O8 : Sebuah Rasa

26.6K 696 22
                                    

...

Mari bersepakat untuk tidak saling meninggalkan satu sama lain.

...



Matahari sudah menunjukkan cahayanya, bersinar terbiat di timur.

Jenata dengan malas terpaksa membuka ke dua matanya saat cahaya mengganggu tidur nyenyaknya. Jenata menatap kesal ke pelaku utama dari semua ini, siapa lagi jika bukan si narsis Jayden.

"Good morning, honey!" sapaan pagi dari Jayden, membuat Jenata duduk tegak di atas tempat tidur. Melihat Jayden yang sedang memakai dasinya, "Mau kemana?" tanya Jenata bodoh.

Jayden menoleh sekilas kearah Jenata, "Bekerja, sayang, kamu ingin makan apa jika aku tidak bekerja?" tanya Jayden, Jenata mengangguk paham, telinganya sudah sedikit terbiasa dengan kata s a y a n g yang Jayden ucapkan.

Jenata bangun, hanya mengenakan CD hitam dan tanktop hitamnya berdiri di depan Jayden, tanpa basa-basi Jenata membantu Jayden memasang dasinya, membiarkan tangan nakal Jayden meremas bokongnya.

"Padahal, tanpa kau bekerja kurasa kau takkan miskin dalam sehari." ungkap Jenata, sambil terlihat fokus dengan dasi Jayden.

Jayden terkekeh pelan, "Jujur, apa sekarang kau tak ingin di tinggal sendiri?" goda Jayden sambil terus meremas bokong Jenata, sesekali menggesekan jari tangannya ke vagina Jenata dari balik CD.

"Lebih tepatnya, iya, aku bosan." rengek Jenata, bergelayutan manja di lengan Jayden. Jayden mengelus lembut surai Jenata, "Aku ada meeting penting, akan ku usahakan pulang sebelum malam." Jenata mengangguk, Jayden mencium kening Jenata, memeluk Jenata dan memasang jasnya.

Jenata mengantar Jayden sampai ke depan pintu, "Bukankah kia cukup romantis?" tanya Jenata, mendapat anggukan dari Jayden.

Sekali lagi Jayden mencium Jenata, kali ini di bibir, "Pastikan kau mandi, sayang!" perintah Jayden yang dapat anggukan dari Jenata.

Jenata berjalan malas kearah dapur, mengambil air mineral dari kulkas dan meminumnya habis, hawa tubuhnya terasa sangat panas akhir-akhir ini.

Jenata membuka kulkas kembali, kali ini ia memasukan kepalnya ke dalam kulkas, "Padahal, dia menciumku tiap hari, kenapa sekarang terasa menyengat? Arghh" Jenata mengeluarkan kepalanya dari kulkas, menutup kulkas dan bersiap-siap untuk mandi.

Masuk kekamar tidur, Jenata menanggalkan pakaiannya, berjalan ke kemar mandi dengan keadan full naked.

Jenata menyalakan shower, membasahi seluruh tubuhnya yang terasa panas akhir-akhir ini.

Selesai mandi Jenata mengeringkan dirinya, kemudian memilah-milih pakaian yang pas untuk ia kenakan.

Setelsh di rasa pas, Jenata mencari-cari ponselnya, ingin menghubungi Jayden bahwa dia mengubah niatnya,

To : My Boyfriend (Jayden)

Jay, aku mau pergi ada sesuatu yang harus ku beli. Semangat❤

Jenata menekan send tanpa peduli apa reaksi Jayden nanti. Berjalan keluar dengan hak tinggi, dress warna putih, dan sedikit polesan make up tentunya,

Jenata memesan taxi, untuk pergi ke supermarket terdekat. Di dalam taxi Jenata tak menyadari, supir taxi terus menatap kearahnya lewat kaca di depan. Jenata cukup cuek akan hal itu. Sesampainya Jenata, Jenata memberikan uangnya dan keluar, tak memperdulikan tatapan Orang-orang akan dress mini nya. Jenata terus berjalan memasuki supermarket, toh ia memakai celana sedikit panjang bukan CD.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang