Part 26

1.9K 79 0
                                    

2 minggu berlalu, setelah justin meminta bantuan Jennie untuk mendekati Rahell, kini hubungan justin dan Rahell semakin dekat.

"hubungan kak justin sama Rahell gimana mas?" tanya jennie saat bersantai di balkon kamar bersama erik.

"lengket banget kayak perangko!" jawab erik sambil memakan snack kacang.

hati jennie turut bahagia, karena dia bisa memperkenalkan orang yang baik seperti justin kepada sahabatnya, Rahell.

Jennie harap, justin adalah orang yang tepat bagi Rahell.

Jennie menutup mulutnya, tiba-tiba ia merasa mual. dan berlalu dari hadapan erik menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Namun saat sudah di kamar mandi, yang keluar hanya cairan bening saja.

Hoeek,,,hoeek,,, hoeek

Erik yang mendengar Jennie sedang mual-mual, langsung masuk ke dalam kamar mandi, dan memijat tengkuk Jennie dengan lembut.

"kamu kenapa yang?" tanya erik, saat Jennie sudah tidak mual-mual lagi.

"nggak papa mas. mungkin cuma masuk angin aja!" jawab Jennie, dengan senyuman diakhirnya.

"kalau gitu, kamu istirahat aja ya!" perintah erik, yang diangguki oleh jennie.

Erik menggendong tubuh mungil Jennie menuju tempat tidur, dan memberikannya, lalu menyelimutinya.

dirasa Jennie sudah terlelap, erik keluar dari kamarnya, dan menuju kamar anaknya. memastikan sang anak sudah tidur atau belum.

Erik membuka pintu kamar kemal dan melihat sang anak yang tertawa terbahak-bahak sambil menonton film kartun favoritnya.

"seneng banget kayaknya anak daddy!" ucap erik menghampiri kemal.

"Daddy!" ucap kemal kaget.

"tidur yuk, udah malem!" ajak erik, sambil mematikan televisi.

kemal membaringkan tubuhnya, dan memeluk sang daddy dari samping.

"mommy kemana?" tanya kemal, mendongak melihat erik.

"mommy udah tidur. kayaknya mommy sakit deh!" jawab erik.

Sedangkan kemal terkejut, karena dia baru mengetahui kalau sang mommy sedang sakit.

"mommy sakit apa dad? Kemal kok nggak tau kalau mommy sakit?" tanya kemal lagi.

"mommy cuma masuk angin aja. barusan ini mommy sakitnya!" jawab erik.

"yaudah yuk tidur!" Ucap erik lagi, sambil mendekap sang anak hingga terlelap.

***

Suasana meja makan pagi ini sangat tenang. karena erik, Jennie, dan juga kemal sangat fokus dengan makanannya masing-masing.

saat pertengahan makan, tiba-tiba perut Jennie merasa tidak enak, seperti ingin muntah.

Jennie pergi begitu saja dari meja makan, dan memuntahkan isi perutnya di wastafel yang berada di dapur.

Jennie terus memuntahkan isi perutnya di wastafel, namun hanya cairan bening saja yang keluar.

Erik dan kemal yang mendengar sang mommy yang sedang mual-mual, langsung menghampirinya karena merasa khawatir.

"Mom, mommy kenapa?" tanya kemal, yang sangat khawatir dengan mommynya.

Jennie berbalik menghadap kemal dan menggeleng.

"mommy nggak papa kok sayang!" jawab Jennie sambil tersenyum.

erik mendekati Jennie, dan merangkul pundak Jennie dari samping.

"dari kemarin loh kamu mual-mual terus. kita periksa ke dokter ya. mas takut kamu kenapa-kenapa!" ujar erik dengan wajah panik.

Jennie mengangguk, mengiyakan ucapan erik.

"kemal di rumah aja ya. daddy mau nganter mommy periksa ke dokter!" ucap erik, mengelus kepala kemal dengan lembut.

Sedangkan kemal hanya mengangguk, menuruti ucapan sang daddy.

Kini, erik dan jennie sedang menuju ke rumah sakit, untuk memeriksakan kondisi kesehatan Jennie yang sedikit bermasalah.

Sesampainya di rumah sakit, Jennie dan erik langsung menuju ke ruangan dokter salina, dokter pribadi keluarga erik.

Dokter salina menyuruh Jennie untuk berbaring di atas brangkar. Jennie pun menurut, lalu dokter salina pun mulai memeriksa kondisi jennie.

Dokter salina tersenyum, dan mengelus rambut Jennie dengan lembut.

Jennie duduk di samping erik, yang duduk berhadapan dengan dokter salina.

"bagaimana dengan kondisi istri saya dok?" tanya erik khawatir.

Dokter salina tersenyum, melihat erik dan jennie secara bergantian.

"tidak ada yang perlu dikhawatirkan tuan erik. nyonya Jennie baik-baik saja. Nyonya Jennie mual-mual karena hormon yang biasa dialami oleh ibu hamil, yang usia kandungannya masih sangat muda!" jelas dokter salina.

Erik dan Jennie saling pandang, karena tidak mengerti dengan ucapan dokter salina.

"maksud dokter istri saya hamil?" tanya erik meyakinkan.

Sedangkan dokter salina hanya mengangguk sambil tersenyum manis.

''benar sekali tuan. nyonya Jennie saat ini memang sedang mengandung. dan usia kandungannya sudah memasuki usia 8 minggu!" jawab dokter salina, yang membuat erik dan jennie tersenyum bahagia.

"sayang, kamu hamil!" ujar erik sambil menangkap kedua pipi Jennie.

Jennie mengangguk dan tersenyum.

Erik langsung mencium seluruh wajah jennie dengan bertubi-tubi dan membawa Jennie ke dalam dekapannya.

Erik dan jennie tidak bisa menyembunyikan raut bahagianya. mereka berdua sangat bahagia karena ada makhluk kecil yang tumbuh di dalam rahim jennie.

Dokter salina yang melihat Erik dan jennie juga tersenyum bahagia.

"makasih ya dokter, kita berdua pamit dulu!" pamit erik.

"Baiklah. oh ya, untuk nyonya Jennie. anda harus menjaga pola makan, perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayur, karena itu sangat bagus untuk kesehatan janin yang ada di dalam rahim nyonya.

Dan jangan lupa minum susu untuk ibu hamil dan obat vitamin penguat kandungan, agar janin yang ada di dalam perut nyonya bisa tetap sehat dan terjaga!" jelas dokter salina.

Sedangkan erik dan jennie hanya mengangguk paham dan berpamitan kepada dokter salina.

Di dalam mobil, erik tak henti-hentinya tersenyum. dia sangat bahagia, karena sebentar lagi dia akan mempunyai anak lagi.

Yaitu, anak pertamanya dengan Jennie.

Erik yakin, jika kemal mengetahui kalau sang mommy sedang mengandung calon adiknya, pasti dia merasa sangat senang dan bahagia. karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang kakak.

***

Welcome to bulan Oktober 🥳

Dan selamat hari Kesaktian Pancasila💪


Pasuruan, 01 Oktober 2022

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang