Wah kita sampai di babak baru, jangan lupa untuk tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku❤
Tandai jikan kalian menemukan typo 🔍👀❗
Happy Reading ❤
°°°
Sejak Serena sadar dan langsung mendapatkan hak khusus sebagai seorang putri ia kembali mengingat segalanya.
Sebenarnya ingatan anak delapan tahun tidak terlalu bagus juga, tetap saja yang dominan adalah ingatannya saat tinggal bersama paman dan bibinya.
"Kau mendapatkan undangan acara minum teh lagi," kata Rexi kembali menyodorkan setumpuk surat undangan pada Serena.
Keduanya memang kembali ke tanah Sarana, sementara orang tua dan keluarga mereka tetap menetap di Serven.
"Apakah aku harus ikut?" tanya Serena tidak yakin ia pernah mengingat nama orang-orang ini.
Rexi mengangguk tapi selanjutnya menggeleng. "Cukup pilih satu, kau harus mencari satu pertemuan dan selebihnya bakar saja."
Berbicara tanpa beban adalah ciri khas keturunan tanah Serana.
"Aku jadi tau kenapa sampai sekarang kakak belum menikah," cibir Serena sambil melipat kembali surat pesta minum teh.
Ngomong-ngomong soal kerajaan, mantan bibi mereka ratu Karin telah resmi dilucuti seluruh gelarnya. Sekaligus raja juga mengumumkan tiga putranya mangkat.
Nama pangeran tersebut langsung dijadikan beberapa jalan untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa mereka.
_____
"Senang bertemu dengan anda putri Serena," sapa seorang gadis memberikan crusy.
Sebuah sikap hormat dengan cara menekuk kedua lututnya dengan satu kaki mudur ke belakang.
Serena menarik tanganya, ia melepaskan kedua jabatan tangan mereka. "Senang juga bertemu anda lady," balasan itu terdengar anggun.
Lady Helena tersenyum. "Saya kira anda tidak akan datang, pesta teh saya sangat sederhana."
Di tambah ekspresi sedihnya, lady Helena mengatakan seolah-olah ia tidak perlu ada di sini.
"Tidak, ini sangat bagus lady. Kediaman lord Sembort sudah bagus di isi oleh banyak rangkaian bunga," puji Serena. Bukan tanpa alasan hal tersebut ia katakan, bahkan semue orang juga bisa melihat jika untuk sekedar pesta teh hiasan yang mereka buat lebih cocok untuk menjadi tempat pernikahan.
Lady tersebut tertawa canggung, ia mengajak sang putri untuk masuk ke dalam ruang utama pesta teh yang ia buat.
Serena langsung memberikan senyum tipis saat melihat sekitar tiga puluh gadis ada duduk di satu meja besar.
"Salam yang terhormat mawar kekaisaran, putri Serena dari Aranda dan tanah Serana," kata mereka kompak sambil melakukan penghormatan.
Hanya karena Serena satu-satunya tamu yang berasal dari keluarga kekaisaran mereka memperlakukannya dengan agak berlebihan.
"Duduklah, salam untuk kalian semua," balas Serena dengan suara tenang.
Sekumpulan lady tersebut langsung duduk kembali. Sang tuan rumah pesta lady Helena menunjukkan di mana kursi untuk tuan putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...