Aku update ❤
2k lagi 120k banyak banget🐦Alhamdulillah
Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aku terus 🐥
Kurang 2 pengikut untuk capai 400 followers, Teman-teman mohon bantuannya 🙏
Tandai jika kalian menemukan typo❤
Happy Reading ❤
°°°
"Tidak bisakah kita bersikap lebih santai?"
Membuka suaranya untuk membujuk, Julius mencoba berbicara dengan Serena secara pribadi.
"Panggilan seperti penyihir senior Julius begitu?" tantang Serena balik. Di dalam bayangannya ia tidak pernah memiliki andai-andai untuk menjalin hubungan bersama orang yang memiliki rentang usia jauh seperti ini dari umurnya.
Mata Julius menajam. "Bukan yang seperti itu, kau bisa memulai memanggilku dengan hanya nama saja."
Berbicara sambil berjalan seperti ini bukan kebiasaan yang baik dilakukan oleh para bangsawan. Serena bahkan berjalan lebih cepat dari biasanya.
Lengkap dengan tambahan gaun dan sepatu hak tinggi untuk menopang penampilannya sebagai seorang putri. Sungguh Serena lebih menyukai penampilan rambut sebahunya seperti dulu.
Tangan Julius mengapit pinggang kecil Serena. "Kenapa semenjak pulang kembali ke Aranda kau menjadi sangat mudah marah, apa masih belum terbiasa?"
Julius merasa punya kekhawatiran besar, jika Serena tidak nyaman di kampung halamannya sendiri itu tidak akan berakhir baik. Sudah menjadi tugasnya agar membuat Serena betah tinggal bersama di tanah Aranda.
Menghela nafas kecil, Serena merasa asing ketika mendapat sentuhan fisik mendadak seperti ini. "Kakak bisa lepaskan tanganmu dari pinggangku itu rasanya agak menganggu."
"Oh, baiklah."
"Cukup abaikan saja, kita akan melakukan banyak hal lebih dari ini di masa depan. Dari pada kata pangeran, penyihir dan lainnya aku lebih suka panggilan kakak. Tapi tetap lebih baik jika memanggilku hanya dengan nama saja."
Keras kepala!
Betulkan? sikap anak cucu Verdus tidak jauh dari kata pemaksa, mereka tidak segan mengutarakan keinginannya secara langsung.
"Sebagai pangeran mahkota anda sebaiknya sudah memiliki banyak pekerjaan." Serena menggenggam tiga tangkai bunga.
Rencananya hari ini ia akan memberikan penghormatan terakhir untuk tiga kakak sepupunya, sebenarnya dalam kata medis mereka belum benar-benar meninggal.
Hanya saja kondisi mereka juga tidak bisa dikatakan hidup, sudah tidak bernafas namun semua organ tubuhnya masih utuh tidak mengalami fase pembusukan.
Serena pikir mereka bisa berubah menjadi zombie di masa depan, awalnya gadis ini setuju untuk mengeluarkan surat permintaan agar tiga pangeran langsung dikremasi saja.
Jika para pekerja istana tau, mereka pasti akan merasa ketakutan. Selanjutnya rumor istana berhantu akan menjadi buah bibir dan diubah ke dalam buku.
Kaisar dan raja sudah setuju untuk memberikan pengumuman kematian dari tiga pangeran. Mereka juga hanya mengadakan acara kecil untuk berdoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...