Santy mengusap air matanya. Tadi ia sedang pergi ke supermarket dan pulang mendapatkan surat yang ternyata dari suaminya. Bahkan ia sendiri lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terharu sekaligus ingin tertawa. Tak pernah suaminya menjadi manis seperti ini. Suaminya bukanlah tipe pria yang suka berkata manis. Kalian baca sendiri kan bagaimana surat yang ditulis suaminya itu. Tiba-tiba telinga Santy pun menangkap suara krasak-krusuk dari taman belakang rumahnya. Ia pun bergegas menuju taman belakangnya. Langkah Santy terhenti. Matanya mengerjap beberapa kali. Bahkan ia sempat tak mempercayai penglihatannya saat ini. Taman belakangnya telah diubah. Makanan berjejer rapi di atas meja yang ia sendiri tak tau entah kapan meja-meja itu ada. Ada pula panggung kecil. Kakinya melangkah pelan ke depan. Di atas panggung itu ada suami dan kawan-kawannya. Vando sibuk dengan keyboard, Bima dengan bass, dan suaminya sibuk dengan gitar. Langkahnya terhenti tepat di samping Ara, istri dari kawan suaminya sekaligus tetangga dan ibu dari pacar anaknya.
"Gue gak nyangka kalau mereka anak band," kata Ara.
Santy menengok, menatap wanita di sampingnya yang tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari depan.
"Lo tau? Ketidaktahuan gue lah yang membuat gue jadiannya sama Vando. Kayak sekarang, dulu gue kira dia gak bisa main bola dan akhirnya gue pun ngasih tantangan tolol yang akhirnya gue terjebak sama tantangan gue sendiri," lanjut Ara. Sudut bibirnya terangkat.
Santy kembali menatap suaminya yang sepertinya masih belum menyadari kehadirannya. Ardo masih sibuk mengatur gitarnya. Ia tau kisah Ara dan Vando dari suaminya. Kisah yang menarik menurutnya.
Mata Ardo tak sengaja menangkap sosok yang ia tunggu. Senyumnya mengembang. "Halo, Sayang. Kamu mungkin bingung sama semua ini, tapi kalau kamu mau protes, tolong protes sama Vando yah, soalnya dia penyumbang terbesar ide ini."
Santy mendengus. Dugaannya benar. Tak mungkin ini rencana suaminya tanpa bantuan dari orang lain.
"Oke, karena kamu udah datang, aku mau bawaan satu lagu spesial buat kamu," lanjut Ardo. "Bukan buat kamu aja sih, tapi buat para istri kita-kita."
Ara menggeleng. Bagaimana pun empat sekawan itu memanglah absurd parah. Selain dirinya ada juga istri dari Bima. Bahkan anak-anak mereka pun ikut karena telah pulang sekolah. Tinggal anaknya sama anak Santy yang belum hadir.
Musik pun mulai berbunyi.
Another day without your smile
Another day just passes by
But now I know how much it means
For you to stay right here with meThe time we spent apart
Will make our love grow stronger
But it hurts so bad I can't take it any longerI wanna grow old with you
I wanna die lying in your arms
I wanna grow old with you
I wanna be looking in your eyes
I wanna be there for you, sharing everything you do
I wanna grow old with youA thousand miles between us now
It causes me to wonder how
Our love tonight remains so strong
It makes our risk right all alongThe time we spent apart
Will make our love grow stronger
But it hurts so bad I can't take it any longerI wanna grow old with you
I wanna die lying in your arms
I wanna grow old with you
I wanna be looking in your eyes
I wanna be there for you, sharing everything you do
I wanna grow old with youThings can come and go
I know but
Baby, I believe
Something's burning strong between us
Makes it clear to me
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd #3
Tarihi KurguLagi-lagi Arin harus pindah sekolah karena di-DO. Arin sih tidak masalah, tapi yang jadi masalah adalah ia dimasukan ke sekolah yang sama dengan Gio dan Erlan. Dua cowok yang sangat, ah sudahlah, nanti kalian juga tau. Tak hanya itu, ia juga terpaks...