81. Busuk

688 45 8
                                    








Hohoho aku update!

Sesuai janji pasti ada kejutan ❤

Apa kalian busen sama cerita ini yang gak tamat-tamat?

Tekan vote, komen dan follow aku penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku❤

Jangan lupa tandai jika kalian menemukan typo 🔍👀❗







Happy Reading





°°°





"Ya yang mulia. Semua telah terkendali. Saya jamin jika hal ini pasti tidak terendus oleh pihak luar."

Di sebuah bangunan megah yang bertahtakan banyak permata, duduk seorang pria dengan gagahnya. Jika di luar dia kelihatan sosok yang baik, tapi tidak untuk orang-orang yang mengenalnya.

Sosok itu mengangguk. Dia menyukai saat-saat seperti ini, baginya hal ini adalah yang dia tunggu-tunggu. "Tak perlu banyak perasaan, hancurkan mereka tanpa sisa."

Mata pria itu menatap tajam bawahannya, sebuah cincin permata merah ada di jari manisnya. Entah dia telah membuat ikatan dengan siapa, tapi hanya itu perhiasan yang tersemat di tubuhnya.

"Baik, kami akan melakukan sesuai dengan keinginan anda. Saya mendapatkan banyak fakta, tinggal memilih kehancuran dari dalam atau luar." Kekehan kecil muncul dari sosok yang ia anggap sebagai tuan.

"Aku tidak akan melakukan ini jika mereka tidak melakukan apa-apa terhadap kerajaan milikku. Aku ingin merasakan kehancuran mereka!"

Satu aula merah itu tertawa, banyak minuman yang berserakan. Begitu pulang dengan tangan yang mengadah ke atas langit. Mereka adalah penyembah bulan.

Bagi mereka bulan semakin memudahkan rencana mereka, dibandingkan dengan matahari yang terlalu terang. Itu terasa dengan baik.

"Puji dewi bulan, terimalah persembahan kami. Jiwa-jiwa saudaraku!"

Dalam bola kristal, ada banyak mayat yang berserakan. Itu bukan tubuh lagi, tapi hanya raga saja. Pasalnya jiwa-jiwa mereka telah diambil ke dalam hidupnya.

"Berikanlah aku panjang umur, pastikan semua orang takluk pada kekuasaan dan keagungan yang aku miliki."

Asap biru menyelimuti satu aula, asap itu berwarna biru bercampur dengan hitam.

"Putranya ibu," seru seorang wanita dengan penuh kasih. Ia memeluk putranya.

Wajah wanita itu sangat bagus, dia tetap cantik walau baru saja bercerai. Apalagi dia tidak merasa sedih?

Sosok yang dipanggil yang mulia itu tertawa. "Lihat siapa yang datang, mantan ratu. Apakah anda tidak malu jika anak anda juga kehilangan gelar pangerannya?"

Dengan lugas wanita dewasa itu menggeleng. "Untuk apa? anda tau jika hanya dia yang aku sayangi. Sisanya lagi hanya boneka."

Putranya menampilkan ekspresi dingin. Dia tidak melakukan apapun, matanya kosong seperti bukan dirinya.

"Padahal kau bisa menjadikannya raja, tapi sayang kau terlalu lemah untuk melakukannya. Bukannya aku membuang banyak uang untuk kalian?"

Wanita itu dengan lugas langsung menggeleng. "Tidak bisa, putraku tidak bisa menjadi raja. Jika begitu kitab suci akan langsung melenyapkan putraku. Tidak ada yang tau rahasia ini, aku tadinya ingin menjadikan ini sebagai alasan. Tapi putraku tidak mungkin menaiki tahta. Mawar emas terlalu kuat," bebernya lagi.

RoosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang