67

289 28 27
                                    


Setelah Jisoo rasa kekasihnya melepas peluk setelah mendengar ucapannya, Jisoo merasa tidak enak. Ia merasa kikuk sekarang, duduk di pangkuan kekasihnya yang tertunduk dan memainkan jari jari nya sendiri. Jisoo memejamkan matanya untuk berpikir. Beberapa detik kemudian, tangan kekasihnya menyentuh jemari nya seolah menuntut untuknya berdiri dari duduknya.

Jisoo menurut, Ia berdiri dan menatap wajah kekasihnya yang masih tertunduk namun mengikutinya untuk berdiri juga. Mereka berdua berdiri saling berhadapan sekarang, Jisoo dengan rasa penasarannya dan Chaeyoung yang diam saja.

Chaeyoung mengangkat kepalanya yang tertunduk dan menatap wajah cantik kekasihnya yang terlihat bingung. Melihat dalam bola mata Jisoo, hidungnya yang mancung, dan bibir candu nya yang sangat cantik lalu kembali lagi ke mata. Jisoo semakin bingung dengan apa yang dilakukan kekasihnya ini, tiba tiba tangan Chaeyoung menyentuh dan mengusap bibirnya dengan ibu jari dan wajahnya semakin mendekat, semakin mendekat dan berakhir dengan sentuhan bibirnya di bibir candu kekasihnya.

Tangan yang tadinya menyentuh bibir Jisoo sekarang berada di tengkuk wanitanya, mengusap lembut belakang daun telinga Jisoo dengan ibu jarinya seolah meminta respon di bibir wanitanya yang masih pasif karena sedikit terkejut (mungkin).

Jisoo memejamkan matanya, merasakan kehangatan dalam setiap sentuhan kekasihnya. Mulai memberikan respon baik pada bibir Chaeyoung dan memeluk pinggang pria nya itu. Lumatan lumatan kecil, pertukaran saliva, dan lidah saling hisap perlahan benar benar membuat Jisoo hangat dan sedikit tersenyum kala ciuman itu berlangsung.

Chaeyoung mengarahkan Jisoo untuk berbaring di sofa yang cukup besar tanpa melepas ciuman mereka. Setelah terbaring sempurna, Ia melepas cium dan menatap wajah kekasihnya yang masih pejamkan mata.

Perlahan, Jisoo membuka matanya dan Ia melihat pria tampan di atasnya kini sedang menatapnya juga. Nafas mereka tak beraturan, debaran jantung mereka bahkan seperti orang kaget. Keduanya sedang memasok oksigen yang menipis karena ciuman yang seperti slow motion dalam film. Menikmati wajah cantik kekasihnya tanpa berkata apapun dan mengecup bibir kekasihnya lagi sedikit lama.

Chaeyoung melepas kecupannya dan berbisik tepat di telinga kekasihnya "Aku hanya mencintaimu, kau, dan hanya kau Kim Jisoo" berakhir dengan kecupan di telinga nya.

Jisoo tersenyum, menarik leher kekasihnya untuk  berciuman lagi. Kali ini ciuman Jisoo lebih semangat, mungkin saja karena mendengar kata kata kekasihnya.

Chaeyoung mengusap perut buncit Jisoo yang sudah semakin besar dan mungkin menyapa calon anaknya juga dengan sentuhannya tanpa melepas lumatan bibir mereka.

Tangan Jisoo menekan leher prianya untuk memperdalam ciumannya dengan tangan kiri mengusap bahu kekasihnya.

Tangan kiri Chaeyoung yang nganggur tiba tiba Jisoo tuntun untuk meremas payudaranya yang ikutan semakin besar juga ukurannya Chaeyoung rasakan.

Chaeyoung meremas gunung besar  Jisoo perlahan, dan desahan Jisoo terceplos ditengah ciumannya. Nafasnya mulai berat, Jisoo semakin terangsang ketika Chaeyoung memainkan puting Jisoo yang masih tertutup bra bahkan baju nya.

"Mmmmmmmhhhhhhhhh" Jisoo semakin menekan kepala Chaeyoung dan memperdalam ciumannya.

Pasokan oksigen semakin menipis dan Chaeyoung melepas ciumannya tanpa melepas remasan di gunung kenyal milik kekasihnya.

Menatap dalam mata Jisoo yang mulai lemah dan semakin ingin, Chaeyoung tersenyum. Tangan kanan pria itu kini meremas juga gunung kenyal yang menganggur. Jisoo memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya menahan desahan terceplos dari bibir manisnya. Nafas Jisoo semakin tak teratur, Chaeyoung kini membuka baju dan menaikkan bra wanitanya tanpa melepas kaitan di belakangnya.

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang