O2 : Pencarian

62K 1.1K 5
                                    

❝...❞

Bukan salahmu, takdir yang membuatku harus melakukannya.

-Jenata

...


Jenata terbaring pasrah saat dengan lihainya Jayden menciumi payudaranya. Sesekali Jenata menggeliat nikmat, ketika Jayden menghisap puncak payudaranya.

"Nghh!" desahan laknat yang membuat Jayden semakin gencar menciumi payudara Jenata.

Jenata meremas rambut Jayden, Jayden paham dan memperdalam ciumannya pada dua gunung kembar Jenata. Jayden turun menyusuri perut dan berhenti didepan vagina Jenata.

"Kau basah Jen." ucap Jayden menatap Jenata nakal. Jenata tak memperdulikan Jayden, ia hanya merasakan bagaimana nikmatnya tubuhnya sekarang.

Lalu Jayden memasukkan satu jarinya ke vagina Jenata, "Ngghhh ahh!!" Jenata tak bisa menguasai dirinya lagi desahan kenikmatan keluar dari mulutnya.

Jayden mengeluarkan jarinya dari vagina Jenata, "Aku sudah tak tahan," ucap Jayden kemudian membuka celananya. Jenata cukup terkejut pasalnya itu sangat besar menurutnya.

"Apakah muat?" pertanyaan Jenata membuat tawa Jayden membuncah, pasalnya gadis ini sangat polos menurut Jayden. Gadis, ia pun tak tau apa Jenata masih seorang gadis atau bukan.

Jayden mendekatkan juniornya ke vagina Jenata, Jenata memejamkan matanya membiarkn Jayden melaksanakan tugasnya.

Jleb. Satu hentakan itu membuat Jenata berteriak, ia merasa tubuhnya terbelah dua. "Arghhhh kenapa sangat sakit!!!" teriak Jenata, "Lepaskan Jay ku mohon ini sakit!" teriak Jenata lagi.

Jayden tak berkutik melihat air mata Jenata yang mengalir ia hanya mendiamkan kejantanannya didalam vagina Jenata, lalu menciumi mata Jenata turun kebibir membiarkan Jenata terbiasa dengan juniornya.

Ia menggerakan pinggulnya perlahan membiarkan Jenata menangis menahan sakit, ia sudah tak tahan lagi. Jayden berfikir wanita seperti Jenata tak bakal perawan lagi tapi kenyataannya Jenata masih seorang perawan yang membuat Jayden merasa senang, pasalnya ia orang pertama yang mencicipi Jenata.

"Akhhhh... Ahh.. Nghh." lengkuhan kenikmatan keluar dari mulut Jenata, membuat Jayden semakin gencar menyodokkan juniornya.

Jenata dibuat semakin terbuai, ia tak tau kenapa senikmat ini. Jika tau senikmat ini mungkin ia akan melakukannya dari dulu pikir Jenata.

Jayden tak bisa tinggal diam melihat dua gunung kembar itu bergoyang mengikuti sodokkan yang diberikan Jayden pada vagina Jenata, ia segera menyesap gundukkan itu dan mempercepat temponya.

Jenata hanya bisa mengelejang kenikmatan merasakan betapa lihainya seorang Jayden Alexander.

"Ah.. Ahhh.. Ah a-aku mau pipis." ucap Jenata disela-sela desahannya.

"Bersama baby." ucap Jayden kemudian mempercepat temponya.

"Ahhhh.." ucap mereka bersamaan.

Setelah mendapatkan puncaknya Jayden terbaring disamping Jenata, ia memeluk Jenata yang memejamkan matanya. Beberapa saat mereka terdiam, Jayden kembali duduk disela-sela kaki Jenata dan memasukkan kembali juniornya membuat Jenata yang tadinya berniat tidur kembali membuka matanya.

Jleb. Sekali hentakan, membenamkan keseluruhan junior Jayden. Dan mereka melakukannya hingga beberapa ronde kedepan.

...

Jenata terbangun, ia memandang Jayden cukup lama sampai akhirnya ia sadar dan mengambil ponselnya diatas nakas.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang