Part 7

4.1K 135 0
                                    

Justin masuk ke dalam ruangan Erik. Dia berniat memberitahukan kepada erik jika siang nanti ada klien dari New Zealand yang ingin bertemu dengannya, untuk mengajak perusahaan erik bekerja sama.

Justin memberikan berkas-berkas yang harus erik tanda tangani. Namun erik hanya diam dan melamun, sehingga membuat Justin heran.

"Woi... Kok diem aja. Masa pengantin baru wajahnya kusut kek baju belum disetrika. Ngape Lo, nggak dapet jatah?" Ucap justin, membuat erik tersadar dari lamunannya.

"Gue lagi badmood. Istri gue sensitif banget!" Jawab erik.

"Mungkin istri lo lagi bendera Jepang kali!" Ucap justin.

Erik mengerutkan keningnya bingung, tidak mengerti dengan ucapan Justin.

"Pms Rik!" Ujar justin, yang menyadari raut bingung wajah Erik.

"Istilah lo ada-ada aja!" Ucap Erik, dan kembali fokus pada laptopnya.

"Lo denger ucapan gue tadi nggak?" Tanya justin.

Sedangkan erik hanya mengangkut sebelah alisnya bingung, pasalnya ia tidak mendengarkan ucapan Justin tadi.

"Ck... Nanti siang Tuan William dari New Zealand ingin bertemu dengan lo, untuk mengajak Ardiansyah Group bekerja sama dengan perusahaannya tuan William!" Jelas Justin.

Sedangkan erik hanya mengangguk, dan menyuruh Justin untuk keluar dari ruangannya. Karena ia akan kembali fokus pada berkas-berkas yang Justin berikan tadi.

***

Jennie sedang memainkan ponselnya di kamar, ia sungguh bosan. Tidak ada aktifitas lain yang lebih menyenangkan. Jadi dia hanya berdiam diri di kamarnya.

Tok...Tok...Tok...

Jennie membuka pintu kamarnya yang diketuk, dan nampaklah bi Imah yang berdiri di depan pintu.

"Ada apa bi?" Tanya jennie.

"Di bawah ada nyonya Irma sama den kemal nyonya. Katanya sih mau ketemu sama nyonya Jennie!" Jawab bi imah.

Jennie mengerutkan keningnya. Kemal? Bukannya itu adalah anak Erik.

Jennie mengangguk, dan berlalu untuk menemui ibu mertuanya dan juga anak tirinya.

Sedangkan di ruang tamu, kemal sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan ibu barunya.

Jennie menuruni tangga dan sudah melihat mama mertuanya yang menantinya, sambil memangku anak kecil.

"Assalamualaikum ma!" Sapa Jennie sopan sambil mencium tangan mertuanya.

"Waalaikumsalam" jawab Irma ramah.

Jennie duduk di samping mamanya, dan melihat wajah anak kecil yang tak asing bagi dirinya. dia rasa, dia pernah bertemu dengan anak kecil itu sebelumnya. tapi jennie tidak ingat bertemu di mana.

"Mommy...!" Ucap kemal dan memeluk Jennie.

Jennie membalas pelukan kemal, seraya tersenyum.

"Kemal nggak nyangka, kalau aunty yang akan jadi mommynya kemal. Kemal seneng banget!" Ucap kemal, mendongak menghadap Jennie.

Ya... Jennie baru ingat, Jennie bertemu kemal beberapa hari yang lalu di taman kota.

Jujur, awal Jennie bertemu dengan kemal, ia sudah menyayangi anak itu. Dan jennie Juga tidak menyangka kalau anak yang ia temui di taman adalah kemal. Anak Erik.

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang