....
Hari ini Jenata hanya perlu hiburan setelah melewati 2 wanita yang sangat membebani harinya, Adel dan Bella. Mereka berdua membuatnya pusing dihari yang sama, Adel yang memohon Jayden, Bella yang ingin mengatakan sesuatu. Semuanya, kacau.
Jenata menatap kosong keluar jendela kaca didepannya, hari ini Jayden tak pulang karena banyaknya pekerjaan yang harus Jayden kerjakan. Jenata memeluk lututnya, menatap bulan.
"Bukankah ini pilihanmu, Jen?"
"Tak akan meninggalkan, ataupun melepaskan tangan Jayden. Kamu harus bahagia, Jenata!"
Jenata bermonolog, terasa sepi dan sunyi saat tak ada siapapun selain dirinya disini. Bahkan Jenata tak bisa bercerita perihal Adel dan Bella pada Jayden, tak ingin membebani fikiran Jayden lagi tentunya.
......
"Seumur hidup aku menyesali memilihmu." Tn. Jem berucap dingin, menatap Jayden datar. Jayden hanya menatap kosong gelas wine didepannya, terlalu malas untuk Jayden berdebat dengan Tn. Jem, membuang banyak energi tentunya.
"Maka carilah dia, aku yakin dia menunggumu disuatu tempat." wajah datar Jayden yang tak ada ekspresi apapun saat mengatakannya, membuat para pelayan yang berbaris dibelakang Tn. Jem dan Jayden bergidik ngeri dengan ayah dan anak ini.
Tn. Jem menghembuskan nafasnya kasar, meminum winenya dengan sekali tegukkan. Bahkan Tn. Jem melonggarkan dasinya, yang serasa mencecik dari tadi.
"Jika aku menemuinya, maka kau akan tersingkir." sahut Tn. Jem, Jayden beralih menatap manik ayahnya. Jayden tersenyum dengan sangat lebar.
"Bahkan aku rela kau menghapusku dari daftar keluarga, asal kau jangan mencampuri urusanku lagi." Jayden ingin beranjak setelah mengucapkannya, "Jika kau beranjak selangkah saja, gedungmu beserta orang yang kau cintai akan hancur dalam sekejap." ucap Tn. Jem.
Jayden menatap ayahnya, lelaki tua ini tidak akan menyerah dengan mudah. Hidup Jayden akan terus berada dibawah bayang-bayang ayahnya. Bahkan, saat Jayden merasa sudah memiliki segalanya, Jayden akan dikalahkan dengan mudah oleh Tn. Jem.
Mendengar ucapan Tn. Jem, Jayden terpaku beberapa detik, Jayden menarik kerah baju ayahnya sampai Tn. Jem berdiri karna tarikan kuat Jayden.
"Jika dia terluka seujung kuku pun, jangan harap aku menganggapmu sebagai ayahku."
Bodyguard Tn. Jem sudah siap ingin menangkap Jayden, tapi Tn. Jem memberi isyarat agar tetap tenang.
"Bertunangan, atau dia mati disuatu tempat yang tak kau ketahui."
Jayden melepas kasar kerah baju Tn. Jem, soal Jenata Jayden lemah. Jayden tak bisa berkutik jika Jenata jadi sasarannya. Jayden tak bisa apa-apa jika Jenata yang jadi sanderanya.
Jayden mencoba menghubungi ponsel Jenata, tapi tak ada jawaban dari Jenata. Jayden frustasi, tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Aku akan membiarkanmu memilih, terserah siapapun wanitanya asal jangan wanita itu!" Tn. Jem menekankan kata wanita itu, Tn. Jem berjalan pergi meninggalkan Jayden yang masih tak percaya dengan apa yang didengarnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Roman d'amour21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...