Chaeyoung sedikit kaget karena ketukan pintu kamarnya, menyimpan ponsel di atas nakas dan kembali mengisi daya ponselnya. Menggosok gosok rambut dengan handuk agar lebih cepat kering, dan sekarang rambutnya sedikit basah dan berantakan."Masuk" ucapnya
Pintu pun terbuka, dan memperlihatkan senyum manis wanita cantik dibalik pintu. Ya, Jisoo yang menghampirinya. Ia masuk ke kamar prianya dan menutup kembali pintu kamar kekasihnya itu.
"Lama sekaliii.... kau mandi atau tenggelam tadi?" ucap Jisoo berjalan mendekat menuju prianya
Chaeyoung merapikan rambutnya yang berantakan, membalas peluk wanita di hadapannya
"Sepertinya kau sangat merindukanku" ucapnya sambil mengecup kepala Jisoo
Jisoo menghirup aroma tubuh pria tersayangnya yang memabukkan "Sepertinya begitu, bergabunglah dengan ayah, ibu, dan Lisa. Aku sudah menyiapkan minuman segar buatanku sendiri" ucap Jisoo manja
Chaeyoung melepas pelukannya dan menggendong Jisoo seperti koala. Jisoo yang tadinya sedikit kaget dengan perlakuan prianya itu malah menyatukan keningnya. Lama lama wajah semakin mendekat dan Jisoo mencium bibir candu pria nya itu.
Keduanya saling melumat lembut penuh rasa sayang dan rindu. Sesekali bibir menciptakan senyuman dan mereka senang. Kembali saling melumat bibir, bertukar saliva dan beradu lidah. Jisoo melenguh ketika Chaeyoung menghisap lidahnya. Sesekali juga Chaeyoung meremas bokong Jisoo dan membuat desahan Jisoo terceplos keluar
"Mmmmhhhhhh" begitulah suara penyatuan bibir mereka dengan Chaeyoung yang berjalan menuju pintu. Setelah berjalan dan dirasa Chaeyoung akan mentok menabrak pintu, Tangannya menahan agar punggung Jisoo aman. Dan setelah beberapa inci menuju pintu kamarnya, Jisoo malah bersandar dibalik pintu kamar.
Mengelus tengkuk prianya, menatap matanya dalam dalam dan mencium lagi bibir prianya. Kali ini Jisoo menciumnya tanpa lumatan dan Chaeyoung pun begitu . Hanya mendiamkan bibirnya dan bibir prianya menyatu. Dan itu menyenangkan menurutnya
Setelah itu, Chaeyoung menurunkan Jisoo perlahan. Dan setelah Jisoo berdiri dengan benar, tiba tiba Chaeyoung berlutut dan menciumi perut Jisoo. Menempelkan telinga ke perut wanitanya
"Hai, aku memang belum bisa mendengarmu bahkan merasakanmu di dalam sana. Tapi ketahuilah bahwa aku Choi Chaeyoung. Aku ayahmu... Kau harus baik baik saja disana, kami semua menunggu, terutama aku. Kau pasti sangat senang memiliki ibu yang cantik. Saaangat cantik. Dengarlah, ini komunikasi kita yang pertama. Aku akan melakukannya setiap hari agar kau semakin mengenalku sebagai ayahmu." ucap Chaeyoung sambil mengelus perut wanitanya dan menciuminya.
Jisoo terharu, melihat apa yang Chaeyoung lakukan membuat air matanya terjatuh tak terasa. Ia merasa menjadi wanita paling bahagia karena dicintai oleh pria seperti kekasihnya ini
Jisoo mengelus kepala Chaeyoung, "Bangunlah... Aku sangat ingin memelukmu..." ucapnya
Chaeyoung mendongakkan kepalanya, melihat wanitanya menangis Ia reflek berdiri
"Kau kenapa? Kau sakit? Sedih? " tanya Chaeyoung penasaran dan khawatir segera mengusap air mata Jisoo
Jisoo menggelengkan kepala dan memeluk kekasihnya itu dengan erat "Aku sangat mencintaimu, sangat.... Tetaplah bersamaku Chaeyoungie...hiks hiks" isak Jisoo
Chaeyoung mengelus punggung wanitanya " Aku juga mencintaimu, sangat sangat mencintaimu ... baby" bisik Chaeyoung
"Ayo turun, bukankah tadi kau sudah menyiapkan minuman segar untukku? aku penasaran sekali dengan rasanya hehe" canda Chaeyoung