.....
Pagi ini Jenata berniat untuk mencari tempat tinggal tetap, tapi ia harus makan dulu karena laparnya datang lagi.
Jenata hanya duduk menunggu makanannya tiba.
Brukk
Ada seseorang yang jatuh dibawahnya dengan posisi tangannya yang berpegangan pada meja yang tangan satunya mencoba menahan sekuat tenaga agar tubuhnya tak mengenai lantai beserta wajahnya.
"Hei, kau tak apa?" tanya Jenata khawatir, Jenata berusaha membantu orang itu berdiri. Untung restaurant tidak terlalu ramai untuk pagi ini, jadi, tak banyak yang melihat.
Setelah melihat orang yang dibantunya Jenata kembali melepas tangannya.
"Aw. Bokongku sakit, Jenata!" kesal Jayden menggosok-gosok bokongnya.
Yap betul sekali, itu Jayden Alexander yang kalian fikirkan.
"Jadi, untuk apa kau disini? Meeting lagi?" heran Jenata yang melihat Jayden.
"Tidaklah. Aku akan mengambil uangku." sahut Jayden.
Jenata mengangguk, "Dasar pelit. Jadi, untuk apa kemarin kau pergi?" tanya Jenata masih tak paham dengan Jayden saat ini.
"Ada urusan mendadak." sahut Jayden sekenannya.
Makanan Jenata disajikan, "Tunggu aku akan membayarmu. Jangan kemana-kemana!" ingat Jenata agar Jayden tak menjauh darinya.
Jayden mengangguk dan duduk, membiarkan Jenata makan dulu. Sebenarnya hanya alasan bagi Jayden, uang itu bukan masalah sebenarnya hanya saja Jayden ingin bertemu Jenata lagi.
"Selesai makan kau ingin kemana?"
"Mencari rumah."
"Bagaimana jika tinggal dirumahku saja?"
Mendengar itu Jenata langsung berhenti makan dan menatap Jayden lama.
"Aku bercanda." Jayden tertawa kecil melihat reaksi lucu Jenata saat ini.
"Itu sama sekali tidak lucu." Jenata menggelengkan kepalanya, selera makannya hilang saat ini.
Jenata mengambil 10 lembar uang 100.000,00. Dan memberikannya pada Jayden.
Jenata berjalan begitu saja meninggalkan Jayden, dan menuju kasir untuk membayar makanannya.
Jayden mengikuti langkah Jenata, sampai diluar Jenata yang merasa risih dengan itu, tapi tidak bisa melarang Jayden karena tentu Jayden punya hak untuk berjalan kemanapun ia mau.
Jenata menunggu taxi, ditemani Jayden yang setia berdiri dibelakangnya.
"Banyak yang berubah ya?" tanya Jenata entah pada Jayden atau siapa.
"Jelas saja, kau pergi selama lima tahun kau fikir tak ada yang akan berubah?" jawab Jayden.
Jenata hanya memutar bola matanya malas. Lelah Jenata, meladeni Jayden.
Mobil putih berhenti didepan Jenata dan Jayden.
Kaca terbuka, "Ayo Miss, masuk." Algar yang menyetir tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Romantizm21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...
![MISS JENATA [Revisi Lagi]](https://img.wattpad.com/cover/202481477-64-k830424.jpg)