Part 5

4.3K 130 3
                                    

The Wedding Jennifer And Frederick

Di sebuah gedung yang sangat mewah dan luas sedang diadakan sebuah pesta pernikahan dengan konsep mewah ala mafia. dengan dekorasi mewah bernuansa putih yang terdapat bunga-bunga indah yang menghiasi setiap ruangan.

Di mana semua pria termasuk tamu undangan diwajibkan memakai jas hitam dan para perempuan diwajibkan memakai baju berwarna putih.

Jennie turun dari mobil dengan memakai gaun putih panjang yang sangat mewah. yang memperlihatkan pundak, punggung, dan belahan dada.

Eric datang menghampiri calon istrinya. Eric terlihat sangat tampan dengan balutan jas berwarna putih yang sangat pas di tubuh atletis nya.

Erik menggamit lengan Jennie, dan berjalan menuju tempat dilaksanakannya akad.

Erik duduk di samping Jennie, yang didepannya sudah ada penghulu dan ayah Jennie sebagai wali nikah Jennie.

"Bisa kita mulai proses akad nya?" tanya penghulu kepada segenap para tamu undangan.

sedangkan seluruh para tamu undangan mengiyakan pertanyaan penghulu.

Erik membenarkan jasnya, dan menormalkan detak jantungnya sebelum dia menjabat tangan penghulu.

"Bismillahirrohmanirrohim, saya nikah kan dan saya kawinkan engkau, saudara Frederick Ardiansyah dengan saudari Jennifer Michelle binti Prayoga Erwin dengan mahar uang senilai 200 juta dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Jennifer Michelle binti Prayoga Erwin dengan mahar tersebut dibayar tunai!" Ucap erik tegas dan lantang.

"Bagaimana para saksi sah?" Tanya penghulu.

"SAH" jawab semuanya dengan kompak.

Bapak penghulu melantunkan doa setelah akad. setelah selesai berdoa, penghulu meminta jennie untuk bersalaman dengan erik, yang sudah resmi menjadi suaminya beberapa menit yang lalu.

Jennie mencium tangan erik, dan setelah itu erik mencium kening jennie.

Jennie menatap mata elang milik erik, dan berbisik di telinganya.

"Saya menikah dengan kamu karena saya terpaksa. dan jangan harap saya bisa mencintai kamu!" ucap jennie.

"Saya akan berusaha agar kamu bisa mencintai saya. dan tidak butuh waktu lama, kamu akan takluk dan berlutut dengan cinta saya!" jawab erik tepat di telinga jennie.

Seketika badan jennie meremang dengan kata-kata erik barusan.

"Jangan mimpi!" tantang jennie dengan wajah sombongnya, dan menjauhkan dirinya dengan erik.

"Lihat saja. saya akan buat kamu jatuh cinta dan luluh denganku!" batin erik yang memandang wajah jennie dari samping.

Jennie dan Erik fokus menyalami para tamu undangan. Jennie menampilkan senyum palsunya kepada semua orang. Sedangkan di dalam hati, jennie sangat muak dengan pernikahan ini. apalagi mengingat kata-kata erik yang berusaha untuk membuatnya jatuh cinta padanya.

Lampu utama tiba-tiba mati, Jennie panik dibuatnya. tanpa dia sadari, ia memeluk erik. erik tersenyum, karena Jennie memeluknya.

Lampu remang-remang berwarna kuning tiba-tiba menyala, bersamaan dengan lantunan musik romantis yang mengalun.

semua orang tersadar, kalau ini saatnya berdansa dengan pasangannya masing-masing.

Erik memegang tangan Jennie dan menaruh nya di pundaknya. Sedangkan tangan Jennie yang lain berada di genggaman nya.

Tangan erik yang satunya memegang pinggang Jennie, dan sedikit menariknya agar lebih dekat dengan dirinya.

"Jangan tampilkan wajah cemberutmu. ini merupakan hari bahagia bagi kita berdua, dan mungkin hanya bisa kita rasakan satu kali seumur hidup. tersenyumlah, tunjukkan raut wajah bahagiamu pada semua orang!" ucap erik sambil mengikuti alunan musik.

Jennie mengikuti langkah erik yang berdansa, dan dia hanya diam tidak membalas ucapan erik. tapi yang dikatakan erik ada benarnya juga, ini merupakan hari bahagianya. dan tidak pantas untuk pengantin menampilkan wajah cemberut pada semua orang.

perlahan jennie mengulumkan senyumnya, dan menikmati alunan musik yang mengiringi pesta dansa.

mata erik dan jennie saling bertemu, keduanya saling melontarkan senyuman.

Erik dan Jennie sangat menikmati alunan musik, hingga mereka berdua tidak menyadari kalau di sorot oleh lampu putih yang tertuju pada keduanya.

sampai alunan musik berhenti, dan semua orang menghentikan dansa nya. Sedangkan erik dan jennie tetap berdansa, sehingga membuat semua orang memandang keduanya.

"Sayang, pesta dansa nya sudah selesai!" Ucap Irma, menyadarkan Erik dan juga Jennie.

Reflek Erik dan juga Jennie langsung tersadar, dan menghentikan dansanya. Kemudian melihat sang mama sambil tersenyum karena malu.

"Kalian berdua sudah ditunggu photografer untuk mengambil foto kalian berdua. Ayo, kita langsung kesana aja!" Ucap irma dan keduanya mengangguk.

Sesampainya di depan sang photografer, erik dan jennie langsung diarahkan untuk berpose.

Sang photografer mengarahkan Erik untuk menarik pinggang jenny dari samping, sehingga dada jennie menyentuh dada bidangnya.

Sedangkan dengan jennie sendiri, ia memeluk pinggang erik satu tangan, dengan tangan yang lainnya menyentuh dada bidang erik.

"Mas, mbak, coba kalian saling pandang dengan wajah yang saling berdekatan!" Ucap sang photografer memberi arahan.

Erik dan jennie menuruti arahan dari photografer.

Erik dan jennie saling pandang, dengan jarak wajah yang sangat dekat. Sehingga deru nafas keduanya bisa mereka rasakan.

"Kenapa jantung gue kok deg-degan gini ya?" Batin Jennie, saat memandang wajah erik, sehingga membuatnya gugup.

"Gak usah deg-degan gitu sama suami sendiri!" Ucap erik saat menyadari raut gugup wajah jennie.

"Apaan sih, saya nggak deg-degan!" Elak Jennie.

"Kalian sudah siap?" Tanya photografer yang diangguki oleh mempelai berdua.

Erik dan jennie sudah siap dengan pose nya, dan sang photografer bersiap-siap untuk mengambil foto keduanya.

CKREK....

Satu gambar foto berhasil didapat. sang photografer tersenyum, melihat hasil gambar potretanya yang bagus.


Pasuruan, 03 Juni 2022

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang