tentang Jayden, apapun itu.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang