Warning!
Vote and komentar yang banyak. Jangan lupa untuk follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku 🌼
Spesial 20k pembaca ♥️
( ꈍᴗꈍ)
_________________Roos_______________ᕦ(ಠ_ಠ)ᕤ
Pagi hari semua murid akademi membawa buku saat sarapan, mereka semua memiliki satu tujuan yang sama yaitu belajar. Bahkan Vionna sedikit mengurangi jatah sarapannya.
"Kita harus tetap fokus," ungkap Eren yang mulai mendengar suara piring dan garpu dalam jumlah banyak.
Pihak akademi menyediakan kopi untuk para murid yang ingin belajar sampai malam. Perpustakaan juga di buka selama dua puluh empat jam, tak hentinya banyak murid terus menerus pergi ke tempat itu.
Mulai memakan sarapannya, Eren mengigit roti dengan isi sayuran itu. Kali ini Eren sengaja mengikat kencang rambutnya. Pelajaran pertama yang akan mereka ujikan adalah tentang beberapa teori politik.
Jangan salah walau sihir itu salah satu yang paling banyak menjadi pusat perhatian, pelajaran lain tetaplah yang utama seperti ilmu politik, ekonomi, sosial dan hitung-hitungan.
Karena kebanyakan murid di sini adalah berasal dari keluarga bangsawan atau calon pemimpin keluarga.
Ketika jam sarapan telah terlewat, Eren mulai memasuki kelas. Mereka hanya membawa alat tulis saja, selebihnya pihak akademi telah menyiapkannya.
Profesor Clara datang ke kelas mereka. Ia membawa setumpuk kertas soal. "Selamat pagi, hari ini adalah hari pertama kalian akan melaksanakan ujian musim dingin. Perhatikan pihak akademi tidak akan memberikan keringanan bagi murid yang mencontek."
Ia berjalan sambil membagikan kertas ke setiap meja, matanya yang tajam tidak membiarkan ada kecurangan yang terjadi di saat ia menjadi pengawas.
Eren melihat kertas yang baru saja di taruh profesor Clara, saat ini ia mulai melihat bagaimana soal-soal yang harus ia jawab.
"Semua telah ada di meja kalian, silahkan kerjakan. Saya akan terus mengawasi pekerjaan kalian," tekan profesor Clara mempersilahkan para muridnya untuk mengerjakan ujian.
Menarik nafasnya, Eren melakukan doa dahulu sebelum mulai mengerjakan soal-soal. Di rumahnya ayah dan ibunya adalah seorang penganut agama yang taat, rata-rata keluarga mereka selalu pergi ke kuil setiap ada jadwal berdoa.
"Mari kita mulai," ucap Eren dengan mulai mengerjakan soal-soal ini. Pertama-tama soal yang diujikan adalah tentang tata cara melakukan perundingan di saat terjadi konflik.
Eren menjabarkan hal itu dengan apa yang ia telah pelajari, di soal politik ini ada sepuluh soal yang semuanya adalah esay. Di berikan waktu sekitar satu jam mereka harus bisa menyelesaikan semua soal dengan nilai terbaik.
Eren menaruh tangannya di samping kertas. "Bagaimana fungsi raja di saat persidangan," kata Eren sambil membaca soal nomor dua.
Raja adalah pemegang keputusan tertinggi, ia bisa melakukan dan menghentikan suatu proses hukum. Dia adalah orang terakhir yang memiliki hak untuk menolak atau menyetujui tentang keputusan terakhir. Tapi raja tidak bisa memiliki suara yang terlalu besar, karena di dalam persidangan ada banyak perangkat lainnya.
Masing-masing telah memiliki fungsi tertentu, Eren berpikir sepertinya pelajaran politik lumayan tidak terlalu sulit.
"Baik waktu yang kalian punya telah selesai, silahkan bangun dan berdiri satu persatu untuk keluar kelas. Silahkan tinggalkan soal yang kalian punya, dan pastikan kalian telah menulis nama dan kelas," titah profesor Clara untuk instruksi terlahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...