63

275 24 28
                                    


Setelah mendapat penolakan dari Jisoo, wajah Chaeyoung sedikit datar. Jisoo merasakan perubahannya, tidak munafik juga kalau memang Jisoo sudah terangsang. Tapi Jisoo tidak ingin membuat Lisa kecewa karena mengingkari janjinya hanya karena nafsu. Itu bisa dilakukan nanti, bahkan sering kali. Pikir Jisoo.


Jisoo melirik kearah kekasihnya yang sedang menyetir sangat fokus, memperhatikan wajah kekasihnya yang terlihat sedikit marah mungkin.
Mencoba mencairkan suasana tegang diantara mereka, Jisoo raih tangan kekasihnya untuk Ia genggam.

Chaeyoung melirik Jisoo yang terlihat sedih dengan bibir di tekuk kebawah. Ia tersenyum melihat ekspresi lucu Jisoo "Kenapa seperti itu?"


"Kau mendiamkanku sejak tadi, aku sedih.." - Jisoo




Chaeyoung menepikan mobilnya untuk berhenti sejenak, membelai pipi Jisoo dan menarik lembut lehernya untuk mencium bibir candu nya. Chaeyoung mengecup bibir nya 3x, "Jangan sedih, aku tidak marah. Hanya sedikit menahan hasratku saja, kau lihat saja di bawah sini sudah sangat sesak sejak tadi. Maka dari itu aku menahannya, agar junior ku tidur lagi. Hehe"



Jisoo melirik kearah yang Chaeyoung maksud dan terkekeh, ternyata benar sepertinya sudah sangat sesak. Jisoo merasa kasihan, tapi perjalanan mereka harus dilanjutkan. Jisoo memilih untuk memanjakan junior kekasihnya daripada menggenggam tangannya.



Jisoo mulai meraba junior kekasihnya dari luar celana, Chaeyoung mulai gelisah dan nafas terputus putus "Ap apa yang kau lakukan?"


"Jalan saja. Konsentrasi, aku akan memanjakan junior mu ini agar kau nyaman. Nikmati saja sayang." - Jisoo menggigit bibir bawahnya



Chaeyoung menelan ludah dan mengangguk "Baiklah, aku akan fokus menyetir"



Jisoo tersenyum melihat kekasihnya yang sudah mulai gelisah. Nafas Chaeyoung tidak stabil Jisoo rasakan. Sentuhan sentuhan Jisoo dari luar membuat Chaeyoung menggigit bibir bawahnya menahan desahan.


"Jangan ditahan jika ingin mendesah, bibirmu bisa terluka nanti" - Jisoo



Nafas Chaeyoung semakin tercekat ketika Jisoo mulai membuka resleting celananya. Dengan cepat, junior yang sudah tegang pun mengacung keluar. Jisoo melirik wajah kekasih nya yang ingin fokus menyetir tapi menikmati juga sentuhan dibawahnya.



Jisoo meremas pelan batang besar dan panjang milik kekasihnya dan bergerak naik turun.


"Aaaaaaaahhhhhhhh Jisooooohhh" - Chaeyoung mengencangkan pegangannya di setir mobil.



Jisoo tersenyum mendengar namanya di sebut oleh Chaeyoung "sexy" pikirnya


Chaeyoung menggigit bibir keenakan ketika Jisoo memainkan bola kembar miliknya "mmmmmmmhhhhh"


Jisoo memijat batangnya lagi perlahan dan memainkan ujung batangnya dengan ibu jarinya. Chaeyoung semakin enak dibuatnya.



Jisoo mulai mengocok batang kemaluan Chaeyoung dengan tempo yang lambat dan sangat dinikmati oleh kekasihnya.


"Jisooooooohhh aaaaaaaaahhhhh faster..."

Jisoo ber smirk "Ok baby, faster..."




Jisoo mulai mengocok dengan tempo cepat dan semakin cepat, pegangan Chaeyoung pada setir mobilnya semakin erat " Jisoooooooohhhh aaaaaaaaaahhhhhh" Chaeyoung menggigit bibirnya dan akhirnya cairan kental pun keluar deras dari juniornya.


Nafas Chaeyoung terengah tak beraturan, lelah namun nikmat yang Ia rasakan. Jisoo membersihkan batang besar nan panjang itu dan membersihkan juga tangannya. Setelah tangan Jisoo bersih dan nafas Chaeyoung mulai teratur, Chaeyoung menggenggam tangan Jisoo lalu Ia ciumi. Jisoo tersenyum senang, mendekat dan mencium pipi kekasihnya. Berbisik tepat ditelinga nya "I love you Choi Chaeyoung" dan Chaeyoung membalas bisikan Jisoo dengan berbisik juga "I love you more Kim Jisoo".



My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang