Part 16

3.2K 108 0
                                    

Kini Jennie dan Erik sedang beristirahat di apartemen milik erik, yang berhadapan dengan apartemen milik justin.

Sewaktu zaman kuliah, erik dan Justin sepakat untuk membeli apartemen yang berdekatan. Karena, jarak antara kampus dan apartemen yang berdekatan, jadi memudahkan keduanya untuk beraktivitas. Dan tidak bolak-balik ke rumah, karena jarak rumah dan kampus mereka berdua sangat jauh.

Tapi, semenjak lulus kuliah, erik sudah jarang sekali mengunjungi apartemennya, karena dia diminta oleh sang ayah untuk tinggal di rumahnya, dan memintanya untuk meneruskan perusahaannya.

Meskipun jarang dikunjungi, apartemen milik erik tetap terjaga kebersihannya dan kerapiannya. Siapa lagi yang membersihkannya kalau bukan Justin.

"Ini apartemen milik kamu mas?" Tanya jennie, yang berbaring di samping Erik.

"Iya, mas beli apart ini pas waktu zaman kuliah dulu!" Jawab erik dan memeluk Jennie dari samping.

"Aku minta maaf mas!" Ucap jennie lirih.

Erik merenggangkan pelukannya, dan memegang dagu Jennie agar menatapnya.

"Kenapa?" Tanya erik.

"Maaf, aku belum bisa ngasih hak kamu sebagai seorang suami. Aku masih belum siap mas!" Jawab jennie.

Erik membawa Jennie ke dalam dekapannya, mendekap Jennie dengan erat, dan membenamkan kepala jennie di dada bidangnya.

"Gapapa kalau kamu belum siap. Mas nggak masalah kok!" Jawab erik dan mengelus punggung Jennie dengan lembut.

Jennie tersenyum, dan mengangguk kecil dalam dekapan erik.

"Tidur yuk, mas capek banget!" Ajak erik, dan mencium kening jennie.

Jennie mengangguk dan tidur di dalam dekapan erik.

Sejujurnya, hati Jennie sangat senang, karena baru kali ini ia dan Erik berada dalam jarak yang sangat dekat.

***

Keesokan harinya, Jennie ingin memasak di dapur apartemen erik. tapi ketika Jennie membuka kulkas, ternyata tidak ada satu pun bahan makanan yang tersedia di dalamnya.

Jennie membuka lemari kayu yang berada di atas, berharap ada mie instan di sana. tapi nihil, kosong. tidak ada mie instan satupun di sana.

Jennie bingung ingin memasak apa pagi ini.

Erik yang baru keluar dari kamar, melihat Jennie yang sedang kebingungan di dapur, dan langsung menghampirinya.

"kamu kenapa sayang, kok bingung gitu?" tanya erik.

"aku bingung mas mau masuk apa. bahan makanan nggak ada semua!" jawab jennie, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Erik memeluk Jennie dari belakang, dan menaruh dagunya di pundak Jennie, dan menyingkirkan rambut Jennie yang menghalangi wajah cantiknya.

"nggak perlu bingung gitu dong. kan bisa pesan!" ucap erik, dan mengeluarkan ponselnya dari saku celana tidur.

"mau pesen apa, terserah kamu. tinggal klik aja!" Ucap erik lagi, sambil membuka aplikasi go food dan menunjukkan beberapa jenis makanan pada Jennie.

"pesan nasi goreng aja mas, sama ayam crispy. sekalian mas, pesenin juga buat kak justin. kasihan dia udah jagain kemal semalaman!" ujar Jennie.

Erik pun mengiyakan ucapan Jennie dan mengklik makanan yang diinginkan Jennie, lalu memesannya.

"mandi gih mas. aku mau bersih bersih dulu!" kata Jennie dan melepaskan tangan erik yang melilit di perutnya.

Married Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang