Update ❤
Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aku terus❤
Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗Happy Reading ❤
°°°
"Rumput laut?" Lius tertawa terbahak-bahak saat mendapati jika tali yang mengikat tangan dan kakinya terbuat dari rumput laut.
Sotong kecil telah dibawa oleh makhluk laut, Serena tidak bisa membalikkan telapak tangan. Dia bukan penyihir senior yang tanpa membalikkan telapak tangan bisa mengeluarkan sihir.
Ketika mereka para makhluk laut akan meninggalkan tempat ini, beberapa hal terjadi pada saat bersamaan. Mereka sengaja bergerak cepat menyebabkan lumpur menjadi naik sehingga penglihatan menjadi sulit.
Mereka sengaja meninggalkan Serena dan Lius tanpa tau arah jalan keluar dari luar gua bawah laut.
"Lius bisa diam? aku tidak bisa berpikir?" Serena merasakan rasa cemas berlebihan, membuat paru-paru yang seharusnya bergerak normal menjadi menyempit.
"Jangan dibawa serius mereka tidak akan langsung membunuh kita." Lius cukup tenang menghendel keadaan.
Sekarang sudah pukul sepuluh, dua jam lagi sebelum malam berada pada puncak paling gelap.
"Kau pernah dengar cerita tentang celah di dalam gua yang tidak terendam air?" Lius mengajak Serena agar coba berdamai dengan keadaan saat ini.
Membuka matanya Serena mengangguk. "Tempat ini, seperti yang pernah diceritakan di sebuah buku."
"Ya, dan makhluk laut mengarahkan kita masuk ke dalam tempat ini. Serena pikirkan mereka bukan mitos yang sering kita baca." Nada suara Lius seperti cara bicara anak sepuluh tahun.
Membawa jiwa kecil Serena bangkit, jiwa yang ingin tau banyak hal dari dunia nyata. Hewan-hewan mitos dan segala kebetulan di depan mata. Kenyataan saat ini menampar Serena pada mimpi-mimpi masa kecilnya.
Ingin jadi peran utama dan bertarung menghadapi banyak kejutan. Karena tau dari paragraf pertama mereka sudah yakin, tokoh utama pasti akan kembali selamat dan berakhir bahagiakan?
Lius tersenyum saat upayanya berhasil. "Kau bahkan lebih kurus dibanding diriku dan kau Serena membutuhkan lebih sedikit udara untuk bernapas."
Membangun banyak kata-kata positif, untuk tetap hidup. "Kecuali kalau kita mengajak ayahmu kita bisa langsung mati."
Serena tertawa, tubuh besar ayahnya kadang memang sering memakan banyak tempat. Beruntung ibunya adalah tipe wanita yang sulit untuk menambah berat badan, disebabkan banyak kesibukan. Jadi mereka berdua masih bisa duduk di kursi sama saat naik kereta kuda.
Jika tidak akan cukup canggung bila suami istri punya tepat duduk berlawanan.
"Ayah berbadan besar."
"Benar ini sama saat kita pergi menaiki kereta kuda pada malam yang amat berkabut, hanya lebih sunyi dan sepi. Hal-hal paling menakutkan hanya ada di kepala kira saja."
Serena berpikir jika para makhluk laut tidak langsung membunuh mereka, walau dalam keadaan diikat. Mereka membawa keduanya ke sebuah gua dengan kadar oksigen untuk tetap membuat mereka bisa bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...