Update ... maaf lama pms day 1 soalnya 🙃
Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aku terus ❤
Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗Happy Reading ❤
°°°
Rexi benar-benar menepati janjinya ingin segera menikah secepetnya. Pemuda itu langsung mengirim surat meminta izin untuk menikah pada sang kakek.
"Kau yakin sudah benar-benar mengenal wanita itu?" Verdus mentap cucu pertamanya. Ia mencari jawaban di mata Rexi.
"Sofie mungkin tidak seindah mawar yang tumbuh di dalam istana. Tidak juga seanggun malam dan tentunya tidak terlalu bersih dari banyak sampah."
Rexi jujur menceritakan tentang calon istrinya, baginya ia tidak perlu menutupi kekurangan Sofie di depan kakeknya.
Gelagat cinta sangat banyak terlihat di mata, pikiran dan hatinya. Rexi sekarang merasa jika melihat sesuatu langsung seperti ada simbol hati di setiap benda yang ia lihat.
"Aku denger kalian sudah mengenal cukup lama." Verdus pernah mendengar Zelena memanggil nama gadis yang ingin Rexi ajak menikah.
"Ya, dia bekerja untuk adikku. Serena." Ada kegugupan di sana, sungguh ia bukan merasa malu dengan pekerjaan Sofie, tapi hanya takut kakek tidak setuju.
Verdus menatap cucunya. "Apa tidak salah, menikah dengan gadis sebiasa itu. Bukan maksud melarang, tapi pasti banyak lady yang ingin bersama dengamu."
Mendengar kata gadis, telinga Rexi memerah. Sudah lewat berapa bulan lalu, dia sendiri memecahkan gelembung kegadisan.
Tiba-tiba suhu ruangan ini menjadi panas!
Rexi mengangguk, ia sudah menyiapkan diri saat kakek bertanya tentang hal ini. "Aku ingin menikah dengan orang yang bisa menarik diriku untuk pulang, tempat di mana aku bisa beristirahat bukan sebagai pangeran tapi hanya suami."
"Perkataanmu sangat manis, aku sama sekali tidak pernah melihat sosok Yuran dari dirimu. Selain Jander kau cukup terlihat mirip Zelena," gumam Verdus baru sadar setelah sekian lama.
"Aku berharap bisa datang ke pernikahanmu bersama istriku." Verdus tiba-tiba ingat kembali mendiang istrinya, rasanya sudah terlalu lama mereka dipisahkan oleh waktu.
Momen ini membuat Verdus kembali ingat caranya meminta izin untuk menikah. Apalagi saat melihat pakaian formal yang Rexi pakai mirip seperti yang dulu dikenakannya juga untuk mengikat nenek mereka secara resmi.
"Aku akan memberikan izin setelah ayah dan ibumu menyetujuinya." Verdus tidak menghentikan kegilaan cinta dari cucunya.
Rexi menerima keputusan kakeknya, lagi pula ia sadar menikah dengan anggota kerajaan memiliki banyak syarat dan persiapan.
Menundukan kepalanya Rexi melakukan penghormatan pada kakeknya. Ia juga harus mengurus berkas pernikahan ke kesatuan tempat ia melakukan pelatihan militer.
"Pergilah," kata Verdus menyuruh cucunya untuk ke luar ruang kerjanya. Kakek banyak cucu ini sepertinya perlu waktu untuk mengendalikan diri.
"Jangan lupa besok temani aku dan Jerry untuk menyambut raja Versen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...