Aku datang 👍🏻
Jangan lupa tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku🐻❄️
Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗Happy Reading❤
°°°
"Aku sudah siap," kata Eren antusias, sekarang ia sudah menjadi murid senior. Kakaknya Jeffry juga sudah mulai pergi ke luar kerajaan untuk menempuh pendidikan lanjutannya.
Vionna juga sudah menggendong sebuah tas besar berisi baju-bajunya. "Sebentar lagi kita akan lulus, Eren aku akan merindukan dirimu," katanya.
Eren mendengus, hal itu masih tiga bulan lagi. "Aku akan mengunjungi dirimu, kira masih bisa saling menulis surat. Kau tau sekarang ada beberapa penghantar suara yang sangat cepat," hibur Eren pada temannya itu.
"Kau benar, aku akan pergi mengunjungi kalian. Kalau tidak siapa tau di masa depan kita akan menjadi saudara," gurau Vionna penuh maksud.
Tak mau ambil pusing, Eren segera masul ke dalam kereta kuda. Untuk tugas akhir mereka akan bekerja di menara sihir sebagai tempat praktek akhir mereka. "Kau pasti sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari," ujar Eren.
Walau peraturan akademi melarang mereka untuk pulang ke rumah, tapi hal itu memiliki pengecualian seperti orang tua boleh mengirimkan makanan. Mereka juga bisa datang berkunjung ke tempat ini di beberapa waktu tertentu.
"Sudah pasti, aku ingin menjadi penyihir hebat. Kau tau keluargaku tidak memiliki hubungan dengan apa yang ingin aku lakukan jadi untuk itu aku harus bekerja keras," semangat Vionna sudah di ubun-ubun sangat berapi-api.
"Aku harap akan lancar," balas Eren. Saat ini Eren berfokus untuk bisa mempelajari politik, ayahnya mendukung keinginan. Walau ada setitik rasa tak percaya jika hal-hal yang berhubungan dengan sihir tak terlalu berefek pada Eren.
Tidak semua murid pergi ke menara sihir, mereka dibagi ke banyak tempat. Bisa dibilang mereka menjadi pekerjaan tambahan yang tak digaji.
Vionna menepuk pundak Eren. "Kau tau banyak hal yang ingin aku lakukan, di sana kau harus membantuku untuk bisa beradaptasi," harapnya. Hanya Eren yang berpengalaman tinggal bersama para penyihir.
"Kau pikir aku ini adalah hal yang salah, di rumah ayah dan ibuku bertindak seperti biasanya. Hapus pemikiranmu tentang banyak hal yang langsung tiba-tiba bisa datang dan terbang begitu saja," cegah Eren. Ia tak ingin Vionna terlalu berandai-andai.
Vionna mencebik. "Kau tau aku ini sangat berharap, tidak boleh kau hiraukan begitu saja," kesalnya, pokoknya ia akan terus mengeluh sampai Eren kan mengabulkan keinginannya.
Berjaga :
"Penyihir menengah Julius, kau mendapatkan kesempatan untuk menyambut beberapa murid dari akademi utama," ujar Sela. Ia datang membawakan pesan dari penyihir senior.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...