50. Antrian

787 90 0
                                    















Rabu ....

Waktunya updated terbaru 🌼

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku 🌼




Happy reading 🧘



∅⁰∅⁰∅










Eren dengan semangat mulai mengemasi pakaiannya, tadi pagi Eren telah mengambil semua pakaiannya yang telah di cuci oleh tukang cuci. Karena takut berdebu jadinya Eren memasukkan pakaian itu ke dalam tas untuk di bawa pulang.

Ada hal unik jika kalian tidak akan membawa beban ketika liburan. Pihak akademi akan menyatukan dua ujian tanpa memberikan informasi tentang nilai mereka. Jadi kebanyakan para murid lebih baik menganalisa jawaban yang telah mereka tulis ke jawaban yang benar.

Merenggangkan otot-ototnya Eren berdiri di depan jendela, ia menghirup dalam-dalam aroma hujan dari atas balkon. "Sebagai murid telah pulang," beber Eren yang melihat beberapa lampu kamar dalam kondisi tak menyala.

Karena Jeffry memerlukan lebih banyak waktu untuk menganalisis jawabnya kembali, maka Eren ikut belum pulang ke rumah. Padahal sudah dari kemarin mereka telah di izinkan pulang.

Apalagi gadis berisik seperti Vionna  telah di jemput langsung sejak kemarin. Bahkan sangking mendadaknya Eren sampai tak sempat mengucapkan selamat tinggal. "Dia benar-benar tidak memeriksa jawabnya kembali," ringis Eren dengan suara parau.

Pihak akademi juga memberikan fasilitas bagi murid-muridnya yang tidak memiliki banyak waktu dan uang untuk kembali ke rumah mereka, diizinkan untuk tetap berada di akademi. Tenang mereka masih memiliki banyak sekali waktu istirahat, Eren sendiri belum pernah menanyakan hal itu pada kakaknya. Pasalnya Jeffry selalu pulang ke rumah.

"Mereka tetap mendapatkan jatah makan, bahkan pihak akademi membebaskan mereka untuk tidak memakai seragam. Untuk itu banyak murid yang memiliki masalah di rumah memilih untuk tidak pulang." Jeffry menarik daging panggang yang berada di piring adiknya.

Eren yang meminum jus mangga itu menjawab. "Sepertinya hal itu terlihat menarik."

Bukannya itu juga adalah cara untuk para pemburu nilai semakin banyak mengambil waktu untuk tetap berada di sini sambil terus belajar. "Anak-anak penuh ambisi terkadang bisa terus belajar."

Sekarang saja kantin terisi sekitar dua ratus murid, itu sudah berkurang sekitar hampir tiga kali lipat dari sebelumnya. Memang saat ini belum terlalu berasa terlalu sepi.

"Ayah telah memberikan surat bahwa besok pagi kita akan pulang. Untuk itu kita tidak perlu mengantri untuk pulang, kita hanya perlu untuk menunggu kereta kuda," jelas Jeffry dan menyerahkan daging itu kembali pada adiknya.

Rasanya terlalu banyak makan daging kurang baik untuk kesehatannya.

Merasa tidak terlalu lapar, Eren memberikan seperempat daging miliknya ke piring kakaknya. "Itu akan sangat buruk jika sampai harus mengantri," balas Eren dengan berbagai alasan.

Kemarin ada sekitar lebih dari tujuh ratus kerata kuda yang mengambil jatah antrian untuk menjemput para muridnya. Apalagi jika itu adalah milik para bangsawan mereka akan mengirimkan sekitar puluhan prajurit untuk mengawal kepulangan anak-anak mereka.

Eren menggantung pakaian yang akan mereka kenakan untuk pulang ke rumah, ia juga membawa sedikit dari pakaian yang ada di sini untuk di bawa pulang. Karena sehabis makan mereka kembali ke kamarnya masing-masing.

RoosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang