......
"Jika kau melihatnya tolong hubungi aku lagi." kata Jayden dan menutup sambungan telponnya.
Jayden sudah menyerah banyak nomer yang sudah ia hubungi untuk mencari keberadaan Jenata, tapi, Jayden tak ingin menyerah begitu saja ia harus mencari Jenata sampai dapat. Bahkan Jayden sudah memasang poster, selebaran bahkan iklan di tv.
Tapi, tidak satupun membuahkan hasil yang ia inginkan.
Fiona masuk membawa makanan untuk Jayden, "Pak, kau harus makan. Kau perlu energi untuk mencari Jenata." ucap Fiona. Yang dapat persetujuan dari Algar yang baru masuk.
"Bahkan saat aku berjaga didepan rumah Daren tak ada tanda-tanda kehidupan dari Miss Jenata." ucap Algar yang sudah beberapa hari mengawasi rumah Daren.
Pintu kantor Jayden dibuka, menampilkan sosok wanita yang sudah lama hilang dari hadapan Jayden.
"Ada apa?" tanya Jayden cukup ketus, membuat Adel sedikit tertawa.
Adel mendekati Jayden, menggeser Fiona yang berdiri didepan Jayden. "Lama tidak berjumpa, bagaimana kabarmu?" tanya Adel tiba-tiba duduk didepan Jayden.
Jayden menggeleng, "Jika hanya ingin membuatku tambah pusing sebaiknya kau pergi." kata Jayden dengan nada dingin yang menusuk, Adel sampai terkejut bisa-bisanya dirinya menyukai pria sedingin es kutub utara ini. Sepertinya otak Adel sedang tidak sehat saat itu dan lima tahun yang ia jalani ini.
Adel mencoba untuk tertawa walau dipaksakan, "Ah, sebenarnya aku tidak ingin bersikap jahat, tapi, bisakah kalian memberiku sedikit privasi? Sedikit saja?" tanya Adel membentuk tangannya.
Algar menarik Fiona untuk keluar meninggalkan dua manusia ini.
"Sekarang ada apa?" tanya Jayden masih dengan nada dinginnya.
Adel menatap mata Jayden, "Aku ingin bertanya, apa yang bisa membuatmu bahagia?" tanya Adel tiba-tiba.
Jayden memincingkan matanya menatap curiga Adel, "Yang pasti bukan kau!" sahut ketus Jayden.
"Ah sangat menusuk dan menyakitkan. Ah sakit sekali. Ahh!" teriak Adel dengan keras agar Algar dan Fiona yang menguping dibalik pintu mendengarnya.
"Apa yang kau lakukan sekarang?" tanya Jayden yang sudah cukup muak dengan Adel.
Adel tertawa, "Yeah, lanjutkan baby, Arghhh faster Ahhhh!" Adel masih saja bersandiwara dengan suara kerasnya.
Jayden menatap dingin Adel, "Delvina kau ingin ku kirim ke Inggris?" tanya Jayden sudah kelewat kesal dengan Adel.
"Oke, yeah aku datang baby Ahhhh!" lagi-lagi Adel melakukannya membuat Jayden berdiri ingin meninggalkan Adel tapi Adel melempar sebuah foto yang menampilkan gadis cantik dengan senyum cerahnya menuju Altar.
Satu lagi Adel melempar foto seorang pengantin yang berciuman didepan Altar, dengan gaun putih cantik yang dikenakan sang wanita dan tuxedo hitam dengan dasi kupu-kupu yang dipakai sang pria.
"Pasti kau mengenalinya bukan?" tanya Adel dengan nada sarkasnya.
"Dan itu sudah terjadi satu hari yang lalu, ahh sepertinya Daren juga tahu tentang ini. Kau tidak tahu? Apa sekretaris kesayanganmu itu tidak memberitahumu, yang aku tahu undangan dikirim kekantor ini." jelas Adel membuat Jayden menatap Adel marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Romance21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...