Kangen update, tapi nulis lagi agak mandek. Doain semoga cerita ini bisa selesai sampai tamat ya✊
Jangan kelamaan jangan lupa untuk vote dan komen ♥️ Follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku 🌼
Happy reading 🧘
∅⁰∅⁰∅
"Ini sangat Indah," puji Eren yang kagum melihat banyak pohon yang memiliki ranting terlapisi oleh es. Bahkan daun dan bunga juga terlapisi oleh es.
Vionna ikut kagum. "Sayang aku tak bisa memakai elemen di sini," kesal Vionna yang tak bisa ikut melakukan percobaan sihir. Ia memiliki elemen angin, yang akan sangat berbahaya jika melakukan percobaan sihir di musim dingin.
Musim semi dan gugur adalah musim yang istimewa bagi memiliki sihir elemen angin. Mereka bebas untuk melakukan apapun dengan mengendalikan angin yang cukup besar.
"Aku akan menemani dirimu ke sini di musim depan," kata Eren mencoba memberikan semangat. Saat ini mereka menggunakan jubah untuk menahan rasa dingin.
Vionna pergi ke tempat sebuah kursi taman, ia memilih duduk di sini sambil melihat apa yang ingin Eren coba lakukan. "Hangat," kata Vionna kaget, ia tak menyangka bahwa kursi ini akan hangat.
Eren mengambil banyak energi sebelum melakukan banyak percobaan. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah menenangkan pikiran, setelah merasa sedikit tenang, Eren memejamkan matanya ia mengangkat tangannya sambil mencoba untuk tetap fokus tapi tenang.
"Air benar-benar harus memiliki ketenangan yang tinggi," beber Vionna yang melihat Eren berusaha untuk menciptakan ketenangan di pikir dan hatinya.
Elemen dihasilkan tidak selalu sama di setiap anggota keluarga, terkadang mereka bisa mendapatkan hanya salah satu dari elemen yang dimiliki oleh orang tuanya, tinggal melihat apakah mengikuti ibu atau ayah. Terkadang ada keistimewaan jika mereka bisa mendapat satu elemen dari ibu tapi bisa merasakan sedikit kekuatan dengan cara bisa mengambil sedikit kelebihan yang dimiliki ayahnya.
Koctha adalah keluarga yang memiliki elemen air, itu diwariskan dari ayah mereka. Sementara ibunya adalah seorang yang dapat melihat sesuatu yang sifatnya masih ramalan atau masa depan.
Bola air yang membeku, Eren membuka matanya ia sekarang telah memiliki bola mata biru yang sangat terang. "Kalian berubah menjadi es ya," kata Eren yang menatap bola-bola di tangannya.
"Biasanya kalian akan memiliki pelangi kecil," ungkap Eren mengatakan perbedaan yang ia lihat. Seperti air yang terkena biasan cahaya matahari dapat mengeluarkan pelangi. Seperti itu juga bola air yang Eren keluarkan jika di tengah cahaya matahari.
Vionna yang melihat itu mendekati Eren. "Kau ingin melakukan percobaan apa?" tanya Vionna bingung. Ia sedikit tidak paham apa yang Eren tunggu. Giginya mengerutuk tanda ia sedikit kedinginan.
"Aku ingin mengubah bola air menjadi salju, tapi aku tak mengerti kenapa bola ini malah menjadi es," bingung Eren. Ia kira elemen air tak akan terpengaruh dengan cuaca. "Apakah jika aku ada di musim kering, elemen yang aku miliki akan menghilang!" teriak Eren yang ketakutan.
Gagal
"Kau harus memberikan banyak pertanyaan untuk ayahmu," saran Vionna yang melihat Eren sedikit tidak bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...