❝...❞
harusnya, aku menunggumu saja.
....
"Mom, ada apa?"
Jenata menoleh kesuara itu perlahan Jenata mundur untuk memberi jalan dan duduk di kursinya,.
"Anakku sayang, lihat tangan ibu." Ny. Rita terus merengek dan memperlihatkan tangannya yang sedikit memar, Jenata menoleh hati-hati kepada pria yang belum menyadari kehadirannya.
"Nona, apakah walimu akan datang?" tanya polisi, tetapi Jenata terlalu takut untuk sekedar membuka suara, diamnya Jenata mengundang perhatian Ny. Rita dan keluarganya.
Sebuah tangan menyentuh lembut pundak Jenata, dengan keberanian yang tersisa Jenata menoleh dan tersenyum paksa dengan luka di wajahnya.
"JENATA?!!" teriak pria itu dan langsung memeluk Jenata tanpa permisi, membawa tubuh Jenata kedekapannya membiarkan Ny. Rita dan suaminya bahkan beberapa polisi melongo mendapati situasi ini.
Jenata fikir pria ini melupakannya, Jenata fikir pria ini sudah tak ingin kenal dengannya lagi tapi Jenata salah.
Perlahan Jenata terisak, menangis pelan. Pria itu mengusap kepala Jenata, "Daren, apa yang kamu lakukan?" tanya Ny. Rita sambil sedikit berbisik, sedikit heran dengan kelakuan putranya. Daren melepaskan pelukannya, menghapus bekas air mata Jenata di pipinya.
Daren sudah seperti kakak bagi Jenata, pelindung dan kesatrianya dulu disekolah menengah. Tapi Daren harus melanjutkan kuliahnya di Inggris atas kemauan Ny. Rita tentunya.
Ny. Rita yang masih berusaha mencerna situasi hanya terpaku, menunggu putranya menjelaskan maksud dari semua ini.
Daren menoleh ke ibunya, "Mom, siapa yang mengajarimu tentang kekerasan? Dad, apa dady tak pernah menjelaskan pada mommy tentang berapa pasal yang bisa menggeret mommy kepenjara karna kelakuannya?" Daren cukup marah, tapi perlahan ia berusaha mengontrol emosinya.
Ny. Rita menatap putranya tak percaya, Ny. Rita merasa ada yang salah tentang putranya dan wanita bernama Jenata ini.
Daren menyuruh ayahnya membawa ibunya keluar, "Ku harap kau memaafkan ibuku, ya?" pinta Daren, Jenata mengangguk, "Aku takkan menuntut apapun." setelah urusan selesai, Daren membawa Jenata keluar. Ny. Rita dan Tn. Jon masih menunggu di luar, menunggu penjelasan dari Daren.
Melihat Daren yang begitu memperhatikan Jenata membuat Ny. Rita muak dengan situasi ini, "Daren jelaskan pada ibu, siapa gadis ini?" tanya Ny. Rita tanpa basa-basi, Daren tersenyum.
"Mom, bukankah mommy berasa tidak asing dengan wajahnya? Ini Jenata mom, gadis yang selalu mengikuti ku kemanapun semasa aku sekolah." jelas Daren, Ny. Rita tampak mengingat-ingat mencoba mencari beberapa kenangan yang ia lupakan.
Mata Ny. Rita terbelalak saat mengingat Jenata, gadis yang selalu mengunjungi rumah mereka selama setahun lebih saat Daren berkuliah di Inggris, Jenata selalu mampir sepulang sekolah hanya untuk menyapa Ny. Rita. Bagaimana Ny. Rita bisa melupakan hal penting itu.
Ny. Rita menatap Jenata menyesal, "Maaf, aku tidak mengenalimu." Ny. Rita sedikit menyesal dengan perbuatannya. Jenata menggeleng dan memeluk Ny. Rita, "Aku juga tidak mengenalimu, mommy" panggilan yang selalu Jenata gunakan setelah kepergian Daren, mereka berdua menjadi cukup dekat entah apa yang membuat mereka lupa dengan wajah masing-masing.
Daren tersenyum, "Kau banya berubah Jen, kau bahkan lebih tinggi dariku." kagum Ny. Rita sambil menggandeng Jenata. Daren dan Tn. Jon mengikuti dua perempuan itu dari belakang, menyebrang untuk menujul mall lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS JENATA [Revisi Lagi]
Romance21+ AREA DEWASA! UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR SKIP DULU TUNGGU CUKUP. *** Miss Jenata - Bukti Cinta untuk Jayden. Jenata Ayrellia, harus merelakan mahkota berharganya hanya untuk uang yang tidak bisa ia dapatkan dengan mudah lagi. Keadaan memaksanya...
![MISS JENATA [Revisi Lagi]](https://img.wattpad.com/cover/202481477-64-k830424.jpg)