46 : Adel ke-2

5.7K 277 14
                                        

......

Daren mengantar Jenata ke apart nya, tapi Jenata menolak Daren untuk mengantarnya sampai atas.

Daren terpaksa mengiyakan keinginan Jenata, "Hati-hati jangan terlalu lelah dan jangan stress, mulailah minum susu yang diperlukan." ucap Daren yang dapat anggukan dari Jenata.

Jenata berjalan kearah lift, Daren masih setia melihat Jenata yang mulai pergi menjauh.

Lift membawa Jenata kelantai 17, sesampainya Jenata langsung masuk dan merebahkan dirinya disofa.

"Dari mana saja kau?" suara serak yang sangat Jenata kenali.

Ditengah kegelepan Jenata mencari keberadaan Jayden, Jayden menyalakan lampu dan menatap Jenata dalam meminta kejujuran.

Jayden berdiri, melipat tagannya dibawah dada dan masih menunggu jawaban Jenata.

Jenata duduk dan tersenyum, "Aku dari lantai 29, ada sesuatu yang harus ku ambil." bohong Jenata, dengan senyuman.

Jayden mengangguk, Jayden tak ingin memperpanjang meski tahu Jenata berbohong, pasalnya setelah tahu Jenata tak ada di apart Jayden sudah keliling mencari Jenata di lantai 29 dan nihil bahkan Jayden melihat cctv kepergian Jenata dan Daren. Tapi, Jayden tak ingin curiga dan lebih memilih menunggu Jenata untuk kejujurannya.

"Kau kapan pulang?" tanya Jenata.

Jayden berjalan mendekati Jenata dan duduk disebelah Jenata, "Barusan." jawab Jayden kemudian memeluk Jenata ia sudah sangat lelah karena urusan kantor yang tak ada habisnya, ditambah kaget karena tiba-tiba Jenata menghilang menbuat Jayden rasanya tak bisa berkata-kata lagi.

Jayden merasa bebannya berkurang setelah memeluk Jenata, ini sudah subuh dan Jayden hanya ingin tidur sebentar karena pagi ini ia sudah harus terbang ke Australia untuk urusan bisnis yang sedang tak beres.

Jenata mengelus lengan Jayden, masih tak ingin berbicara dengan Jayden masalah kehamilannya. Padahal saat melakukannya Jenata sudah memilih hari dimana ia sedang tak subur.

"Aku ada perjalanan bisnis sekitar 2 hari, ke Aus kau jangan kemana-kemana!" ucap Jayden menciumi puncak kepala Jenata.

Jenata menatap Jayden, "Bersama siapa?" tanya Jenata.

Jayden mengelus rambut Jenata, "Algar dan satu sekretaris baruku, aku lupa namanya, dan ada seorang direktur jadi total berempat." jawab Jayden.

Jenata mengangguk, "Hati-hati!" ucap Jenata.

Jayden mengangguk dan menggedong Jenata untuk kekasur, "Tidurlah, aku akan bersiap untuk berangkat." ucap Jayden mengecup kening Jenata.

Jenata memejamkan matanya untuk tidur. Dan Jayden mempersiapkan keberangkatannya.


.....

Dibandara Jayden, Algar, Fiona, Affan direktur sedang menunggu keberangkatan. Sebenarnya Jayden sudah melarang Fiona yang seorang gadis untuk ikut tapi Fiona merasa bertanggung jawab karena teamnya yang meninjau kontrak sebelum diteruskan dan sebelum Fiona jadi sekretaris sementara.

Jayden sangat tak ingin meninggalkan Jenata, tapi ia sangat terpaksa. Jayden tak tahu apa yang berusaha Jenata sembunyikan tapi Jayden merasa ada yang tak beres dari Jenata. Dan Jayden merasa Jenata sedang tak baik-baik saja.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang