Part 34

1.5K 62 9
                                    

2 bulan berlalu. Dan selama itu juga erik memimpin mafia gold star.

Erik juga harus pintar-pintar membagi waktu antara bekerja, mengurus sang anak yang masih bayi, dan memimpin mafia ini.

Selama erik memimpin, mafia gold star mengalami perubahan yang sangat besar. Mafia ini sering membantu orang yang membutuhkan, memberikan donasi pada panti asuhan langganannya, dan juga sering memberikan amal jariyah ke sejumlah masjid yang sedang direnovasi.

Perubahan itulah yang membuat mafia ini semakin disegani. Terutama erik, ketua baru di mafia ini.

"Bagus erik. Kamu menjadi pemimpin yang sangat baik dan bertanggung jawab. Selama mafia kita dipimpin oleh kamu, mafia kita mengalami perubahan yang sangat besar. Dan itu membuat saya bisa pergi dengan tenang!" Ucap bang jonathan.

"Makasih bang. Ini juga berkat Abang, yang mengajari saya bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik!" Ucap erik.

Bang Jonathan mengangguk dan tersenyum.

Selang beberapa menit, bang jonathan tiba-tiba mengalami sesak nafas, yang membuat Erik dan seluruh anggota mafia gold star menjadi panik dan khawatir.

"Er,,ikhhh... Mungkin,, sa,,at ini, waktunya,,, saya pergihh... Saya titiphh,,, mafia ini sama kamu yahh,,, saya bisa pergihh,, dengan tenangh.. karena kamu sudah,,, mengabulkannya permintaanhhh,,,, terakhir sayang,,,!" Ucap bang jonathan, dengan nafas yang terputus-putus.

Erik mengangguk dan menitikkan air matanya kala mendengar ucapan bang jonathan.

Perlahan, genggaman tangan bang jonathan pada tangan Erik mengendur. Dan bang Jonathan mulai menutup kedua matanya untuk selamanya.

"Saya janji bang, saya akan menjaga dan menjadi pemimpin yang baik untuk mafia ini!" Ucap erik, dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

Flashback Off,,,

"Sekarang kamu sudah tahu semuanya tentang diri mas!" ucap erik, sambil menggenggam kedua tangan Jennie dengan erat.

Sedangkan jennie, dia terpaku mendengar cerita suaminya. dia baru mengetahui, jika suaminya adalah ketua mafia yang disegani.

Ternyata alasan suaminya bergabung dengan suatu mafia, hanyalah untuk melupakan mendiang istrinya yang sudah meninggal.

"Terus bercak darah yang ada di kemeja kamu itu kenapa?" tanya jennie.

"Itu darah Roy. Roy sudah meninggal!" jawab erik yang membuat Jennie membelalakkan matanya karena terkejut.

"meninggal? apa kamu yang membunuh nya?" tanya jennie menyelidik.

"Mas tidak membunuhnya. roy meninggal karena kehabisan darah. dia dicakar oleh singa!" jawab erik singkat.

Sedangkan jennie, dia masih tidak percaya dengan jawaban sang suami.

"tolong ceritakan yang jelas mas. aku ingin tahu semuanya!" pinta Jennie.

Erik menghela nafasnya sebentar, sebelum dia menceritakan kejadian yang sesungguhnya kepada Jennie.

"Mas sudah kehilangan kesabaran, menghadapi sikap roy yang selalu mengganggu ketenangan keluarga mas. mas tidak mempunyai pilihan lain selain menyiksanya. Lalu mas memasukkan dia kedalam kandang singa peliharaan mas. di dalam kandang, singa peliharaan mas terus mencakar tubuh Roy, hingga dia kehabisan tenaga. Dirasa Roy sudah tidak berdaya, mas mengeluarkannya kembali. karena mas tidak tega kalau dia dimakan oleh singa. Roy juga sempat meminta maaf kepada mas, karena dia sudah menculik kamu. Dan Roy juga meminta mas untuk menjadi temannya sebelum dia meninggal!" jelas erik panjang kali lebar.

Sedangkan Jennie menyimaknya dengan serius. hingga tak terasa, cairan bening perlahan menetes dari pelupuk matanya. dia baru tahu, jika suaminya sangat kejam kepada orang yang mengusik ketenangan keluarganya.

"Apakah kamu memaafkan kesalahan Roy?" Tanya jennie.

Erik mengangguk.

"Lalu, apakah kamu mau menjadi teman Roy sebelum dia meninggal?" Tanya jennie lagi.

"Iya mas mau. Karena mas tidak tega melihat Roy!" Jawab erik. " Roy juga sempat bilang sama mas, kalau dia ingin meminta maaf sama kamu. Apakah kamu mau memaafkan Roy?" Ucap erik.

"Iya, aku sudah memaafkan Roy!" Jawab Jennie.

Erik menundukkan kepalanya, inilah hal yang paling dia takuti. Ketika Jennie mengetahui tentang sifat dirinya yang lain.

Erik takut Jennie meninggalkannya, dan tidak mau menerima dirinya lagi.

"Kamu sudah tahu semuanya tentang diri mas yang liar. Yang mas takutkan saat ini adalah, kamu tidak mau menerima mas lagi, dan meninggalkan mas dan juga kemal sendiri!" Ucap erik dengan air mata yang mengalir deras.

Erik sangat takut kehilangan Jennie. Dan erik tidak akan sanggup jika Jennie meninggalkannya.

Jennie menatap wajah Erik dengan air mata yang menganak sungai. Tangan Jennie terulur untuk mengusap air mata yang membanjiri pipi sang suami.

Jennie menangkup kedua pipi erik agar melihatnya.

"Semua yang kamu lakukan terhadap Roy, itu semata-mata untuk melindungi aku kan mas? Suami mana yang rela jika ada orang lain yang mengganggu istrinya. Kamu sudah melakukan apa yang memang harus kamu lakukan. Tapi aku tidak menyangka, kalau kamu bisa melakukan hal sekeji itu" ucap jennie.

"Saat aku mendengar ceritamu, aku kira kamu adalah seorang psikopat berdarah dingin. Tapi ternyata tidak. Kamu masih memiliki hati nurani. Kamu tidak membiarkan Roy meninggal karena dimakan singa. Aku salut sama kamu mas. Dan kamu juga mau memaafkan kesalahan Roy, dan mau mengabulkan permintaan terakhirnya"  lanjut Jennie.

Erik menggenggam kedua telapak tangan Jennie yang berada di pipinya, dan menikmati setiap usapan tangan Jennie.

"Tapi setelah ini, aku mohon sama kamu mas. Jika kamu mempunyai suatu masalah, jangan menggunakan hal itu lagi" pinta Jennie.

"Iya. Mas janji. Dan ini terakhir kali mas melakukannya!" Ucap erik, sambil menggenggam erat tangan Jennie.

Jennie memeluk tubuh erik dengan erat, dan menyandarkan kepalanya di dada bidang erik.

Erik juga memeluk tubuh Jennie tak kalah erat, dia menangis diatas kepala Jennie, sambil mencium kening jennie.

"Saat kamu menyuapiku beberapa hari yang lalu, aku mencium aroma bunga melati dari kemejamu mas. Aku yakin, pasti kamu habis memakamkan jenazah Roy kan?" Tanya jennie, yang diangguki oleh erik.

"Kamu nggak perlu takut mas. Kamu nggak perlu takut aku akan meninggalkan kamu dan kemal. Karena aku menerima kamu apa adanya mas. Apapun keadaanmu, bagaimanapun keadaanmu, aku akan tetap berada di sisimu mas. Karena aku cinta sama kamu" ucap jennie, sambil menatap kedua mata Erik.

Erik sangat terharu dengan ucapan istrinya itu, hingga tak terasa air mata mengalir lagi dari pelupuk matanya.

"Terimakasih, terimakasih sayang. Aku sangat beruntung bisa dicintai dan disayangi oleh wanita seperti kamu. Aku beruntung memiliki istri yang baik dan berhati malaikat seperti kamu. Jangan pergi ya. Tetaplah berada di sisi mas!" Jawab erik, dan langsung memeluk tubuh Jennie dengan erat.

Erik sangat terharu dan sangat salut dengan istrinya itu.

*Makin kesini kok makin nggak jelas ya ceritanya. Maaf ya kalau ceritanya nggak nyambung 🙏🙏😪



Pasuruan, 19 Februari 2023

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang