1. Berisik

16.9K 1K 32
                                    


Bismillahirrahmanirrahim Semoga Rame pengunjung 🤲

Komen-komen lucu dong kalau mau lanjut!

Baru pertama kali nulis tentang kerjaan campur fantasi.

Biasanya rame banget pembacanya yang aktif, apakah aku akan mendapatkan pembaca yang begitu juga🤯

Semoga suka💛

Kabarin kalau nangkring di rank 1 ya!

∅°∅°∅

Ribuan tahun yang lalu ketika semua belum menjadi bentuk yang utuh, bumi yang dulu masih banyak menyimpan air dan membagi wilayah-wilayah besar hanya dengan lengkungan-lengkungan alami.

"Bagaimana penyambutannya? yang mulia akan marah jika kita berkerja dengan tidak giat," seru wanita dengan pakaian pelayan yang tangannya kini tengah sibuk menata gelas-gelas kaca pada sebuah meja.

Para pelayan yang lain juga langsung cepat-cepat bergegas membersihkan sela-sela ruangan, ada dari mereka yang membawa berbagai perlengkapan ada sapu, pel-pelan dan kain lap. Biasanya untuk urusan kebersihan dalam rumah utama di urus oleh perempuan, dan bedanya untuk laki-laki mereka biasa mengerjakan pekerjaan berat seperti menjadi prajurit, tukang kebun ataupun pembantu grand Duke dalam menjalankan tugasnya.

Lihat saja sekarang beberapa pelayan laki-laki sedang menyembelih beberapa ekor domba, dibantu oleh beberapa prajurit yang sedang libur tugas membersihkan bekas-bekas penyembelihan.

Rencananya mereka akan memanggang domba-domba itu dan menyajikannya dengan sup wortel. Khas makanan sambutan dari wilayah Aranda.

Di sela-sela keributan mereka, sepertinya semua orang tampak melupakan satu orang lagi yang juga berstatus pemilik rumah. Ya bisa dibilang semua orang sibuk dengan urusannya sendiri.

Beralih pada gadis kecil yang kini sedang memakai pakaian tidur berwarna kuning keemasan yang lembut, karena terbuat dari sutra asli. Membuat ia tidur dengan nyaman, jangan lupakan berkat lubang-lubang fentilasi membuat dirinya makin nyaman memejamkan matanya.

Disampingnya juga terdapat mahluk berbulu lucu berwarna abu-abu yang setia mengikuti tuanya. Lihat saja ia juga ikut tertidur, sudah mirip seperti boneka yang bisa bernafas.

Kamarnya berada di sisi paling pinggir rumah utama, berstatus sebagai bungsu ia tak mendapatkan keistimewaan apapun.

Di luar sana suara ratusan tapak kuda memenuhi jalan utama wilayah Aranda, para rakyat menyambut mereka dengan bersemangat ria. Mereka melemparkan berbagai macam barang jualan mereka ke arah iring-iringan keluarga kerajaan. Para petani melemparkan padi pada mereka, pedagang buah melemparkan buah yang merasa jual, pedagang beras melemparkan beras sebagai tanda rezeki yang melimpah. Tak lupa pedangnya emas dan perhiasan juga wajib melempar salah satu dagangannya baik hanya koin emas atau perak sekalipun.

Para penjual baju melemparkan kain-kain perca yang langsung berterbangan karena hembusan angin yang disebabkan oleh kencangnya kuda itu berlari. Tak kalah bersemangat pedagang roti juga  melemparkan roti-roti miliknya.

Jika beruntung roti, beras, atau buah akan ditangkap oleh para ksatria dan juga bangsawan dan dimakan langsung. Hal inilah yang paling ditunggu-tunggu rakyat, agar para bangsawan merasakan hasil buatan para rakyat miskin dan dianggap berkah oleh mereka.

"Ibu roti buatan kita dimakan oleh kuda-kuda itu," seru seorang gadis yang berdiri di depan toko roti milik keluarganya.

Di belakangnya sang ibu dan ayahnya langsung mengangkat kedua  tangannya ke atas dengan wajah bahagia. "Puji bagi segala milik Aranda, baik kaisar, raja, pangeran, putri dan anak-anaknya."

RoosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang