Part 8

4K 122 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 17.30, sebentar lagi erik pulang dari kantornya.

Jennie sedang menyiapkan makan malam untuk keluarganya, yang dibantu bi imah.

Suara deru mobil memasuki pekarangan rumah erik. tak lama kemudian, keluarlah erik, kemal dan juga yuli dari dalam mobil.

"Nanti malem daddy bacain dongeng deh!" Ucap erik heboh sambil menggendong kemal.

Jennie yang mendengar suara erik langsung menghampiri suaminya itu, yang hendak naik ke atas kamar. dan menyalami tangannya dengan hormat.

Kemal yang melihat Jennie, langsung memeluk leher ayahnya, dan menyembunyikannya di leher sang ayah.

Erik yang mengerti kenapa kemal memeluknya dengan sangat erat langsung menatap jennie dengan tatapan tajam.

"Nanti kita perlu bicara!" Ucap erik dengan wajah dinginnya. Dan berlalu pergi meninggalkan Jennie yang masih mematung di tempatnya.

Suasana meja makan hening, makan malam kali ini suasana menjadi canggung antara erik, jennie, dan juga kemal.

Erik terus memandang Jennie dengan wajah dinginnya. sedangkan jennie yang di tatap seperti itu oleh erik hanya menunduk takut, sambil melihat kemal yang sedang disuapi oleh pengasuhnya.

"Ayo sayang kita ke kamar. Katanya mau dibacain dongeng sama daddy!" Ucap erik dan langsung menggendong kemal.

Jennie hanya memandang kepergian keduanya. Jennie merasa heran dengan erik, kenapa erik terlihat mengacuhkan dirinya. Seolah-olah jennie adalah orang asing.

Ya... Meskipun itu benar, Jennie adalah orang asing yang baru masuk ke keluarga erik.

***

Jennie baru keluar dari kamar mandi, dan bersiap-siap untuk tidur.

Saat jennie sedang memakai krim malam nya, tiba-tiba erik masuk dan menghampiri jennie yang sedang duduk di meja rias nya.

Erik berdiri tepat di belakang Jennie, dan melihat jennie dari pantulan cermin.

"Kamu kalau marah sama aku, kamu marah aja. Jangan melampiaskannya ke kemal. Dia itu masih kecil, nggak ngerti apa-apa. Karena kesalahan aku, kemal yang kena imbasnya!" Ucap erik yang masih setia dengan wajah dinginnya.

Jennie menunduk, dia tidak berani melihat erik. Dia tahu ini memang salahnya, karena melampiaskan amarahnya kepada kemal.

"Kalau kamu belum bisa nerima aku jadi suami kamu, gapapa. Aku akan tetap nunggu kamu sampai kamu bisa nerima aku sepenuhnya untuk jadi suami kamu. Tapi tolong, perlakukan kemal dengan baik. Perlakukan kemal layaknya anak kandung kamu sendiri. Aku mohon, sayangi kemal dan jagalah dia!" Ucap erik mengeluarkan unek-unek yang ada di hatinya.

Jennie terisak, sebenarnya dia sangat sayang dengan kemal. Dia sangat menyesal karena sudah membentak kemal. Kalau dia tahu akhirnya seperti ini, dia tidak akan membentuknya tadi.

"Maafin aku mas, aku sangat menyesal!" Ucap jennie, berlutut pada erik guna minta maaf darinya.

Air mata jennie sudah tidak terbendung lagi, ia menangis sejadi-jadinya di kaki erik.

Erik tidak tega melihat jennie yang berlutut pada dirinya sambil menangis.

Perlahan, erik membangunkan jennie agar tidak berlutut padanya. Erik mengusap air mata yang membanjiri pipi mulus Jennie. Dan mengarahkan Jennie agar menatapnya.

"Jennie, lihat aku!" Ucap erik sambil memegang kedua pipi Jennie.

Dengan ragu-ragu, perlahan jennie memberanikan diri untuk menatap erik.

"Aku udah maafin kamu. Tapi aku tidak tahu dengan kemal. Dia masih takut ketemu sama kamu. Alangkah baiknya, kamu besok minta maaf langsung sama dia!" Saran erik.

Jennie mengangguk.

Erik tersenyum dan membawa Jennie ke dalam dekapannya, menyalurkan rasa cinta yang ada di hatinya kepada jennie.

***

Jennie hendak mengambil minuman di dapur, tenggorokannya sangat haus. saat dia melewati ruang keluarga, dia melihat kemal yang sedang makan bersama yuli.

Jennie menghampiri keduanya dan mengurungkan niatnya untuk minum.

"Kemal lagi makan ya sayang?" Tanya jennie dan duduk di samping kemal.

kemal yang menyadari kehadiran jennie langsung bersembunyi di balik punggung yuli. dia masih takut untuk melihat ibu tirinya.

"Kemal kok sembunyi?" Tanya jennie.

"Mungkin den kemal masih takut ketemu sama nyonya. takut nyonya marah lagi sama den kemal!" Jawab yuli sambil menunduk patuh.

Jennie menghembuskan nafasnya, dia beralih duduk di bawah, berusaha melihat kemal yang berada di balik punggung yuli.

"Kemal nggak perlu takut sama mommy. Mommy nggak mungkin marah lagi sama kemal sayang. mommy minta maaf, kemarin mommy nggak sengaja bentak kemal. kemal mau kan maafin mommy?" Ucap jennie dengan memelas.

Kemal mengintip jennie sekilas dan menggelar sebentar. Lalu kembali lagi bersembunyi di punggung yuli.

"Kemal nggak mau maafin mommy?" Tanya jennie lagi.

Sedangkan kemal diam, tidak bergeming sedikitpun.

"Apa yang harus mommy lakukan supaya kemal mau maafin mommy. coba kemal bilang, kemal mau mommy ngapain. mommy akan melakukan apapun untuk kemal. supaya kemal mau maafin mommy!" Ucap jennie yang sudah meneteskan air mata.

Kemal mengintip jennie yang menangis. sebenarnya kemal sudah memaafkan ibu tirinya itu, tapi dia masih takut untuk mendekatinya.

"Gapapa kalau kemal nggak mau maafin mommy. ini memang kesalahan mommy sudah membentak dan menyakiti hati kemal. tapi mommy harap, kemal mau maafin kesalahan mommy!" Ucap jennie dan berlalu pergi dari tempat itu.

Sedangkan di perbatasan antara ruang keluarga dan dapur, erik mengamati interaksi antara jennie dan kemal.

Erik tahu, jennie sangat menyesal. dan dia juga melihat ketulusan hati jennie untuk meminta maaf kepada kemal.

Erik juga mengerti kalau kemal masih takut untuk bertemu dengan jennie. takut jennie akan memarahinya lagi. tapi erik akan berusaha membujuk kemal, agar kemal mau memaafkan Jennie.

Erik ingin memperbaiki hubungan antara jennie dan kemal. agar hubungan antara ibu sambung dan anak tiri bisa membaik. layaknya ibu kandung dan juga anak kandungnya.



Pasuruan,22 Juni 2022

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang