Seorang pria terlihat sedang duduk tenang di sofa tunggal sambil memutar gelas bening berisi red wine. Mendekatkan gelas guna meresapi aromanya lalu menyesapnya perlahan. Menutup mata mencari rasa manis di antara rasa sepat dan pahit yang terkandung di dalam minumannya ini.
"Apa beritanya sudah muncul?" suara dingin terdengar agak menggema karena keadaan rumah mewah ini nyaris sunyi.
Yudis melirik sesaat jam yang melingkar di lengan kirinya. "Seharusnya beberapa menit lagi Tuan! Tadi pagi pihak stasiun televisi telah menghubungi saya tentang waktu penayangan," jawab Yudis segera lalu dengan sigap mengambil remote untuk menyalakan televisi besar di hadapan mereka.
"Mereka tidak akan menyebarkan siapa pihak yang memberi informasikan?"
"Tidak akan Tuan, apalagi ada saham milik Tuan di sana. Kontrak berisi perjanjian juga telah mereka tandatangani. Mereka akan dituntut jika sampai informasi rahasia bocor ke publik."
"Hmm."
Yudis segera ke tempat semula setelah menaruh kembali remote di meja. Kembali berdiri di belakang sofa Sang Tuan. Entah kenapa, walau Yudis menguasai lima macam ilmu bela diri sekalipun, namun nyalinya seketika ciut jika berdekatan dengan Banyu Wisesa Gananantha. Bahkan tadi sebelum suara televisi mendominasi, Yudis berusaha bernapas secara teratur dan setenang mungkin agar tidak terlalu keras terdengar, takut mengganggu ketenangan pria di depannya itu.
Banyu Wisesa Gananantha bukanlah seorang mafia kejam, pembunuh bayaran, atau bahkan jenderal bintang 5, dia hanya pengusaha. Akan tetapi auranya itu yang membuat Yudis selalu merasa tidak nyaman dan tidak aman. Mungkin malah sosoknya tidak begitu dikenal oleh orang Indonesia kebanyakan.
Namun, di kalangan para pembisnis besar nama Banyu Wisesa Gananantha sering menjadi bahan perbincangan. Pria tampan yang masih betah melajang ini memiliki jaringan bisnis yang menggurita walau orang ini lebih sering berada di balik layar. Hanya satu perusahaan yang dia pegang secara langsung dan yang lain dijalankan oleh orang-orang kepercayaannya.
Oleh karena itu, wajar apabila sebagian orang hanya sekedar mengenal nama bukan wajahnya. Bertahun-tahun hal tersebut terus terjadi. Paling tidak selama enam tahun dari delapan tahun--setelah mengambil alih tugas sang kakek yang katanya ingin pensiun--masa pengabdian Yudis pada Bos besarnya ini. Akan tetapi semua berubah sekitar dua tahun belakangan ini. Semua karena dia... sosok wanita cantik yang mulai merubah kebiasaan Sang Tuan.
Selanjutnya, kita akan membahas kemunculan sebuah video yang langsung viral dan menjadi perbincangan di dunia maya. Mari kita saksikan berita selengkapnya.
Sebuah video muncul di layar televisi menggantikan sepasang penyiar acara gossip. Sepertinya video diambil secara tak sengaja karena sosok yang menjadi objeknya hanya terlihat dari arah samping dan tampak tak menyadari telah diabadikan oleh kamera handphone. Walaupun demikian, Banyu sangat yakin bahwa sosok wanita cantik itu adalah Dara... Dara-nya.
Siapa yang tidak kenal Dara Mahisa Suramardhini? Walau bukan artis yang terkenal karena membintangi puluhan judul film box-office namun kontroversi kehidupannya menjadi bahan konsumsi publik. Mantan finalis Putri Indonesia, model, cameo di beberapa film sekaligus pelukis yang menghilang hampir setahun tiba-tiba terlihat sedang menikmati sore di dekat Sungai Siem Reap, Kamboja. Sekedar informasi, sungai ini memang menjadi tujuan wisata apalagi letaknya yang tak jauh dari kuil Angkor Wat, icon Negara Kamboja.
Kamboja sama sekali bukan negara yang ada dalam list pencariannya selama ini. Namun, benang merah takdir telah mengikat mereka berdua jadi tinggal tunggu waktu saja dan viola... wanita itu malah muncul sendiri. Senang sekaligus sedih karena akhirnya Banyu harus menuntaskan masalah secepat mungkin dengannya. Mata Banyu berfokus pada wajah cantik Dara walau telinganya juga tetap menyimak paparan pewarta berita gossip itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prambanan Obsession (END)
Historical FictionPerjanjian telah dibuat antara Bandung Bondowoso dan pasukan jin. Namun, semesta sepertinya tahu bahwa kegagalan terjadi karena kecurangan yang dilakukan oleh Roro Jonggrang. Roda nasib berputar di luar kendali. Masalahnya, perjanjian gaib tidak dap...