❝...❞
Terkadang aku ingin mengutuk diriku sendirinya yang nampak sangat murahan.
—Jenata.
....
Jenata bangun dengan pakaian yang masih utuh, Jenata menatap kesekelilingnya tidak ada siapapun. Jenata beranjak dari tempat tidurnya, merasa kering di tenggorokannya Jenata menuju dapur. Mengambil minum untuk membasahi tenggorokannya.
Jenata duduk di sofa depan televisi, merenungi pilihannya lagi apakah sudah benar yang Jenata pilih sekarang, belum tahu pasti sebelum menjalaninya.
Jenata menatap sekelilingnya di penuhi dengan barang-barang mahal yang jelas tak bisa Jenata terka berapa harga barang tersebut. Jenata menatap jam dinding sudah pukul 8 malam, kemana seorang Jayden pergi? Itulah yang ditanyakan Jenata sebelum pintu terbuka menandakan ada yang masuk.
Jayden nampak terkejut melihat Jenata, tapi ia berusaha membiasakan diri akan ada Jenata dirumahnya selama 30 hari kedepan. Jayden mengambil bir dalam kulkasnya dan duduk di samping Jenata, Jenata hanya menoleh sekilas kearah Jayden dan kembali fokus menatap sekeliling rumah Jayden.
"Sepertinya barang-barang dirumah ini lebih menarik perhatianmu?" ucap Jayden diiringi tawa ringan khasnya. Jenata mengangguk, "Kau penyuka barang klasik?" pertanyaan Jenata di benarkan oleh Jayden.
"Seperti yang kau lihat, aku sangat menyukai mereka." tunjuk Jayden kebeberapa barang-barang yang Jenata dapat mengira harganya sangat fantastis.
"Ternyata kau sangat kaya raya," ungkap Jenata tanpa menoleh kearah Jayden. Kemudian Jenata beranjak, menaiki tangga untuk kekamarnya di lantai dua.
Sebelum sampai Jenata menoleh kearah Jayden, "Jangan berharap lebih dalam minggu ini, aku sedang kedatangan tamu." ucap Jenata kemudian melanjutkan jalannya.
Jayden cukup terpaku di tempat, "Kenapa?" tanya Jayden entah kepada siapa. Jayden menaiki tangga mengikuti Jenata, berjalan masuk kekamar melihat Jenata yang sedang merekatkan sesuatu kewajiban perempuan saat kedatangan tamu di CDnya. Jayden hanya melongo, Jenata tidak menggunakan pakaian hanya bra bewarna merah maroon dan CD yang belum terpasang.
Ingin sekali Jayden membuat Jenata jera saat ini juga agat tidak seenaknya berpakaian seperti itu di depannya, tapi tak bisa perjanjian tetaplah perjanjian yang tidak bisa Jayden langgar.
Jenata tersenyum melihat Jayden yang menatapnya, tanpa dosa Jenata memakai CDnya dan mengenakan lingeri berwarna merah bata yang bagi Jayden itu sangat menggairahkan.
Jayden melonggarkan dasinya mencoba sekuat tenaga menahan libidonya, Jayden melepaskan jasnya dan menaruhnya kesembarang arah, dengan hawa panas ditubuhnya Jayden masuk kekamar mandi meredam dirinya di dalam air dingin.
Setelah 30 menit Jayden keluar dengan handuk putih yang hanya menutupi bagian bawahnya, Jenata menatap Jayden sekilas dan melanjutkan aktivitasnya menonton televisi, Jayden menatap apa yang di lihat Jenata sebuah kartun yang menampilkan si kuning kotak dan si pink bintang laut. Jayden menatap Jenata kemudian, menggeleng aneh dengan hal yang ia temukan dalam diri Jenata.
Kemudian Jayden memasang boxer hitamnya, berbaring di samping Jenata.
"Bukankah kita cukup romantis untuk pasangan yang belum menikah?" tanya Jenata, sekilas menatap pria yang mengambil mahkotanya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Romance21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...
![MISS JENATA [Revisi Lagi]](https://img.wattpad.com/cover/202481477-64-k830424.jpg)