Jennie melihat Erik yang sedang menatap langit-langit kamar kemal.
Sedangkan Jennie,ia sedang mendekap kemal yang tidur di pelukannya.Kemal sangat nyenyak saat tidur memeluk sang mommy, dengan lengan Jennie sebagai bantalannya.
"Mas!" Panggil Jennie, yang mendapat deheman dari erik.
"Nenek kemal dari almarhumah mbak salma, masih sering jenguk kemal nggak?" Tanya jennie, yang membuat erik berbaring menghadap nya.
"Kenapa? Kok tiba-tiba nanya gitu?" Tanya erik balik.
"Ga papa. Soalnya aku nggak pernah liat neneknya kemal kesini!" Jawab jennie.
Sedangkan erik menatap manik mata Jennie dalam.
"Mantan mertua aku udah memutuskan hubungan keluarga dengan ku sejak kematian Salma. Mereka juga tidak mau menganggap kemal sebagai cucunya!" Jelas erik.
"Emangnya kenapa mas?" Tanya jennie penasaran.
"Orang tua salma nggak merestui jika Salma menikah dengan mas. Waktu itu mas menikah dengan salma tanpa mendapat restu dari orang tua salma. Selama menikah, mereka tidak menganggap mas sebagai menantunya. Meskipun Salma hamil, mereka juga nggak nganggep kemal sebagai cucunya!" Jawab erik panjang kali lebar.
Sedangkan Jennie menyimaknya dengan serius. Ia tidak menyangka, kalau suaminya menikah dengan almarhumah istrinya dulu tanpa mendapatkan restu dari keluarga sang istri.
"Terus mereka sekarang ada dimana?" Tanya jennie lagi.
"Mereka sekarang ada di Samarinda. Dan menetap di sana!" Jawab erik.
Sedangkan Jennie hanya mengangguk mengerti.
Tiba-tiba kemal bergumam tidak jelas, dan merubah posisi tidurnya menjadi terlentang.
Jennie yang menyadari hal itu langsung mengelus rambut kemal, supaya kemal kembali tenang dalam tidurnya.
Erik tersenyum melihat kelembutan sifat Jennie terhadap kemal. Hal itulah yang membuat erik menjadi sangat terkagum-kagum dengan Jennie.
***
Jennie sedang menata makanan di atas meja, yang dibantu oleh bi Imah dan juga yuli.
Pagi ini Jennie sangat bersemangat untuk melayani kebutuhan suami dan anaknya.
Erik turun dari arah tangga sambil menggandeng tangan mungil kemal. Mereka berdua nampak sangat bahagia untuk sarapan pagi ini.
"Pagi mommy cantik!" Sapa Erik dan kemal bersamaan.
Sedangkan Jennie menanggapinya dengan senyumannya yang manis.
Erik mendekat ke arah jennnie, dan mencium kening jennie lama. Kemal yang melihat itu langsung memanyunkan bibirnya, dan langsung di kursi sambil bersidekap dada.
"Kemal kenapa sayang?" Tanya jennie menghampiri kemal, saat melihat raut wajah sang anak yang tidak mengenakkan.
"Kemal kesel sama daddy!" Jawab kemal ketus, dan memalingkan wajahnya dari Jennie.
Sedangkan Jennie yang mendengarnya langsung melirik ke arah Erik. Bukannya mereka berdua baru sampai di meja makan masih dalam keadaan baik-baik saja?
"Emangnya daddy kenapa?" Tanya jennie, sambil mengelus rambut kemal.
"Daddy sih, cium-cium mommy di depan kemal!" Jawab kemal. Yang sontak membuat Jennie tersenyum geli.
"Kemal pengen cium mommy juga?" Tanya jennie, yang mendapat anggukan dari kemal.
Jennie menunjukkan pipi sebelah kirinya, mengisyaratkannya kemal agar menciumnya.
Kemal yang mendapat isyarat dari Jennie langsung mencium pipi Jennie dengan lembut. Jennie tersenyum, dan balik mencium pipi gembil kemal dan mengusap-usap puncak kepala kemal dengan gemas.
"udah gak kesel lagi kan sama daddy? kan udah cium mommy. mommy pun sama udah cium kemal!" tanya jennie, sedangkan kemal hanya mengangguk.
"Senyum dong sayang!" ucap jennie.
perlahan kemal menerbitkan senyuman di wajahnya.
"ya udah deh, daddy minta maaf. daddy janji nggak akan cium mommy di depan kemal. itupun kalau daddy nggak lupa!" ucap erik dengan cekikikan di akhirnya, yang membuat kemal menatap erik dengan tatapan tajam.
Sedangkan Jennie yang melihat itu hanya tersenyum, sambil mengambilkan nasi goreng untuk anak dan suaminya.
"makasih sayang!" ucap erik sambil mencubit pipi Jennie dengan gemas.
"kemal mau disuapin mommy!" pinta kemal. Jennie pun mengiyakan keinginan anaknya.
ketiganya menikmati nasi goreng dengan hikmat. dengan Jennie yang menyuapi kemal dan menyuapi dirinya sendiri.
Erik tersenyum melihat keluarga kecilnya yang sangat harmonis.
"ini sayang, diminum susunya!" ucap jennie, sembari menyerahkan segelas susu sapi kepada kemal.
"ini kamu yang bikin nasi goreng?" tanya erik. sedangkan jeno hanya mengangguk.
"pantesan enak banget. Tapi besok besok kamu gak usah masak ya. Kan sudah ada bi imah. aku nggak mau kamu capek!" perintah erik.
"tangan aku gatel banget mas kalau nggak masak. masak itu udah jadi hobi aku dari dulu!" bantah Jennie.
"tapi aku takut kamu kecapean sayang!" kekeuh erik.
"mas. status aku sekarang sudah jadi seorang istri. sudah kewajiban aku untuk melayani suami. termasuk masak juga kan!" ucap jennie. sedangkan erik menghela nafasnya pasrah, karena sang istri ini sangat keras kepala.
"ya udah deh nggak papa kalau kamu maksa mau masak. tapi kamu harus janji ya sama aku, kamu nggak boleh capek!" final erik.
Jennie pun mengangguk dan tersenyum, karena erik mengizinkan dirinya untuk masak.
Jam menunjukkan pukul 07.00, erik berpamitan pada Jennie dan juga kemal untuk berangkat ke kantor.
Jennie dan kemal mengantarkan erik sampai teras depan. Jennie mencium punggung tangan erik, setelahnya erik mencium kening jennie serta mengelus pipinya dengan lembut.
"aku berangkat dulu ya!" Ucap erik, yang di angguki oleh Jennie.
Erik beralih kepada sang anak. kemal mencium punggung tangan daddynya. dan erik mencium pipi gembil kemal, lalu berpamitan pada sang anak.
"kemal, daddy berangkat dulu ya. jagain mommy ya untuk daddy!" ucap erik.
"siap daddy!" jawab kemal sambil memberi hormat kepada erik.
Erik tersenyum, kemudian berlalu dari hadapan Jennie dan kemal.
"hati-hati Daddy!" ucap jennie dan kemal bersamaan sambil melambaikan tangannya.
Sedangkan erik juga melambaikan tangannya, dan mulai memasuki mobil, meninggalkan pekarangan rumahnya untuk menafkahi anak dan juga istrinya
Pasuruan, 31 Agustus 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Hot Daddy
RandomBagaimana jika kalian di jodohkan dengan seseorang yang sudah berstatus "DUDA"? Apakah kalian akan langsung menerimanya atau akan menolaknya? Itulah yang aku rasakan. Aku ingin sekali menolak perjodohan konyol ini. Tapi apa yang harus aku lakukan...