Tangan Jisoo bergetar, matanya memanas dan menangis.
Ia memanggil pengawalnya yang lain untuk membantunya membawa Chaeyoung ke Rumah SakitAir matanya tak berhenti mengalir, Ia memegangi kepala Chaeyoung yang terbaring di pahanya dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.
"Apa yang sebenarnya terjadi? kenapa kau berujung seperti ini Chaeyoung" batin Jisoo mengelus lembut pipi Chaeyoung
"Tenanglah nona, Chaeyoung pria yang kuat. Ia pasti akan baik baik saja." ucap salah satu pengawal yang berada di sebelah kursi kemudi
Jisoo mengelap air matanya dan mentap wajah Chaeyoung
***
Setelah ditangani oleh Dokter, Chaeyoung kini berada di ruang rawat inap. Chaeyoung sudah sadar dengan beberapa jahitan di kepala bagian belakangnya
Chaeyoung melihat ke arah lampu dan keheranan
"Ruangan kerja Jisoo terlihat lebih terang, apa mereka mengganti lampunya?" batin Chaeyoung
Setelah melihat dirinya terbaring dan melihat sekelilingnya, baru ia sadar ia tak di ruangan Jisoo ternyata
"Rumah Sakit? Kenapa aku ada disini? Sejak kapan? Dimana Jisoo? Apa Ia baik baik saja" batin nya khawatir dan saat akan beranjak mencari Jisoo tiba tiba ada yang membuka pintu
Jisoo membuka pintu kamar inap Chaeyoung dengan beberapa makanan di tangannya
Jisoo terlihat senang tapi khawatir juga
"Kau sudah bangun? Sebenarnya apa yang terjadi? Kau kenapa? Apa ada yang mencelakaimu dalam perjalanan menuju ke Kantorku?, tanya Jisoo
"Ada sedikit masalah nona, aku baik baik saja." jawab Chaeyoung tenang
"Tidak apa apa bagaimana! Kepalamu banyak sobeknya!" jawan Jisoo sedikit marah dan memukul lengan kekar Chaeyoung
Chaeyoung tersenyum "Aku sedang sakit nona, jika kau memukul dan memarahiku seperti itu aku akan tambah sakit sepertinya" rengek Chaeyoung pada Jisoo yang sudah berkaca kaca melihat keadaan Chaeyoung
"Jangan menangis, aku tak bisa memeluk bahkan menciumu disini." bisik Chaeyoung yang di hadiahi cubitan di tangan nya
Jisoo akhirnya tersenyum melihat Chaeyoung yang menurutnya dikala sakit pun sempat sempatnya berani menggodanya
"Nah, jika begitu kau terlihat seperti malaikat yang sedang menjengukku. Senyummu indah sekali, bahkan semut semut disini mengatakan Terimakasih karena melihat senyummu yang seperti gula. Mereka kenyang dengan hanya melihat senyummu saja nona" gombal Chaeyoung yang membuat Jisoo nya semakin malu
"Kau benar benar pria pembual sepertinya" jawab Jisoo
Chaeyoung tersenyum " Aku menjadi pembual hanya pada 2 wanita saja, hanya ibuku dan kau" setengah berbisik
Muka Jisoo memerah mendengarnya
Drrrrt Drrrt Drrrrt
Getar Hp Chaeyoung yang berada di dalam jaketnya. Jaket yang Jisoo pakai ketika Chaeyoung sudah berganti baju menjadi baju pasien.
Jisoo mengeluarkan Hp Chaeyoung dan memerikannya, terlihat Ibunya melepon dan segera Chaeyoung angkat
"Ya, bu?"
".............."
"Aku? Sepertinya aku berada di perbatasan bumi dan surga, karena aku mendapat panggilan dari bidadari dan di hadapanku ada seorang malaikat"