Aku datang ❤
Jangan lupa untuk tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia ikuti seluruh aktivitas aku❤
Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗Happy Reading ❤
°°°
76. Kakak Tidak Menyukai kejutannya?
"Bekerjalah," suruh Julius, dia hanya berdiri di bawah pohon pinus, berdiam diri mengamati bagiamana Serena akan bekerja.
Eren menatap tajam Julius. "Tidak berguna, dasar berdebah," kesal Eren. Untuk apa jika hanya berdiri tanpa fungsi.
Julius melipat tangannya, tidak ada yang ingin ia lakukan cukup amati saja. Ingin melihat sejauh mana Serena mempelajari tentang sihir.
Cahaya biru keluar dari tangan Eren, rambut gadis itu berkibar mengeluarkan sebuah panah. "Bagus," seru Eren, kini tinggal berjalan untuk mencari ularnya.
"Ayo ular jelek mari datang," kekeh Eren tanpa sadar.
Semua perilaku konyol gadis di depannya selalu menjadi pusat perhatian, Julius terkekeh geli. Ingin melihat sejauh mana gadis itu membuat ular mendekat.
Belum tentu saat ular itu datang, ia akan berani untuk langsung menyerangnya, apakah gadis kecil itu tega membunuh mahkluk hidup?
Sedari kecil Serena tidak pernah pergi ke medan perang, Julius tak yakin gadis itu pernah melihat mayat yang masih memiliki darah yang mengucur.
Eren telah mondar mandir selama setengah jam tapi ia sama sekali tidak melihat adanya makhluk, hanya nyamuk yang sedari tadi datang untuk mengigit paha atau betisnya.
Mata Julius itu tajam, ia sedang sibuk mengamati nyamuk-nyamuk betina yang kelaparan. Berani sekali ia mengigit di tubuh gadisnya. Diam-diam Julius mengarahkan sihir kecil untuk membuat nyamuk-nyamuk itu mati.
"Panas," keluh Eren. Keringat mulai membanjiri, terkadang efek panas dari gigitan nyamuk mulai menyebar.
"Cepatlah," kesal Julius. Pekerjaannya masih banyak.
Eren mengeluh. "Jika sudah dapat aku tidak akan banyak diam saja," jawab Eren berani, apa Julius pikir dia tidak memiliki mata untuk melihat keadaan.
"Ular itu takut suara berisik. Dia bisa muncul dari mana saja, apakah kau tidak tau mereka bisa tinggal di dahan pohon," jelas Julius. Sedari tadi ia berdiri di tempat yang masih terkena sinar matahari.
Ular-ular hutan bisa sangat agresif, mereka bisa langsung menyerang sambil melompat. Karena takut Julius bisa merasakan Serena memeluk tangannya.
"Aku tidak tau, kau harus membantuku," seru Eren takut.
"Cium aku, itu yang aku inginkan sebagai bayaran," pinta Julius dengan wajah senang. Ini adalah hal yang harus dimanfaatkan.
"Ciuman yang lama, jika tidak mau silahkan cari sendiri ular berbisa. Sebagai pendamping aku hanya perlu melihat saja," tambah Julius licik, ia bisa melihat wajah Serena bersemu merah. "Sekarang anak kecil itu sudah menjadi gadis huh? mari buat dia menjadi seorang wanita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasia"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...