...
Kita dan waktu, harusnya aku belajar dari hal yang berlalu. Bukan mengulangi kesalahan lagi.
...
Jayden sedang sibuk di dapur memasak untuk Jenata, Jayden bak chef profesional saat memegang spatula seperti si kuning Sponsbob S. membuat Jenata sesekali tertawa memikirkannya.
"Kau sebahagia itu?" pertanyaan Jayden membuat Jenata langsung mengangguk, Jayden tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya memasak untuk Miss Jenata.
Makanan sudah siap, Jayden menyajikan makanan itu di depan Jenata. Ayam goreng, dan nasi, Jenata menatap makanan yang di sajikan Jayden kemudian menatap Jayden.
"Kenapa hanya ayam?" tuntut Jenata, mengharap jawaban dari Jayden.
Jayden duduk di depan Jenata, tersenyum dan mengelus wajah Jenata. "Aku tidak pandai memasak." dengan wajah tanpa dosanya, Jenata membalas senyuman Jayden, mengelus surai Jayden, "Aku alergi tepung." ucap Jenata masih dengan senyumannya.
"Kenapa tidak bilang?" tanya Jayden sambil berdiri, menyingkirkan ayam goreng di depan Jenata.
"Kau saat ku tanya akan buat apa tidak pernah menjawab, ya, mana ku tahu." Jayden menarik nafas pelan, kemudian menghampiri Jenata, "Ayo makan diluar." ajak Jayden sambil memegang lengan Jenata.
Jenata menatap manik Jayden, "Bagaimana jika kita memesan saja, aku lelah." sambil menunjukan wajah lesunya Jenata berharap tidak mendapat tolakkan dari Jayden.
Jayden mengusap kepala Jenata, "Aku akan memesannya, kau mau apa?" Jenata nampak berfikir, "Mau ayam panggang!" Jayden langsung mengangguk dan membawa Jenata duduk di sofa.
Jayden menelpon seseorang, hingga di jawab, "Al kerumahku, sekarang! Jangan lupa belikan 4 porsi ayam panggang."
"Tapi-" belum sempat Algar menjawab Jayden, Jayden lebih dulu memotong perkataan Algar, "Kamu mau bossmu yang tampan paripurna ini kelaparan?"
Jenata menahan tawanya, sungguh ternyata Jayden cukup narsis.
"Aku kesana." Jayden tersenyum sedikit, "Soda jangan lupa!" tanpa menjawab apapun Algar memutuskan sambungan ponselnya.
"Kurang ajar, aku belum selesai!" teriak Jayden kesal, Jenata tak bisa menahan tawanya lagi, Jenata tetawa dengan kencang sambil memukul punggung Jayden. Jayden menatap Jenata heran, "Kenapa kau tertawa?" tanya Jayden yang masih sangat kesal di perlakukan tak adil oleh Algar.
Jenata berhenti tertawa, menatap Jayden dengan senyuman khasnya, "Alasannya simple, aku cantik." jawab Jenata kemudian mencium bibir Jayden sekilas, Jayden yang sudah menahannya dari kantor, menatap Jenata dengan senyuman liciknya.
"Ini bukan salahku Jen." Jenata bingung oleh ucapan Jayden, kemudian Jayden memcium bibir Jenata rakus, melumat, menggigit, agar Jenata membuka mulutnya, Jenata membalas permainan Jayden mengalungkan tangannya di keher Jayden, membiarkan Jayden mengapsen setiap gigi nya. Bahkan tangan Jayden sedang sibuk meremas payudara sintal Jenata dari balik baju.
Jenata sesakali mendesah dalam ciumannya, "Aaah" semangat Jayden mendengar itu memuncak, ciuman Jayden turun di leher Jenata tak lupa Jayden memposisikan tunuh Jenata di atas pangkuannya, Jayden menyibak baju Jenata, Jenata yang paham langsung mengangkat kedua tangannya, membiarkan Jayden melepas bajunya, Jenata terus mendesah tertahan.
"Ahhhh, Nghhh"
Jayden melepas bra merah Jenata, memciumi puncak payudara Jenata, Jenata sungguh merasa terbuai, tangan Jenata memegang kepala Jayden, Jayden paham dan memperdalam ciumannya di payudara Jenata. Tangan Jayden ia gunakan untuk meremas satu payudara Jenata, Jenata membuka kancing kemeja Jayden satu-satu, dan melepas kemeja Jayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Romance21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...