33. Marahnya Pangeran Mahkota

2.4K 184 5
                                    



Hallo, apa kalian masih menunggu?

Jangan lupa untuk vote dulu yuk sebelum baca 💫

Follow akun penulis ViPril_Aprilia    untuk mengikuti aktivitas dari aku♥️







Happy reading ♥️



∅⁰∅⁰∅








"ARGHHH."

Kuku yang berubah menjadi hitam dengan mata yang selalu berubah-ubah warna. Terlihat lima orang dewasa harus membuat kunci sihir di sekitar pangeran mahkota.

"Tenanglah Julius," kata raja Zorten dengan suara yang sedikit kencang.

Perus harus terus-menerus melafalkan mantera, entah kenapa Julius tiba-tiba menjadi mengamuk seperti ini. Jika biasanya akan marah lalu pergi menemui bibinya kali ini semua tidak terjadi.

Jerry yang biasanya bersikap abai bahkan ikut turun tangan, sebenarnya walaupun ia tak melatih fisik dan kekuatan sihirnya secara rutin. Hal itu tidak akan berpengaruh banyak, jangan lupakan dia adalah pangeran kedua sama seperti pamannya mereka sebenarnya sudah kuat dari lahir.

Yuran berusaha untuk tidak memberikannya celah pada keponakannya untuk kabur, di luar sana ada sekitar sepuluh ribu tentara yang bersiap untuk berjaga-jaga jika apa yang mereka lakukan tidak berhasil.

Zelena perlahan-lahan mengambil inti kesabaran Julius, hal itu sangatlah beresiko pangeran bisa saja balik menyerangnya. Hingga setelah satu jam Julius ambruk dan tak sadarkan d diri.

"Kenapa dia menjadi seperti ini?" tanya raja dengan khawatir. Julius tidak boleh terlalu keras untuk memaksimalkan kekuatannya secara berlebihan.

Perus mengelus rambut Julius ia melihat apa yang pangeran rasakan dengan kekuatannya, sama seperti yang dilakukannya pada Serena tujuh tahun yang lalu.

"Pangeran tidak bisa melihat energi sang putri."

Perkataan Perus seperti menghantam dinding hati orang tua Serena, Jerry bahkan sampai tak percaya kakaknya masih berusaha melacak sepupunya setelah bertahun-tahun lamanya.

"Serena putriku," ucap Zelena dengan lemas. Ia bahkan tak bisa berdiri dengan sempurna, suaminya membantu dirinya agak terlihat lebih kuat.

Raja Zorten menggerakkan kekuatannya untuk melihat apakah yang putranya rasakan itu benar-benar nyata. "Kekuatan Julius masih belum sepenuhnya terbentuk, aku bisa merasakan Serena memang tidak sadarkan diri."

Perus memeriksa apakah benar ini semua terjadi karena sang putri. Berulang kali melihat apakah yang terjadi sebenarnya. "Kita perlu mengunci seluruh istana, pangeran akan melampiaskan kemarahannya," ungkap Perus agar para pasukan khusus tidak langsung dibubarkan.

Zelena menatap suaminya dengan wajah bingung. Tapi Yuran langsung menyambar dengan sebuah saran. "Kita akan menemui ayah," ajak Yuran langsung melakukan sihir perpindahan tempat.

Di istana kekaisaran kini berganti malah Yuran yang sedang mengamuk. Ia bahkan membakar pintu yang ayahnya kunci dari dalam.

"Apa yang terjadi?" tanya Kaisar Verdus dengan santai, pintu berlapis emas itu kini sudah mencair menjadi lelehan emas panas.

Yuran memeluk istrinya dan menargetkan ayahnya yang sepertinya sedang tidak memiliki benteng pertahanan diri. Mereka pindah ke sebuah bangunan bawah tanah. "Julius mengamuk karena tak bisa merasakan energi Serena."

RoosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang