Tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aku❤
Happy Reading❤
°•°•°•°•°•°•°•°
Julius harus segera berbicara dengan Lius, ia perlu kekuatan darinya untuk bisa menempelkan sihir pelacak pada gadis itu. Malam ini ia harus pergi ke alam bawah sadarnya sendiri untuk bisa bertatap muka langsung dengan Lius.
Walau tidak merasa tertangu dengan kehadiran adik dan sepupunya, Julius tetap saja memikirkan hal itu.
Tapi di sini Julius tidak memiliki niat untuk melakukan hal tesebut secara gamblang, ia perlu menerka-nerka langkah selanjutnya.
"Ah terima kasih untuk sambutan kalian semua," kata Eren sambil membungkukkan tubuhnya ke depan.
Penyihir muda yang melihat itu langsung melakukan hal yang sama. "Kami juga nona," kata mereka kompak.
Rose merasa ia dan Eren bisa berteman, andaikan ini Aranda Rose pasti sudah mengirimkan surat undangan minum teh padanya.
"Kau sangat tertarik sekali," komentar Sela pada Rose. Jika di lihat putri penyihir kerajaan ini sangat menarik, auara yang dikeluarkan tubuhnya juga membuat orang lain nyaman. Satu garis muncul diantara alis Sela.
"Dia sangat asik diajak berbicara, bahkan tidak marah karena kesalah yang aku buat," jelas Rose, dia tersenyum saat melihat Eren mulai berjalan ke arah lain.
Bernan memberikan sebuah penghormatan pada Eren, ia menundukkan kepalanya dan mendapatkan senyuman dari gadis itu.
"Aku rasa dia adalah seorang yang akan sukses di masa depan, cara berpikir, sikap dan juga melihat kepribadiannya yang baik juga," komentar Jander yang baru ini terlihat sangat tertarik.
William mengangguk. "Ya, setidaknya ia tidak melakukan itu secara pura-pura," balas William yang bisa merasakan ketulusan itu.
___________
"Kalian sudah akan pulang?" tanya Hisya pada Sean. Penyihir seputih salju itu berjalan perlahan di samping Sean.
"Kami memiliki banyak hal yang perlu kami bereskan," ujar Sean ke arah Eren. Besok Sean harus mengantar putrinya untuk belajar kembali ke akademi.
Merasa hari ini Eren perlu menyiapkan banyak barang yang masih belum selesai dibereskan m, selanjutnya mereka harus berdoa bersama terlebih dahulu.
Profesor Hisya juga pulang bersama dengan mereka, ayahnya mengatakan bahwa profesor datang ke sini untuk melihat keadaan menara sihir dan juga melihat penyihir baru yang ada di sini.
Eren melambaikan tangan pada semua orang yang ada di menara sihir, ia dan orang tuanya akan kembali ke rumah. "Kita harus makan di luar," kata Eren pada Sean dan Dara. Bibirnya sudah ingin tertawa saat tau kedua orang tuanya langsung menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...