Bab 10

210 21 2
                                    

Kang Tae Mo tertegun di kursi ruangan kerjanya. Duduk bersandar dengan kepala yang menengadah ke atas,menatap langit-langit ruangan kantornya.

Memikirkan permintaan kekasihnya kemarin membuatnya bingung sekarang. Bagaimana dia bisa memecat Kim Ha Na sedangkan beberapa hari yang lalu Tae Mo sudah menjanjikan Ha Na untuk tanda tangan kontrak sebagai karyawan tetap. Memang semua berjalan cepat,karena Tae Mo merasa Kim Ha Na memang sangat bagus dalam kinerjanya. Kang Tae Mo tidak mungkin mengingkari janji,karena bukan seperti dirinya jika bertindak seperti itu.

Namun,bagaimana dengan Shin Ha Ri?

Dia sangat sadar bahwa kekasihnya sangat tidak nyaman dengan adanya Kim Ha Na. Namun Tae Mo harus tetap profesional. Baginya masalah ini tidak pantas untuk di campur adukkan.

"Sebaiknya aku membujuk Shin Ha Ri saja,pasti dia akan mengerti." Pikir Tae Mo.

Lalu lamunan Tae Mo terhenti saat Kim Ha Na masuk ke ruangan Tae Mo dengan membawa kudapan sore untuk Tae Mo sebelum ia berpamitan pulang.

"Daepyonim,ini ada kue kacang almond kering dan teh hangat untuk anda."

Kim Ha Na meletakkan kudapan itu di meja dekat Sofa. Kemudian dia menghampiri atasannya.

"Ada yang perlu dibutuhkan lagi Daepyonim?"

"Tidak ada Kim Biseo,lebih baik kau pulang saja!"

"Nde. Oh iya,maaf Daepyonim saya hampir lupa. Klien kita Mr. Takuro akhirnya tidak jadi membatalkan kontrak setelah saya bujuk."

Kedua mata Tae Mo melotot sempurna.

"Jinjja????"

"Nde. Jinjja." Jawab Ha Na mantap.

"Kim Biseo,kau benar-benar hebat sekali. Bagaimana bisa kau bujuk orang itu,padahal terakhir kita meninggalkan Jepang dia sangat marah karena membatalkan pertemuan sebelah pihak."

Kim Ha Na tersenyum jumawa. Mengunggulkan kehebatannya sendiri.

"Saya hanya melakukan hal yang terbaik Daepyonim,sekaligus permintaan maaf saya atas kejadian di hotel. Gara-gara saya semua menjadi kacau. Sungguh saya sangat menyesal." Ucap Ha Na yang sesungguhnya bukan ketulusan hatinya.

"Tidak usah kau pikirkan, semua itu sudah terjadi. Lain kali kita harus lebih hati-hati. Jangan sampai membuat orang salah paham!"

"Baik Daepyonim!"

Namun Tae Mo menatap Ha Na dengan wajah penuh tanya. Membuat Kim Ha Na ikut penasaran.

"Ada apa Daepyonim?"

"Aku hanya bingung. Menurutmu siapa yang memotret kita dan menyebarkan foto kita kepada orang-orang kantor??"

Tae Mo mengernyitkan dahinya. Seperti mencurigai sesuatu. Kim Ha Na langsung berubah ekspresi. Bingung akan menyembunyikan sikap gugupnya.

Jelas saja Ha Na gusar karena ini adalah ulahnya. Jelas-jelas dia meminta bantuan petugas hotel untuk memotret menggunakan ponselnya dan setelah itu ia sebarkan sendiri dengan nomor yang tak di kenali. Sungguh licik perbuatan Kim Ha Na demi menghancurkan hubungan Tae Mo dan Ha Ri.

"Ha Na Shi,kau tau sesuatu?" Tanya Tae Mo kepada Ha Na. Rasanya Ha Na seperti tertembak mati saat ditanya seperti ini.

"Mmmm,saya tidak tahu Daepyonim,sungguh tidak tahu siapa orang itu." Ucap Kim Ha Na sekuat tenaga menutupi rasa ketakutannya.

Kang Tae Mo pun menyerah lagi. Dia menghela nafas panjang. Sudah tidak mau peduli lagi dengan penyebar fotonya bersama sekertarisnya itu. Lagipula Ha Ri sudah tidak marah lagi kepadanya.

HATAE COUPLE By BUSSINES PROPOSALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang