Setelah masuk kedalam rumah, Lisa melihat kakaknya dengan ujung bibir yang sobek dan bertanya tanya dalam hatinya"Kenapa hyung? Apa ayah memukulnya? Kesalahan apa yang Ia perbuat?" batin Lisa
Yeon Seo sedang sibuk menyajikan makanan yang Ia masak di meja makan.
Sangat kaget saat melihat anaknya terluka"Chaeyoung? Kenapa bibirmu?" Cemas mengusap pipi sang anak
"Tidak apa apa bu, aku melakukan kesalahan besar dan ayah memberiku sedikit hukuman" jawab Chaeyoung
Yeon Seo menatap tajam sang suami "Apa kesalahannya begitu besar hingga merobek bibirnya begini?!" tanya Yeon Seo sedikit marah.
Yeon Seo tiba tiba merasa bersalah karena mengingat kejadian dulu Ia menampar anaknya
Tiba tiba meneteskan air matanya. "Maafkan aku nak, aku pun melakukannya dulu padamu". ucap Yeon Seo terisak.
"Tidak apa apa bu, aku baik baik saja. Kesalahanku sangat fatal, ini belum seberapa dari apa yang harusnya kudapatkan kelak" . ucap Chaeyoung menenangkan sang ibu
Yeon Seo mengerutkan dahi "Sebesar itukah kesalahanmu?"
Chaeyoung mengangguk "Maafkan aku bu, aku bukan anak yang baik"
"Sudah sudah, kita makan saja dulu. Biar nanti Chaeng jelaskan semuanya dari awal" ucap Jin Hyuk memutus percakapan ibu dan anak itu
Semuanya mulai menuju meja makan dan makan bersama.
Setelah makan bersama itu usai, Chaeyoung oun menceritakan semuanya dari awal dan membuat Ibu dan adiknya terkejut.
Namun, mereka tak menyalahkan Chaeyoung sepenuhnya. Karena perasaan suka atau cinta bisa datang kapan saja dan tidak memandang siapa saja.
"Jadi, kapan kau akan menemui Tuan dan Nyonya Kim untuk menjelaskan semuanya? Lebih cepat lebih baik Chaeng, Ayah tidak ingin kau dikatai pecundang karena hal ini." tanya Jin Hyuk
"Sekarang ayah, aku akan menemuinya sekarang. Aku akan terima apapun resikonya, aku bersalah dan aku harus bertanggung jawab" tegas Chaeyoung
Jin Hyuk menepuk bahu sang anak " Bagus, kau memang seorang pria Chaeng".
Chaeyoung menuju kamarnya untuk bersiap, tiba tiba dikagetkan oleh sang adik yang tiba tiba duduk di pinggiran ranjangnya
"Hyung, kau memang benar benar pria yang berani! Kau sangat keren! " ucap kagum sang adik
"Terimakasih, aku seperti ini juga karena mengikuti saranmu. Saran untuk menjadi tak tahu diri dan tak tahu malu untuk mendapatkan wanitaku" ucap Chaeyoung semangat
Lisa hanya tersenyum, Ia ikut senang melihat sang kakak penuh dengan semangat untuk mendapatkan cintanya
Sebelum pergi, Chaeyoung mencoba untuk menghubungi Jisoo. Untuk meminta maaf dan memberitahukan rencananya untuk menemui kedua orang tuanya.
Tidak ada jawaban dari Jisoo, pesannya pun di abaikan oleh wanitanya.
"Benar benar marah sepertinya, perasaanku benar benar tidak enak saat ini. Semoga semuanya baik baik saja" batin Chaeyoung
Chaeyoung menghela nafas berat. Dan pergi mengendarai motornya menuju kediaman keluarga Kim
***
Sampailah Chaeyoung di halaman luas Tuannya itu, Ia menarik nafas panjang, melirik ke arah balkon kamar Jisoo namun tidak terlihat apapun disana.
Ia mulai menuju rumah Jisoo dan mengetuk pintu