Keputusan terakhir yang langsung diminta oleh kaisar membuka kembali ingatan Serena.
"Tenang ibu yakin ini hanya sedikit sakit," ucap Dara sembari mendaratkan sebuah kecupan di dahi putrinya.
Sean sih sebenernya tidak ikhlas, tapi apa jadi ia harus melakukan ini jika tidak kepalanya akan langsung ditebas.
"Jadi ayo kita mulai, " kata Sean mengajak istri dan adiknya serta beberapa keponakannya untuk berkonsentrasi.
Eren menutup matanya ia sedikit takut rambatan sulur-sulur sihir itu seperti ingin masuk ke dalam kepalanya.
"Arghhh," teriakan di tengah malam itu membuat semua orang menatap cemas, apakah mereka berhasil atau gagal?
"Eren? " panggil Sean saat gadis kecilnya tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Yuran juga ikut memanggil. "Serena, cepat bagun. "
Mau langsung next?
Sedikit spoiler
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...