Ketemu di hari Sabtu 🙋
Vote dulu yuk sebelum baca🔥
Apa ada yang sudah berkunjung ke tiktok @mydayisblue_
Selalu setia menunggu vote & komen kalian ♥️
Happy reading 🧘🏻♀️
∅⁰∅⁰∅
Empat orang anak tertawa dengan suara tertahan. Mereka sekarang tengah mencongkel permata dan keramik istana yang memiliki lapisan emas dua puluh empat karat.
Serena tersenyum puas. Ia berpikir emas bisa disimpan untuk kelanjutan bisnisnya, dari pada harus diinjak-injak. Kakaknya sangatlah berbakat untuk mengutil, coba lihatlah seberapa cepat mereka melepaskan emas-emas itu hanya dengan bantuan pengungkit.
Raka yang berjongkok mengelap keringat yang menetes di dahinya. "Kakek kaisar terlalu sombong, emas saja ditaruh di lantai," ujarnya sambil
dengan terus berkerja.Tiga adiknya menganguk setuju. "Aku juga kesal karena uang bisnis milikku selalu dipalak. Mereka bilang untuk membantu sesama, padahal kakek dan paman itu kaya!" bantah Bryn dirinya tak puas.
Kaisar yang agung saat ini adalah kaisar ke dua puluh tujuh, bernama lengkap Verdus Alexander Hermas. Lahir saat bintang fajar ia dikenal masyarakat sebagai pangeran Alexander sang bintang fajar membuat dirinya sangat populer.
Hidup dalam kerajaan membuat pangeran itu sangat percaya diri. Tak memiliki adik ia menjadi sangat nyaman berada di posisi pangeran mahkota tanpa ada persaingan. Apalagi Aranda berbentuk kekaisaran dengan raja berada satu tingkat dibawah kaisar.
Kakeknya dahulu turun tahta, membuat dirinya menjadi raja Aranda muda pada usia dua puluh dua tahun. Ketika itu ayahnya harus menggantikan kakeknya yang mangkat sebagai kaisar.
"Dia itu sombong, ketika berbicara padaku dia selalu menyombongkan bahwa darahnya adalah murni bangsawan yang ditakdirkan terhormat." Raka sangat tahu betul omongan sombong kakeknya.
Bryn diapun setuju. "Ketika itu dia datang mengatakan seperti itu, bahwa kita adalah bangsawan yang tak segaris dengannya."
"Jangankan padamu, ketika itu dia menghinaku padahal ujung-ujungnya meminta uangku untuk pemasukan istana." Jander sangat-sangat paham karakter menyebalkan kakeknya, karena dia adalah anak pendiam kakeknya selalu menindasnya.
Tak pandang bulu Kaisar Verdus memiliki kesombongan tiada tara tenang ia melakukan itu hanya pada para cucunya. Dia bingung padahal ia hanya memiliki dua anak tetapi kenapa cucunya sampai dua puluh.
Sekarang juga usianya bisa dibilang senja tapi karena wajahnya masih awet muda ia menjadi sangat percaya diri, jangan lupakan dia memiliki kasim yang sangat setia padanya dari dirinya muda.
"Saat aku ulang tahun kakek tak pernah memberikan aku hadiah," celetuk Serena bingung, dari semua keluarganya pasti dia akan mendapatkan hadiah tapi tidak dengan kakeknya.
Raka mengangkat bahunya acuh. "Aku saja tak pernah mendapatkan apapun, dia bilang keluarga kita terlalu banyak jumlahnya sebagai kaisar yang sangat memperhatikan rakyatnya ia tak boleh memboroskan uang kas kekaisaran hanya karena memanjakan para cucunya. Sebagai perwakilan ia hanya memberikan kak Rexi."
Serena sangat nyaman berbicara dengan kakak lapis ketiganya. Mereka lebih terbuka dari kakak lapis pertama dan kedua yang tergolong sibuk. Maklum dalam sebuah kerajaan urutan lahir akan sangat menentukan kedudukan seseorang itu. Seperti ketiga kakaknya ini mereka yang lahir di urutan sembilan sampai sebelas memilih menjadi pembisnis karena tahu mereka tak akan menjadi raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...