55

271 29 20
                                    


Soo Hyun memutuskan untuk mengajak Jae Wook bertemu secara pribadi dan membicarakan  perjodohan anaknya.

"Oke, Suzy benar. Jisoo sudah bukan anak kecil lagi, ia punya caranya sendiri untuk bahagia. Aku belum bisa jadi daddy yang baik karena kesibukanku selama ini, aku hanya mengurus persoalanku sendiri. Aku terlalu egois. " batinnya


Setelah memilih tempat untuk bertemu di salah satu kafe.
Awalnya, mereka melakukan perbincangan ringan tentang pekerjaan.

Namun, setelah makan siang mereka selesai, Soo Hyun memulai pembicaraan pentingnya.

"Wook ah.. Maaf sepertinya aku harus membatalkan perjodohan ini, setelah kupikir pikir.... Aku tidak ingin memaksa anakku untuk selalu mengikuti keinginanku, ditambah lagi.. ini menyangkut masa depannya. Aku ingin dia bahagia bersama pilihannya sendiri." ucap Soo Hyun


Jae Wook mengerutkan dahinya " Apa maksudmu?! Kau tidak bisa seperti ini Hyun ah... Kau sendiri yang meminta perjodohan ini sedari awal. Sekarang sepertinya anakku juga sudah menyukai Jisoo. Anakmu. Kau ingin mempermainkanku ha?!" jawab Jae Wook sedikit menaikan nada bicaranya

"Bukan begitu Wook ah, aku hanya ingin melihat anakku bahagia. Aku tidak ingin memaksakan keinginanku untuknya, karena yang akan menjalani semuanya itu Jisoo. Bukan aku.. Jadi aku...." ucap Soo Hyun terputus



"Kau benar benar mempermainkanku ternyata, oke kita lihat saja nanti. " ucap Jae Wook lalu pergi meninggalkan Soo Hyun yang masih duduk di tempatnya.

Soo Hyun membuang nafas kasar " Sudah kuduga semuanya akan seperti ini. Dia pasti mengira aku mempermainkannya. Tapi aku bisa apa sekarang? Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, setelah mendengar cerita ayah tentang keluarga Choi.... Aku tidak ingin menyesal nantinya, aku tidak ingin dibenci oleh anakku sendiri. Aku ingin menjadi daddy yang baik mulai sekarang. Maafkan aku Wook ah.. Aku akan mengganti semuanya jika semua ini membuatmu dirugikan." gumam Soo Hyun

***

"Sialan, berani sekali dia memutuskan begitu saja rencana yang sudah ku buat. Aku harus mendapatkan apa yang ku mau." ucap Jae Wook meremas kuat tangannya kesal

*Jadi... Jae Wook ini mengiyakan perjodohan Jisoo dengan anaknya itu dengan maksud tertentu. Jae Wook berencana menguras harta Soo Hyun lewat Jisoo, tapi... jalan satu satunya ya dengan perjodohan, juga... anaknya (Taehyung) udah mulai suka sama Jisoo dari awal pertama liat Jisoo.

Sekilas info selesai.

Lanjut

Jae Wook memerintah anak buah nya untuk mencari sisi lemah keluarga Soo Hyun dan menghancurkannya. Jae Wook ingin Soo Hyun menderita karena Ia rasa telah menghina dan menggagalkan rencananya sejak awal.

Jae Wook juga di perintahkan menjadi mata mata di perusahaan Soo Hyun. Bahkan Taehyung memberitahukan ayahnya bahwa Ia melihat Jisoo dengan seorang pria beberapa waktu lalu.

Jae Wook menunggu hasil dari kerja anak buahnya sekarang, amarah itu sudah menguasai Jae Wook. Bahkan terlintas dalam benaknya untuk memberi Soo Hyun pelajaran saat Soo Hyun lengah.
Senyum jahat pun tercipta di wajah Jae Wook saat ini.


***

Pagi ini, pagi yang kurang indah untuk Jisoo. Semenjak tinggal di apartemen pribadinya selama beberapa hari bersama kekasihnya, Chaeyoung meminta izin untuk pulang dan kembali berkuliah.


"Kau akan pulang saja? Tidak ingin tinggal lebih lama disini? Hmmm" ucap Jisoo pelan dan cemberut

"Aku pulang sebentar saja, aku ingin melihat keadaan dirumah dan mengambil beberapa baju.. setelah kelas selesai aku pulang kesini sayang. " jawab Chaeyoung merapikan rambutnya yang berantakan sehabis mandi


Jisoo memeluk tubuh prianya yang baru saja memakai kaos hitamnya. " Jangan lama lama.... aku selalu rindu, anak kita juga.." ucap Jisoo

Chaeyoung membalas pelukan Jisoo dan mengusap punggungnya "Iyaaaa, gak akan lama. Sebentar saja.. Tunggulah" ucap Chaeyoung

Jisoo enggang melepas pelukannya, aroma candu tubuh Chaeyoung membuatnya memejamkan mata. Nyaman.


"Sayang, aku harus pergi.. Sebentar saja. Ya." ucap Chaeyoung

Jisoo takut sebenarnya, takut kejadian kemarin terulang. Jisoo takut Chaeyoung pergi meninggalkannya, sebelumnya.... Chaeyoung berkata seperti itu dan kata kata itu terngiang kembali di pikiran Jisoo. Jisoo takut kehilangan prianya.


Setelah beberapa menit, Jisoo akhirnya melepas pelukannya dan Chaeyoung melihat mata wanitanya seperti sudah menangis?

"Kata orang, wanita hamil lebih sensitif.. Apa seperti ini juga bisa dibilang dia sedang sensitif ya? Kenapa menangis?" batin Chaeyoung


"Sayang.... Aku pasti pulang, kesini.. aku akan meminta izin pada ibu, Lisa dan kakek dulu. Jika mereka tidak memberi izin, aku akan membawamu tinggal di rumahku seperti sebelumnya." ucap Chaeyoung


Jisoo sedikit terkejut dengan ucapan prianya, " Hm? Tinggal bersamamu?" tanya Jisoo

"Iya, kita tinggal bersama. Disini atau dirumahku. Aku ingin bersamamu." ucap Chaeyoung sambil mengusap kepala Jisoo

Jisoo mengecup bibir prianya dengan semangat " Pergilah, kau bisa terlambat kuliah nanti." ucapnya

Chaeyoung tersenyum " Oke, aku pergi dulu ya. Jaga dirimu baik baik, jangan buka pintu untuk orang lain. Dan kau jagoan, jaga ibumu ya.. aku pergi dulu " ucap Chaeyoung mengelus perut Jisoo

***


"Kenapa lama sekali update nya muncul? Hmm aku penasaran dengan kelanjutan konflik yang dia buat. Apa yang terjadi denganmu? Hm. Lebih baik aku olahraga saja, mencari udara segar mungkin lebih baik. Ya..... sembari menunggu komikus favoritku melanjutkan ceritanya." ucap Jennie



*Jennie ternyata penggemar komik, komik online yang sedang Ia ikuti kisahnya itu.... Ternyata... hasil karya Lisa.

*Jennie mengagumi karya Lisa, dan Lisa mengagumi Jennie di dunia nyata. Begitulah kira kira. Tapi... Lisa gak tau kalo fans beratnya itu Jennie, yang ternyata wanita idamannya sejak lama.

*Sekilas info selesai

Lanjut


Setelah berjalan santai dari rumah menuju taman, Jennie melirik pria yang sedang tidur di bangku taman dengan tangan yang bersedekap di dadanya.

Jennie memperhatikan pria tampan itu yang terlihat sangat terlelap dalam tidurnya.

"Tidur di tempat seperti ini apa tidak takut? Bahkan dengan wajah yang seperti itu... Hihi lucu sekali" gumam Jennie

Setelah beberapa menit memperhatikan pria yang tertidur di bangku taman itu, Jennie malah lupa tujuannya ke taman itu untuk olahraga. Tapi yang Ia lakukan malah memperhatikan pria tampan.

Jennie..... Jennie.....

Jennie bahkan memotret pria itu dan buru buru memasukan ponselnya lagi ke saku jaketnya. Pria itu perlahan membuka matanya dan menyesuaikan pencahayaan dari sinar matahari yang terhalang oleh pepohonan daaaaaaan wanita? Pria itu membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya. Namun, dihadapannya kini ada wanita? Wanita yang selama ini ada dalam buku gambarnya? Pria itu semakin membulatkan matanya dan bangun dari tidurnya lalu duduk dengan mengerjapkan mata beberapa kali.

Sesekali melirik wanita itu, lalu mengalihkan pandangannya lagi.

Jennie terkekeh dengan kelakuan pria tampan itu, "Seperti anak kecil, sangat lucu" batinnya







Udahan

Bye

😎

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang