Jangan lupa untuk tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku ❤️
Happy reading 🐽
°•°•°•°•°•°•°
Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama, begitu yang dirasakan oleh penyihir Yu, dia adalah penyihir menengah. Jika bukan karena tuan Kocha datang di hari berikutnya mungkin Yu tidak akan pernah mendapatkan kehormatan untuk melakukan sambutan.
"Salam untukmu, ini Dara istriku," kata Sean memperkenalkan Dara pada penyihir yang sedang bersalaman dengannya.
Dara mengulas senyum, ia memindahkan tas tangannya untuk berjabat tangan. "Senang bertemu anda penyihir menengah Yu," salam dara dengan sopan.
Penyihir Yu kaget saat istri penyihir kerajaan mengenalnya. Ia buru-buru menundukkan kepalanya. "Senang bertemu dengan anda nyonya," balas penyihir Yu agak gugup.
Sean tentunya langsung memberikan dorongan pada Eren untuk memperkenalkan dirinya. Tadi baik Sean dan Dara telah memberikan contoh pada Eren.
"Senang bertemu anda tuan penyihir Yu," sapa Eren terlebih dahulu dengan malu-malu. Ia memberikan senyuman tapi disisi lain masih agak ragu.
Baik Dara dan Sean sama-sama mengajarkan bahwa setinggi apapun jabatan orang tuanya, Eren harus tetap rendah hati.
Mungkin ayah dan ibunya bisa memanggil seorang penyihir menggunakan gelarnya, tapi bagi Eren yang masih murid akademi ia memanggilnya dengan sebutan tuan penyihir.
"Saya juga senang bertemu dengan anda nona muda Koctha," ujar penyihir Yu pada tamu kecilnya.
Sean yang melihat itu memberitahu bahwa putrinya baru menjadi murid tahun pertama di akademi. "Dia agak sedikit pemalu, kami jarang keluar rumah tapi Eren sekarang tengah mengikuti pembelajaran di akademi utama," jelas Sean pada mereka semua.
"Itu sangat mengagumkan, anda memiliki dua anak yang cerdas," puji satu penyihir wanita. Ia mengangumi pola asuh dua tonggak utama para penyihir itu.
Mereka benar-benar membuat dua anaknya menjadi sosok yang tidak sombong. Lihat Eren yang dikatakan pemalu bisa bersalaman dengan beberapa penyihir.
"Aku melihat profesor melakukan hal ini di akademi," kata Eren antusias. Beberapa penyihir menengah mencoba memperlihatkan beberapa sihir menengah pada Eren.
Tiga penyihir yang melihat hal itu tersenyum. "Anda benar-benar membuat saya kagum nona muda," ungkap penyihir yang lebih muda.
Seorang gadis yang bisa menyesuaikan diri di lingkungan yang baru ia sapa bukanlah hal yang mudah.
Tapi putri tuan Sean ini benar-benar sangat ramah. Tidak malu bertanya dan mengobrol lebih lama dengan mereka.
"Tidak bukan aku, tapi pihak akademi yang mengajari kami," balas Eren dengan rendah hati.
Ternyata pelajaran di tempat ini disesuaikan juga oleh pembelajaran di akademi, kecuali hal-hal yang lebih spesifik ke arah politik dan lain-lain itu tidak berlaku di sini. Mereka hanya fokus melakukan praktek sihir dan meramu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...