Sudah 5k lebih, terima kasih atas bantuannya. Mari menuju 10k✨
Selamat membaca di sini kita akan mengintip kehidupan keluarga Serena di Aranda
Sudah siap? Kalau sudah jangan lupa untuk vote dan komen ♥️ Follow akun penulis ViPril_Aprilia agar terhubung dengan aktivitas aku 🌼
Happy reading 🧘
∅⁰∅⁰∅
Sepuluh kereta kuda membawa iring-iringan keluarga kekaisaran, kuda-kuda cepat itu membelah barisan penonton yang melambai-lambai tangan dengan membawa bendera Aranda.
Kaisar Verdus turun dari kereta kudanya. Pria yang telah menjadi kaisar selama puluhan tahun itu sempat memberikan ucapan terimakasih kepada para rakyat yang telah bekerja keras. "Senang bertemu dengan anda," sapa Kaisar pada para pendeta.
"Kami yang selalu merasa terhormat jika anda datang kemari yang mulia," kata pendeta yang memiliki usia lebih tua dari kaisar.
Kaisar dengan jubah berwarna kuning emas, ia menyalami banyak sekali para pengurus kuil. Ya sesuai tradisi maka akan ada acara doa, hanya saja yang menghadiri acara ini sebatas keluarga kerajaan.
Raja Zorten mengikuti ayahnya mereka menyapa para pendeta. "Semoga panen yang baik ini akan terus terjadi." Sudah seperti tradisi maka orang-orang akan mengucapkan kata-kata tersebut berulang kali.
Tradisi yang sudah dimulai sejak ribuan tahun itu tidak lekang untuk ditinggalkan. Para menantunya juga memakai gaun yang membawa arti kebahagiaan dan ciri-ciri panen.
Ratu Karin terlihat memisahkan diri dari suaminya, ia menyapa banyak orang yang berkumpul di sekitar kuil. "Semoga panen yang baik ini akan terjadi seterusnya," sapa ratu Karin dan menyalami para rakyat. Pakaian berwarna hijau yang ia pakai saat ini memiliki harapan bahwa nantinya tunas-tunas yang akan di tanam akan terus bisa menjadi sangat subur.
Duchess Zelena dengan pangeran Bernan ikut menyapa para rakyat. "Semoga panen yang baik ini akan terjadi seterusnya," sapa Zelena. Ia mengambil beberapa bunga yang diberikan para rakyat.
Tak semua pangeran ikut dalam acara ini. Selain Serena yang keberadaannya tengah menjadi rahasia, para pangeran yang memiliki pengajaran di negeri seberang juga tidak hadir. Mereka hanya berkewajiban untuk menulis surat yang akan digantung di depan istana dan di bagikan untuk dilihat para rakyat.
Untuk para anak raja semuanya datang, untuk anak grand duke yang berada di Aranda saja yang menghadiri acara ini. Pangeran Rexi ikut mengapa para rakyat ia dan keempat saudaranya mengambil beberapa surat yang di tulis oleh banyak anak-anak.
"Pangeran apakah putri akan kembali lagi?" tanya satu gadis dengan rambut sebahu. Ia bertanya pada pangeran Marvin.
Mengambil bunga yang di berikan anak itu pangeran Marvin menjawab dengan sedikit tergesa-gesa. "Ya semoga kami bisa berkumpul bersama lagi."
Satu pengumuman dibuat pada rakyat menyampaikan bahwa dengan meminta maaf, sekaligus memberitahukan tentang salah satu cucu kaisar.
Di surat yang kaisar Verdus setujui bahwa dengan segala pertimbangan dan mengingat usia mawar emas kekaisaran yang masih muda. Mereka memutuskan untuk menarik dari semua penampilan publik. Kekaisaran meminta para rakyat untuk mendoakan agar keputusan ini bisa dimengerti.
Bahwa di masa depan, mana kala sang putri dibutuhkan saat itu pula sang putri akan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Upacara hari panen tidak akan dilakukan dengan mengundang banyak bangsawan atau tamu. Hanya ada doa keluarga dan akan merayakannya hari ini dengan pergi ke beberapa pertanian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...