Part 3

4.2K 136 0
                                    

Jennie sedang menenangkan pikirannya di kedai kopi barrista. Fikirannya seketika menjadi tenang, kala menikmati secangkir kopi barrista bernuansa seperti kopi-kopi Italia.

Jennie menghentikan aktivitas minumnya, kala mendengar suara bariton yang tak asing ditelinganya.

Jennie menoleh dan mendapati Roy yang sedang sibuk memainkan ponselnya. Sontak saja Jennie langsung menghampirinya.

"Roy?" Ucap jennie, dan berhasil membuat Roy menoleh kearahnya.

"Jennie!" Ucap Roy terkejut.

"Roy, tolong aku. Cepet bawa aku kabur Roy. Papa menjodohkan ke dengan seorang duda!" Ucap jennie memohon kepada Roy.

Sedangkan Roy menggeleng.

"Maaf Jenn. Aku nggak bisa!" Jawab Roy.

Jennie mengerutkan keningnya, bingung dengan ucapan Roy.

"Bukannya kamu mau nikahin aku Roy?" Tanya Jennie.

"Maaf Jenn aku nggak bisa. Usaha kafe aku aja belum berjalan, mana mungkin aku mau nikahin kamu!" Jawab Roy, dan berhasil membuat Jennie menganga tak percaya.

Jadi selama ini memprioritaskan dirinya, melainkan usahanya? Jennie sungguh kecewa dengan ucapan Roy.

"Maaf ya sayang, aku lama!" Ucap seorang wanita yang tiba-tiba memeluk Roy dari belakang.

Jennie terbelalak, atas tingkah laku wanita dihadapannya ini pada Roy.

"Roy, dia siapa?" Tanya Jennie.

Roy menatap Jennie, ia gelagapan, bingung akan mengatakan apa.

"Aku pacarnya Roy?" Ucap wanita itu sambil duduk di samping Roy.

Jennie dibuat menganga lagi, atas jawaban wanita itu yang mengaku sebagai pacarnya Roy.

"Tolong jelasin ke aku Roy?" Pinta Jennie.

Roy terdiam sejenak.

"Dia memang pacar aku. Kita berdua sudah pacaran 2 minggu yang lalu. Maaf jenn, aku selingkuh di belakang kamu.aku bosan dengar ucapan papa kamu yang selalu jelek-jelekin aku. Daripada aku bertahan sama kamu, lebih baik aku cari perempuan lain!" Jelas roy.

Jennie menitihkan air matanya, saat mendengar penjelasan roy. Benar yang dikatakan papa dan sahabatnya, kalau roy itu memang bukan pria yang baik.

"Kamu jahat roy. Ternyata selama ini aku salah memperjuangkan seorang pria brengsek kayak kamu. Lebih baik kita putus!" Putus jennie, dan berlalu pergi dari hadapan roy dan juga wanita itu.

Jennie melajukan mobilnya membelah jalan raya dengan perasaan kecewa. Ia sungguh tidak percaya Roy akan menghianati nya.

Jennie memarkirkan mobilnya di sebuah taman kota yang tidak begitu ramai orang. Jennie duduk di bangku taman, ia menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya, Membuang pikiran-pikiran tentang roy. Dan mencoba melupakan pria brengsek.

Meskipun melupakan tidak semudah membalikkan tangan.

Disaat jennie sedang merilekskan fikirannya, tiba-tiba ada sebuah bola yang mengenai kakinya. Reflek, Jennie langsung membuka matanya dan mengambil bola tersebut.

Tak selang berapa lama, ada anak kecil laki-laki yang usianya di perkirakan 4 tahunan dan menghampiri Jennie.

"Ini bola kamu sayang?" Tanya jennie dan berjongkok, menyamakan tingginya dengan anak itu.

Sedangkan anak itu hanya mengangguk.

Jennie mengelus lembut kepala anak itu. Dan menyerahkan bola kepada anak kecil itu.

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang