Aku datang, maaf agak telat update ♥️
Jangan lupa untuk meletakkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku 🌼
Happy reading
____________________________ʕ ꈍᴥꈍʔ
Anak-anak sedang berlatih sihir dengan ayahnya, sementara Dara sibuk memanggang daging. Dari kejauhan Dara terkekeh saat melihat Eren menggulingkan tubuhnya di rumput saat merasa ia selalu kalah dari Jeffry.
"Mereka akan makan dengan banyak setelah ini," tebak Dara saat melihat potongan daging, paprika, bawang bombai yang ditusuk ke sebuah besi.
Dara juga membuat bumbu lada hitam dan saus tomat untuk bumbu dari daging panggang. Walau terlihat simpel tapi ini semua lumayan menguras tenaga saat membuatnya.
"Aku kalah terus," kesal Eren dengan meniup poninya. Pipinya menggembung karena menahan kesal.
Sementara Sean dengan wajah datarnya tetap tidak berpengaruh, mungkin saat menjadi ayah ia akan terlihat lembut tapi untuk urusan sihir maka Sean akan segalak singa.
Ujung bibirnya terus mengucapkan mantra, Sean tetap tidak menghentikan gerakan mengajarnya. "Fokus dan pastikan mana milik kalian bisa dirasakan sampai ke ujung kaki," ucap Sean dengan fokus tinggi.
Di sebelahnya Jeffry memejamkan matanya ia mengikuti hal itu, walau ingin tertawa beberapa kali tapi pemuda itu mencoba untuk fokus.
Melihat tidak di perhatikan Eren bangkit kembali dan mencobanya lagi. "Dođi da mi ispuniš celo telo," ucap Eren mengikuti apa yang ayahnya lakukan.
Badannya sedikit gemetar karena merasa adanya sengatan-sengatan yang mulai menjalar dari ujung rambutnya, Eren semakin memejamkan matanya saat merasakan sengatan itu melewati wajahnya, ada sedikit ketakutan jika saat itu gagal bagaimana jika wajahnya akan luka.
Seperti merambat sengatan itu langsung menuju leher dan bergerak sangat cepat hingga sudah sampai di betis, itu kembali melambat saat mulai mendekati mata kaki. "Arkhhh," teriak Eren saat merasakan kukunya seperti tercabut.
Membuka matanya Eren kaget saat melihat tubuh ayah dan kakaknya sudah seperti hantu. Mana mereka membuat seperti akar di seluruh wajahnya.
"Wajah kalian?" tanya Eren kaget dengan mundur ke belakang.
Sementara itu Sean langsung menenangkan putrinya. "Tidak apa ini bagus, ayo coba kita hancurkan semua es di tempat ini," perintah Sean pada kedua anaknya.
"Pokrenite prirodni grijač," kata Sean menuntun anak-anak untuk melakukan hal yang sama.
Dara meminum teh dengan sedikit camilan. Dagunya ia taruh di punggung tangannya. "Ini baru aku suka," ujar Dara yang melihat anak-anak mulai mengeluarkan sihir pemanas alami untuk menghancurkan salju yang mulai menumpuk.
Sean yang melihat Dara tersenyum itu sedikit mendengus, itu adalah hasil dari keinginan istrinya. Karena Dara mengeluh salju di rumah mereka sudah terlalu tebal dan jika hal itu semakin lama akan membuat rumah mereka kebanjiran.
Apalagi musim dingin mulai usai, sebentar lagi anak-anak akan kembali ke akademi dan Sean juga akan sibuk bekerja.
"Ini sungguh di luar pemikiran," kata Eren mengomentari apa yang mereka lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roos
Fantasi"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...